Oleh: Rhinto Sustono. MESKIPUN jumlah pemilih perempuan di hampir semua daerah lebih tinggi dari pemilih pria, namun keterwakilan perempuan di kursi dewan masih jauh dari harapan. Di Sumut, kursi dewan hanya diwakili 13 persen (13 kursi) perempuan. Padahal jumlah pemilih kaum hawa ini mencapai lebih 51 persen.
Keterwakilan 30 persen perempuan di dewan masih jauh dari harapan. Di beberapa kabupaten/kota juga nyaris sama dengan di dewan Sumut, bahkan ada yang lebih rendah.
Di Asahan lebih baik, mencapai 15 persen. Sedangkan di Deli Serdang, ketersediaan 50 kursi dewan hanya mampu direbut oleh 5 orang perempuan atau hanya 10 persen.
Kelima kursi perempuan itu, juga tidak menyebar merata di enam dapil. Di dapil 1 Deli Serdang yang menyediakan 12 kursi, tidak satu pun diwakili perempuan. Bahkan seluruh caleg terpilih di dapil 1 ini merupakan wajah baru. Dapil 6 juga tidak menyisakan satu kursi pun bagi caleg perempuan.
Keterwakilan perempuan di DPRD Deli Serdang  hasil Pemilu 9 April lalu, seorang berasal dari dapil 2, Susi Riswati (Gerindra), dari dapil 3 sebanyak 2 orang, yakni Linda Lubis (Demokrat) dan Umi Kalsum (PPP).
Dua perempuan lainnya, berasal dari dapil 4 dan dapil 5, masing-masing. Henri Rosmawati Sitanggang (PKPI) dan Rusmani Manurung (Hanura).
Layaknya diketahui, berdasarkan ketetapan KPU Deli Serdang pada rapat pleno terbuka Selasa pekan lalu, Partai Golkar meraih kursi terbanyak yakni delapan kursi. Kemudian PDI Perjuangan, Gerindra, dan PAN masing-masing enam kursi. Disusul Partai Demokrat lima kursi. PKS, Nasdem, dan Hanura masing-masing empat kursi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Â dan PKB masing-masing mendapat 3 kursi, sedangkan PKPI 1 kursi.
Wajah Baru
Kecuali keterwakilan perempuan yang minim, banyak caleg incumbent yang kalah bersaing dengan para pendatang baru. Seperti di dapil 3 (Tanjung Morawa, Patumbak, Batangkuis) yang menjadi “dapil neraka”, tiga caleg incumbent dari Partai Demokrat tersingkirkan.
Ironisnya, salah seorang di antara ketiga anggota dewan itu saat kini tengah menjabat sebagai Ketua DPRD Deli Serdang, Fatmawaty Takrim.
Sepuluh kursi yang tersedia di dapil 3, hanya empat orang saja yang orang lama, yakni, Imran Obos (PAN), Apoan Simanungkalit (PDIP), Saiful Tanjung (PKS), dan Sswo Adi Swito (Golkar). Sisanya, merupakan wajah baru. Terdiri Nusantara Tarigan Silangit (Nasdem), Said Hadi (PKB), Kustomo (Gerindra), Linda Lubis (Demokrat), Umi Kalsum (PPP), dan Edison Nababan (Hanura).
Wajah baru anggota dewan ini mencolok di dapil 1. Caleg terpilihnya adalah Abdul Rahman (Nasdem), Alfi Syahra (PKB), Cece Moh Romli (PKS), Amit Damanik (PDI P), Jasa Wardani Ginting (Golkar), Tolopan Silitonga (Golkar), Zul Amri (Golkar), Mangadar Marpaung (Gerindra), Syoufi Rizal Husni (Demokrat), Iskandar (Pan), Iman Hidayat (PPP), dan Tubagus Nurul Amil.
Di dapil 2, dari 10 kursi yang tersedia, 7 di antaranya merupakan wajah baru. Terdiri Erwan (Nasdem), Mara Jaksa Harahap (PKS), Syahminan Nasution (PDIP), Susi Riswati (Gerindra), Kamaruzzaman (Gerindra), Irawan (PAN), dan Misnan Al Jawi (PPP). Sedangkan yang lama Rakhmadsyah (PKB, Ricky Prandana Nasution (Golka), danJaresman Sitanggang (Demokrat).
Untuk dapil 4, lima di antara tujuh kursi yang ada direbut  wajah baru.  Yakni Darwis Batubara (PKS), Henry Dumanter Tampubolon (PDIP), Dedi Syahputra (Gerindra), Edison Efendi Marpaung (Demokrat) dan Bayu Sumantri Agung (PAN). Dua orang lama, Henri Rosmawati Sitanggang (PKPI) dan Benhur Silitonga (Golkar).
Hanya Seorang
Sebanyak 75 persen diisi wajah baru di dapil 5. Hanya Rusmani Manurung (Hanura) saja yang orang lama, tiga orang lainnya merupakan wajah baru, yakni M Yusuf Ketaren (PDIP),Mikail TP Purba (Golkar), dan M Darbani Dalimunte (PAN).
Sedangkan di dapil 6, hanya seorang yang incumbent, Timur Sitepu (PDIP). Enam lainnya merupakan wajah baru, Â Serasi Wilson Tarigan (Nasdem), Thomas Darwin Sembiring (Golkar), Simon Sembiring (Gerindra), Setiawan Sembiring (Demokrat), Â Sawaluddin (PAN), dan Berngap (Hanura).
Minimnya keterwakilan perempuan dan dominasi wajah baru yang mencapai 72 persen dinilai banyak kalangan akan menurunkan tingkat pengawasan terhadap jalannya roda pemerintahandi kabupaten itu. Sikap kritis dewan hanya ditumpukan kepada 14 orang yang kembali menduduki kuris dewan. Itu pun hanya beberapa orang saja yang dinilai kapabel dan vocal.