Puluhan Rumah di Agara Kembali Tergenang Banjir

Kutacane, (Analisa). Puluhan rumah di Dusun Nasi, Desa Terutung Megakhe, Kecamatan Lawe Sumur, Kabupaten Aceh Tenggara (Agara), Sabtu (17/5) dini hari terendam banjir akibat meluapnya Sungai Lawe Sumur yang melintasi desa tersebut.

Akibat hujan deras yang melanda kabupaten ini, jalan penghubung Aceh Tenggara-Gayo Lues juga tertimbun longsoran tanah sehingga sempat memutuskan arus lalulintas selama beberapa jam.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara, Drs.Rajadun, melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, Irwan, SE, mengatakan kepada Analisa, sekitar 29 unit rumah di Kecamatan Lawe Sumur terendam banjir akibat luapan Sungai Kisam. Peristiwa itu mulai berlangsung sekitar pukul 00.45 WIB.

Di bawah guyuran hujan, warga setempat sempat mengungsi ke lokasi yang diangagp aman. Selain itu, lahan pertanian seluas sekitar 15 hektare juga dihantam banjir sehingga para petani setempat dipastikan merugi. Kolam ikan milik warga setempat juga mengalami nasib serupa.

“Awal luapan sungai terjadi setelah turun hujan deras selama sekitar dua jam. Tak ada rumah warga yang rusak, hanya saja tergenang air dan lumpur, ditambah dengan lahan pertanian yang rusak, sejak malam hari kita sudah melakukan pemantauan,” kata Irwan.

Sementara, pada waktu bersamaan, di Desa Lawe Nderung atau yang dikenal dengan Pasar Buah Kecamatan Ketambe, Aceh Tenggara juga terjadi longsor sepanjang sekitar 500 meter sehingga jalan penghubung Aceh Tenggara-Gayo Lues sempat putus total selama sekitar dua jam.

Bahkan, diperkirakan sekitar tujuh tiang listrik sebagai sarana penerangan bagi masyarakat di seputar Ketambe roboh. Akibatnya, penerangan listrik di seputar wilayah ini sempat padam total saat hujan masih mengguyur wilayah Aceh Tenggara.

Saat ini, ruas jalan tersebut sudah bisa dilintasi lagi setelah Pemkab Aceh Tenggara menurunkan dua unit alat berat untuk membersihkan tumpukan tanah di badan jalan.

Dua rumah rusak

Pada waktu yang bersamaan, di Desa Natam, Kecamatam Badar, Aceh Tenggaa, dua unit rumah penduduk setempat mengalami kerusakan akibat gerusan abrasi Sungai (Lawe) Natam. Kedua rumah itu adalah milik Supiani (35) dan Abdul Salam (39). Lahan pertanian berupa ladang jagung juga terendam banjir.

Sampai berita ini dikirimkan, sebanyak 11 jiwa penduduk Desa Natam masih mengungsi di rumah kerabatnya karena khawatir terjadi banjir susulan disebabkan masih tingginya debit air sungai dan cuaca mendung.

Pihak BPBD Aceh Tenggara sendiri telah menyalurkan bantuan kepada pengungsi berupa mi instan, air mineral, selimut dan makanan ringan lainnya. Sampai kemarin, BPBD masih melakukan pemantauan di pemukiman Natam yang dianggap masih berpotensi terjadinya banjir. “Kita akan terus memantau beberapa titik yang kita anggap masih rawan banjir ini,” ujar Irwan. (shd)

()

Baca Juga

Rekomendasi