Dinkes Sumut Segera Bayar Utang Jamkesda

Medan, (Analisa). Dinas Kesehatan Sumatera Utara berjanji akan membayarkan utang Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) ke sejumlah rumah sakit provider. Utang klaim Jamkesda pada tahun 2013 dibayarkan dengan APBD tahun 2014 yang sudah diplot sekira Rp70 miliar.

Demikian Sekertaris Dinkes Sumut, Afwan Lubis, Rabu (21/5). “Utang-utang tersebut kita bayarkan masing-masing 50 persen dan itu mengacu seperti pembayaran Jamkesmas.

“Jadi, dibayar 50% dulu. Itupun setelah kita verifikasi dengan bantuan dari inspektorat. Sekarang tinggal menransfer saja ke rekening manajemen RS Pirngadi,” sebut Afwan.

Dijelaskannya, Dinkes Sumut membayar utang sebesar 50 persen dulu, karena sistem pembayaran Jamkesmas dibuat seperti itu. “Maka Jamkesda mengikut hal itu. Sisanya akan menyusul,“ terangnya.

Adapun beberapa rumah sakit di Sumut yang akan dibayarkan pihak Dinkes Sumut, sambung Afwan yakni, Rumah Sakit Haji Rp1,5 milyar, RSUP Haji Adam Malik Rp52 miliar dan RSUD dr Pirngadi Rp17,5 miliar.

Selebihnya, lanjut Afwan, rumah sakit lainnya seperti RS Sari Mutiara Rp62 juta, RS Imelda Rp119 juta, RS Martha Friska Rp164 dan Rumah Sakit Jiwa Pemprovsu Rp268 juta.

“Kita memrioritaskan pembayaran utang ke rumah sakit pemerintah dulu,” katanya.

Terpisah, Rustam Siregar, Kabag Keuangan RSUD dr Pirngadi mengatakan pirngadi akan terbantu dengan pembayaran utang Jamkesda. “Terbantulah kita,” katanya.

Menurutnya, pembayaran klaim Jamkesda tersebut akan digunakan untuk membayar utang rumah sakit seperti pembelian obat dan biaya operasional lainnya.

“Jumlah utang kita seperti obat,” tuturnya.

Kasubag Hukum dan Humas, Edison Pernagin-angin menambahkan, utang RS Pirngadi kepada farmasi berjalan terus. “Sedangkan utang operasional seperti servis mesin air conditioner (AC) dan gizi sudah dibayar bertahap. Setiap adanya kucuran dana akan bayar utang,” ucapnya.

Pihak manajemen, katanya, akan mengutamakan pembayaran utang farmasi. Hal ini penting karena akan menghadapi sistem pembelian obat melalui E- katalog yang mengacu pada formularium nasional dalam menyukseskan JKN.

“Untuk rehab-rehab rumah sakit belakangan kecuali rehab ruang ICU dan bayar utang obat-obatan yang kita utamakan,” sebut Edison. (nai)

 

()

Baca Juga

Rekomendasi