Alasan Mengapa Harus Bisnis Es Krim

SEPERTI halnya bisnis makanan atau minuman pada umumnya, peluang bisnis es krim sangat layak untuk ditekuni. Mengapa peluang bisnis es krim sangat menjanjikan? Ada delapan alasannya, simak berikut ini:

1. Iklim Tropis Indonesia

Secara alami, letak negara kita di khatulistiwa ini sangat mendukung perkembangan bisnis es krim. Apalagi suhu udara kenyataannya juga semakin bertambah.

2. Konsumennya Berasal dari. Berbagai Kalangan

Siapa yang tidak kenal es krim? Mulai anak-anak hingga orang dewasa kenal dan akrab dengan yang namanya es krim. Produk ini sangat tidak asing bagi siapapun. Itu berarti peluang memasarkannya jauh lebih mudah daripada produk yang asing atau baru ditawarkan. Anda tinggal membuat rasa es krim yang lezat, kemasan atau penyajian menarik dan merek yang menggoda. Lambat laun es krim Anda akan dikenal dan disukai oleh konsumen.

3. Pasar Bisnis Es Krim Mudah Dicari

Cukup dengan mencari tempat yang ramai dan strategis misal mall, kampus, sekolah, futsal, pasar, kolam renang dan lain-lain, yakin bisnis Anda akan segera menuai kesuksesan.

4. Mudah Dimulai, Dijalankan dan Pengawasan

Untuk memulainya Anda cukup memiliki Mesin Pembuat Es Krim (Ice Cream Maker) baik yang model Es Puter/Skop atau model Kran (Soft Ice Cream). Karena setiap pembelian mesin selalu diadakan pelatihan sampai bisa berproduksi dan perawatan mesin.

Tidak perlu tenaga dengan keahlian khusus dan berpendidikan tinggi lulusan SMP pun bisa. Pengawasan gampang karena setiap mesin menghasilkan produk yang sudah pasti sehingga penyelewengan dari karyawan hampir tidak ada.

5. Tidak Perlu Banyak Karyawan

Anda cukup mempekerjakan minimal 1 (satu) orang karyawan saja sebagai operator mesin merangkap kasir dan pelayan sehingga 1 mesin perlu 1 karyawan

6. Tidak Butuh Keterampilan Tinggi

Prinsipnya semua orang bisa melakukannya, hanya butuh pengalaman saja. Bisa dipelajari dengan mudah sambil menjalankan bisnisnya (learning by doing).

7. Proses Pembuatan Cepat dan Bisa Diatur

Membuat es krim tidak perlu waktu terlalu lama, dan jumlah produksi dan variasi produk pun bisa Anda atur sendiri.

8. Peluang Bisnis Es Krim Tidak Ada Matinya

Peluang bisnis es krim tak akan pernah tua, dari zaman dulu sampai sekarang bisnis es krim tetap ada. Dan yakinlah di masa mendatang peluang bisnis es krim juga akan tetap ada dan berkembang seiring kemajuan zaman dan kreatifitas manusia. (Int)

Bisnis Es Krim Rumahan Awet Meski Tanpa Bahan Pengawet

KEDAI es krim buatan rumahan masih bertahan di sudut-sudut Jakarta. Bahkan ada kedai yang usianya sudah puluhan tahun. Tanpa pengawet, mereka bersaing dengan es krim buatan pabrik berskala besar. Dari es krim buatan rumahan, sebuah kedai bisa meraup omzet hingga Rp75 juta sebulan.

Tiga kedai es krim buatan rumahan bertahan sampai 20 tahun di Jakarta. Malah, ada kedai es krim yang sudah berdiri sejak 1932. Kedai es krim yang berpusat di Jalan Veteran Nomor 1 Jakarta Pusat ini namanya Ragusa. Banyak ragam es krim di Ragusa, seperti Spaghetti Ice Cream dan Banana Split yang paling digemari pembeli. Keduanya dipasang di harga Rp27.000. Adapun varian es krim lain harganya Rp4.000 per scoop.

