Oleh: dr. Dyana Novia. Struma atau gondok adalah suatu pembengkakan pada leher oleh karena pembesaran kelenjar tiroid (gondok) akibat kelainan pada kelenjar ini dapat berupa gangguan fungsi atau perubahan susunan kelenjar dan morfologinya. Dampak struma terhadap tubuh terletak pada pembesaran kelenjar tiroid yang dapat mempengaruhi kedudukan organ-organ disekitarnya. Bila membesar keluar maka akan memberi bentuk leher yang besar dapat asimetris atau tidak, jarang disertai kesulitan bernafas dan menelan.
Kasus struma lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki namun dengan bertambah beratnya endemisitas, perbedaan jenis kelamin tersebut hampir tidak ada. Struma dapat menyerang penderita pada segala umur namun umur yang semakin tua akan meningkatkan resiko penyakit lebih besar.
Hal ini disebabkan karena daya tahan tubuh dan imunitas seseorang yang semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia. Struma endemik sering terdapat di daerah-daerah yang air minumnya kurang sekali mengandung yodium. Penggunaan terapi radiasi juga merupakan faktor penyebab struma yang merupakan salah satu penyebab kanker tiroid.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid (tiroksin/ T4 dan triiodothironin/T3). Hormon tiroid memiliki efek pada pertumbuhan sel, perkembangan dan metabolisme energi. Struma terjadi akibat kekurangan yodium yang dapat menghambat pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid. Akibat kekurangan yodium maka tidak terjadi peningkatan pembentukan T3 dan T4, dan kelenjar tiroid dapat bertambah besar sekitar 300-500 gram. Selain itu struma dapat disebabkan kelainan metabolik kongenital yang menghambat pembentukan hormon tiroid, proses peradangan atau gangguan fungsi imun tubuh, penghambatan pembentukan hormon tiroid oleh obat-obatan serta pembesaran yang didasari oleh suatu tumor atau neoplasma.
Struma dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Hipertiroid
Adalah suatu keadaan dimana didapatkan peningkatan kadar hormon tiroksin/T4 atau triiodotironin/T3 atau keduanya. Hipertiroid terjadi pada 2-5% wanita dengan perbandingan wanita dan pria 5:1, paling sering terjadi antara usia 20 – 40 tahun, tetapi dapat juga terjadi pada usia lanjut. Gejala klinis berupa penurunan berat badan, tidak tahan terhadap panas, sering berkeringat, kesulitan tidur, rambut rontok, mata melotot (eksoftalmus), sering cemas, tremor, kulit yang hangat dan lembab, nyeri dada, jantung berdebar-debar, peningkatan nafsu makan dan pergerakan saluran cerna (diare), menstruasi tidak teratur, dan pembesaran payudara pada laki-laki. Untuk menegakkan hipertiroid, harus dilakukan pemeriksaan kadar hormon T3 dan T4 dalam darah. Penanganan hipertiroid diberikan obat untuk mengurangi pembentukan hormon tiroid, ataupun dilakukan pengangkatan sejumlah jaringan tiroid dengan pembedahan.
2. Hipotiroid
Penyebab hipotiroid paling banyak oleh karena kekurangan yodium. Selain itu juga disebabkan oleh autoimun. Gejala yang disebabkan oleh hipotiroid bervariasi. Gejala klasik hipotiroid yaitu kulit kasar dan tebal, suara serak, penambahan berat badan, tidak tahan terhadap dingin, denyut jantung yang lambat dan konstipasi. Anak-anak dengan hipotiroid jarang menunjukkan gejala klasik tetapi sering didapatkan pertumbuhan yang lambat, kualitas belajar yang rendah dan kemampuan mengingat yang buruk dan terkadang pertumbuhan pubertas yang terlambat. Remaja wanita dengan hipotiroid jarang menunjukkan gejala yang jelas. Pada pemeriksaan kadar T4 dalam darah yang rendah diperlukan untuk menunjang diagnosis hipotiroid.
3. Kista tiroid
Sepertiga dari nodul yang teraba pada leher adalah kista tiroid. Kista ini dapat dikenali dengan pemeriksaan USG atau berdasarkan aspirasi dari cairan kista. Kista sering terjadi berulang, bahkan setelah aspirasi berulang kali, dan memerlukan metode pembedahan jika berukuran besar atau pada pemeriksaan sitologi mencurigakan.
4. Kanker tiroid
Kanker tiroid adalah keganasan paling sering pada sistem endokrin. Angka kejadian kanker tiroid semakin meningkat dengan usia, dan menurun setelah usia 50 tahun. Kanker tiroid dua kali lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, tetapi mempunyai prognosis yang lebih buruk pada pria. Kecurigaan kearah keganasan apabila didapatkan pertambahan ukuran yang cepat, nyeri, penurunan berat badan yang signifikan, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, perubahan suara menjadi serak atau adanya riwayat radiasi pada daerah leher serta riwayat keluarga dengan keganasan.
Kebanyakan struma berukuran kecil, tidak menyebabkan gejala dan dapat diobservasi sendiri oleh pasien. Tidak semua kasus struma harus ditangani dengan operasi. Pemeriksaan laboratorium terutama yang berhubungan dengan fungsi kelenjar tersebut (kadar TSH, T3 dan T4), pemeriksaan USG dan pemeriksaan biopsi (pengambilan jaringan untuk dilihat dibawah mikroskop).
Tindakan pembedahan dikerjakan jika adanya nodul atau benjolan tunggal di salah satu bagian kelenjar yang dikhawatirkan bisa berkembang menjadi ganas, adanya banyak nodul atau benjolan yang berat, penekanan terhadap saluran nafas, dan alasan estetika atau penampilan diri.