Medan, (Analisa). Salah seorang dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumut Fakultas Tarbiyah Ilmu Pendidikan, Prodi Ilmu Matematika, Rusdi Ananda (48) menjadi korban perampokan dan penganiyayaan di kediamannya Jalan Pasar III, Gang Mulia Nomor 25, Krakatau Kelurahan Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur, Selasa (1/4) sekitar pukul 05.30 WIB.
Akibat aksi perampokan itu korban menderita 8 tusukan di tubuhnya, dan mengalami luka serius sehingga korban harus dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Columbia Asia. Sedangkan pelaku yang belum diketahui identitasnya merampas barang berharga korban.
Informasi yang diperoleh Analisa menyebutkan, peristiwa perampokan terjadi ketika korban usai melaksanakan salat subuh di rumahnya. Setelah itu, korban yang bermaksud keluar rumah memergoki empat orang pria tak dikenal berada di dalam rumahnya.
Diduga pelaku yang gugup karena aksinya dipergoki oleh korban kemudian secara sporadis menyerang korban dengan cara menikam punggung korban menggunakan pisau sebanyak 8 tusukan dan luka robek akibat sabetan celurit di bagian kepalanya hingga kritis.
Loloskan Diri
Sementara salah seorang tetangga korban, Atik (57) menyebutkan, terungkapnya peristiwa perampokan yang dialami korban baru diketahuinya ketika korban berhasil meloloskan diri dari sekapan kawanan perampok di dalam kamar rumahnya dengan kondisi penuh luka tikaman.
"Saya mendengar ada suara minta tolong jam 06.15 WIB. Ketika saya buka pagar rumah, kebetulan anak saya yang perempuan, si Bella mau berangkat kerja Saya lihat ke rumah pak Rusdi, bapak itu sudah ada di teras rumahnya. Saya lihat badannya penuh darah. Dia minta tolong.' Bu, tolong saya. Saya dirampok'," ujarnya sambil menirukan ucapan korban.
Melihat hal tersebut, Atik yang panik setelah menyaksikan tetangganya bersimbah darah kemudian berusaha memanggil suaminya yang berada di dalam rumah. Atik dan suaminya kemudian berusaha membantu korban yang mengaku dirinya baru saja di rampok oleh sejumlah pria yang masuk dari pintu belakang rumahnya.
"Sewaktu saya dan suami menolong bapak itu, tangannya masih terikat kabel. Dia sempat senderan di pagar rumahnya. Katanya dia baru saja dirampok orang, perampoknya masuk dari belakang rumah. Melihat bapak itu sekarat suami saya langsung membawa bapak itu ke Rumah Sakit Haji di Jalan Medan Estate, tapi karena lukanya parah dirujuk oleh keluarganya ke RS Columbia Asia,"katanya.
Dikenal
Salah seorang keponakan korban, Reza Pahlevi mengatakan bahwa para pelaku diduga dikenali oleh korban sehingga pelaku berusaha menghabisi nyawa pamannya. Reza juga mengatakan bahwa saat peristiwa terjadi, korban sedang berada di rumah.
"Kita duga pelakunya kenal sama Paman ini bang. Makanya paman mau dihabisi. Dia (korban) sendirian memang di rumah, isterinya sedang berada di Pematang Siantar" kata Reza.
Diketahui para pelaku yang kabur berhasil membawa lari sejumlah barang berharga milik korban berupa komputer jinjing, telepon genggam dan jam tangan beserta sejumah perhiasan emas seberat 5 gram dari rumah tersebut.
Kapolsekta Medan Timur Kompol Juliani Prihartini melalui Kanit Reskrim, AKP Syarifur Rahman ketika dikonfirmasi membenarkan kasus perampokan terhadap dosen IAIN tersebut. Dia mengatakan belum bisa mengidentifikasi para pelaku dan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, serta memeriksa beberapa saksi.
"Kalau kita lihat, pelakunya ditaksir berjumlah lebih dari 3 orang. Pelakunya menggunakan senjata tajam. Kalau soal dugaan keterlibatan bahwa pelaku mengenal korban kita selidiki. Namun kerugiannya kecil, karena perhiasannya hanya dibawah 5 gram,"jelasnya.
Sementara Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan IAIN SU Prof. Dr. H Syafaruddin M.Pd ketika dihubungi menyampaikan keprihatinannya atas kasus perampokan itu dan meminta pihak berwajib dapat segera meringkus para pelaku. (yy/rmd)