DI daratan China, budaya makan terus berevolusi intrinsik dan ekstrinsik, sehingga undangan makan juga terdapat dalam banyak bentuk, tentu etiket di atas meja makan juga cukup banyak. Salah satu yang bikin misterius adalah, Anda bisa menilai orang lain, orang lain juga bisa menilai kepribadian Anda.
Masyarakat di daratan China sejak zaman dulu mempunyai semacam ketergantungan dan respek yang sulit dilukiskan terhadap hidangan makan. Dan selama lima ribu tahun ini, orang Tionghoa telah mengembangkannya menjadi seperangkat budaya kuliner unik.
Di China, budaya makan terus berevolusi baik secara internal maupun eksternal, sehingga undangan makan bersama juga terdapat dalam banyak bentuk, dengan sendirinya cukup ribet dengan aturan dan etiket di meja makan.
Untuk membuat kehidupan menjadi mudah dan menyenangkan, dan agar dalam pergaulan terutama dengan komunitas etnis Tionghoa menjadi lebih lancar, etiket di atas meja makan pun sangat dibutuhkan dan perlu dipelajari. Tetapi jangan khawatir, selama seseorang bijak, cerdas dan cermat, maka tak akan menemui kesulitan disaat perjamuan makan dan tujuan komunikasi Anda dapat tercapai.
Etika di atas meja makan, juga merupakan jalan menuju keselarasan hubungan interpersonal. Sebuah jamuan makan, bisa menjadi ajang komunikasi antara keluarga dan teman-teman, atau juga negosiasi ataupun konfrontasi antara pesaing bisnis.
Yang disebut lingkungan, hubungan sosial, sumber daya, kemampuan seseorang, persahabatan, bisnis dan perdagangan, selalu tidak terlepas dari jamuan makan.
Jamuan makan di China, juga merupakan suatu sistem pengakuan status sosial seseorang. Kelas jamuan makan apakah yang kerap dihadiri seseorang, maka sudah hampir bisa dipastikan mengenali minat, cinta, kekayaan, status dan posisi orang tersebut.
Orang yang pintar sering melalui jamuan makan dapat melihat dan mengenali sifat seseorang serta melalui etika makan menelusuri manfaat ekonomi, hubungan sosial, aturan interpersonal dan selera budaya seseorang.
Hsu Kim Hsiung, pimpinan KINPO group dari Taiwan memiliki trik memahami orang. Ia percaya untuk menjadi seorang manajer umum dalam grup, maka harus mengetahui bagaimana memimpin pasukan dan hati. Dan bagaimana mengenali pribadi seorang bakal calon manajer umum yang memiliki kualitas seperti itu, ia yakin dapat diamati dari meja makan.
Mengamati
Hsu mengatakan bahwa ketika ia dan stafnya pergi makan bersama, ia suka mengamati perilaku makan para karyawannya. Sebagai contoh, jika delapan orang makan bersama, kebetulan suatu hidangan hanya terdiri dari 8 potong daging, disaat itulah, jika seorang staf yang hanya mementingkan diri sendiri dan keasyikan memakan hidangan hingga lupa bahwa orang lain belum makan.
Di mata Hsu Kim Hsiung, orang seperti itu, walaupun memiliki kemampuan besar, paling-paling hanya dapat menjadi wakil GM, mustahil menjadi manajer, orang semacam itu tidak memiliki konsepsi berbagi. Ia berpendapat, akan menilai seseorang dari berbagai detail, karena disaat seperti itu seseorang paling tidak bisa menyamar.
Bagi Li Kashing, konglomerat kelas dunia dari Hong Kong, cara memilih tempat duduk dari seseorang itu penting. Bagi Dong Mingzhu dari Grup Gree, Electric Appliances Inc of Zhuhai, perusahaan pendingin udara terbesar di China, suka melihat cara makan seseorang.
Ketika makan bersama, jika seseorang memilih posisi duduk di sebelah pimpinan, Li Ka-shing berpendapat bahwa orang tersebut terlalu ambius dan barangkali berniat negatif, sebaliknya jika seseorang tidak suka duduk di sisi atasan dan selalu memilih posisi yang terjauh dari atasan, jenis orang seperti ini mungkin terlalu pemalu, bernyali kecil, atau mempunyai semacam perasaan bersalah, ia pun tidak menyukainya.
Dong Mingzhu peduli tentang cara makan. Dia tidak suka gadis yang tidak memperhatikan citra makan, misalnya di jalanan melihat ada ubi jalar panggang, langsung membeli dan melahapnya.
Ada lagi jenis orang yang makan dengan gaya saat mengunyah agak berhamburan keluar mulut, malah kemudian diludahkan di atas meja, jika menyaksikan orang seperti itu dia akan menggeleng-gelengkan kepala. Bagi orang yang tidak memperhatikan citra, dia tidak akan memberinya tanggung jawab yang lebih besar.
Jamuan makan selamanya menduduki posisi penting dalam pergaulan sosial, sekelompok orang berkesempatan duduk bersama, terlebih dahulu tidak membicarakan urusan bisnis, makan dulu dengan santai, dengan demikian tidak ada rasa kehilangan inisiatif, malah akan muncul semacam perasaan "teman sendiri" sehingga akan terasa lebih akrab dari biasanya.
Apabila ternyata kesepakatan pun tidak tercapai, suasana bisa dilonggarkan dengan minum bersama, juga tidak kehilangan muka. Ketika saling bersulang, banyak hal yang tidak dapat diselesaikan di ruang kerja, dengan mudah tercapai kesepakatan.
Intrik
Dimulai dari memesan menu sudah siap saling meluncurkan "intrik", kata-kata ini sering digunakan untuk menggambarkan jamuan makan di kalangan pebisnis. Pada kenyataannya, jamuan makan dalam kehidupan biasa juga tak bisa diremehkan. Ketika pria dan wanita mulai berkencan pun, restauran dan cafe telah menjadi tempat "pertempuran" pertama mereka.
Dalam kekacauan meraih ketenangan, dalam ketenangan menyiapkan penyergapan, mudah untuk mengamati dan mudah untuk menyembunyikan pengamatan. Cukup sekali mentraktir makan, biarkan si dia mengungkapkan 30% dari nilai-nilai atau pandangan hidup mereka. Mengundang sehari sebelumnya mempunyai keseriusan mengundang Anda, mengundang setengah hari sebelumnya Anda hanya menemani, setelah menu dihidangkan baru mengundang, Anda hanyalah pelengkap.
Sering makan dengan atasan, cepat atau lambat akan dipromosi; sering makan dengan orang kaya, cepat atau lambat akan menjadi kaya; sering makan dengan sang kekasih, cepat atau lambat akan menghamburkan uang; sering makan dengan sekretaris, cepat atau lambat akan membuat kesalahan. (ebn/elz)