Seluruh es krim Ragusa cepat meleleh lantaran tak pakai bahan pengawet. "Dulu kami mendatangkan bahan baku dari Italia. Sejak 1990 kami memasok bahan dari Australia dan Singapura," kata Sias Mawarni, pemilik Ragusa.

Saban hari, lebih dari 100 pengunjung datang ke Ragusa. Jumlah ini belum termasuk pengunjung di kedai cabang Ragusa yang berada di Kompeks Duta Merlin, Arena PRJ Kemayoran Jakarta, serta Cipanas, Jawa Barat. Dengan asumsi 100 pengunjung sehari, Ragusa pusat bisa meraup omzet Rp75 juta sebulan. Sampai saat ini Sias dan suaminya, Buntoro Kurniawan, masih mengasuh lima kedai Ragusa.

Lezatnya rezeki di bisnis es krim juga dirasakan Andreas Rahardja, pemilik kedai es krim rumahan Lind's Ice Cream Cafe. Lind's berdiri pada tahun 1987 di Semarang.

Makanan Sehat

Awalnya, kedua orang tua Andreas ingin memberi makanan sehat kepada anak-anaknya. Kala itu banyak jajanan anak yang mengandung pewarna atau tak higienis. Mereka mencoba membuat es krim sendiri dan ternyata enak. Es krim itu lantas ditawarkan ke teman-teman orangtuanya. "Sekarang yang mengelola Lind's generasi kedua," ujar Andreas.

Prinsip makanan sehat pula yang dibawa Lind's. Sampai kini Lind's menggunakan stroberi asli untuk membuat selai. Selai itu dicampur ke bahan dasar es krim. Kafe pertama Lind's di Semarang berdiri 1993. Lind's membuka gerai di Kelapa Gading, Jakarta tahun 2002.

Pengunjung Lind's mulai dari anak-anak sampai orang tua. Menurut Andreas, orangtua membawa anaknya ke Lind's untuk mendapatkan jajanan sehat. Harga es krim di Lind's Rp25.000 sampai Rp40.000 per porsi. Adapun tart es krim harganya Rp180.000-Rp600.000. Sayang, Andreas enggan mengungkap omzetnya.

Andreas bercerita kalau es krim buatan rumah mempunyai banyak keunggulan. Salah satunya, kontrol kualitas yang terjaga karena jumlah pembuatannya tidak sebanyak di pabrik. Kesegaran bahan baku juga terjamin karena tidak perlu menyimpan stok es krim. "Susu saya ambil langsung dari peternak di pagi hari dan langsung diolah pada hari yang sama. Telur juga paling lama disimpan sehari," tutur Andreas yang mengaku menggunakan jasa Facebook dan Twitter untuk memperkenalkan produk-produk baru.

Di Gandaria, Jakarta Selatan, juga ada kedai kecil es krim skala rumahan. Namanya, Gandaria Homa Ice Cream. Kedai es krim ini berdiri di Jalan Hang Lekir tahun 1985. Pada 1998 kedai ini pindah ke Jalan Gandaria I/39.

Kedai es krim ini didirikan Sosro Adimarwoto dan saat ini dikelola istrinya, M.M. Indriati. Gandaria menyajikan es krim berbagai rasa dengan harga Rp8800 hingga Rp10700 per gelas. "Es krim buatan saya tidak begitu manis. Jadi orang-orang yang datang memang mencari es krim tidak terlalu manis," kata Ibu Sosro, panggilan Indriati.

Ia memakai susu sapi segar untuk bahan baku. Dalam sehari, Gandaria hanya memproduksi 10 liter es krim. Jika ada pesanan, Gandaria memproduksi lebih banyak. Di usia 60 tahun, Ibu Sosro setia berjualan es krim di rumahnya. (Int)

()

Baca Juga

Rekomendasi