Bisnis Lidah Buaya yang Menguntungkan

LIDAH BUAYA yang biasa kita tanam begitu saja di halaman rumah, ternyata punya prospek bisnis yang sangat menguntungkan.  Lidah buaya alias Aloevera  merupakan salah satu komoditas pertanian paling laris di dunia dan paling banyak permintaannya.

Lidah buaya telah dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan di berbagai negara, dan di Indonesia juga sudah banyak industri yang  mengembangkan hal tersebut.

Selain sebagai tanaman hias, tanaman lidah buaya biasanya hanya dipakai untuk keramas. Namun, tanaman ini ternyata salah satu tumbuhan terlaris di dunia.

Produsen dan petani lidah buaya, Cahyono Hudoyo, menyampaikan tanaman lidah buaya saat ini banyak dicari orang sebagai konsumsi sehari-hari atau obat-obatan.

“Lidah buaya merupakan salah satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia, sehingga saat ini banyak dicari pelaku industri,” ujarnya dalam suatu pelatihan di Bogor.

Cahyono mengutarakan, tanaman lidah buaya memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri di negara maju berupa makanan dan minuman kesehatan, termasuk Indonesia yang mulai mengembangkan.

Menurutnya, saat ini permintaan lidah buaya di Indonesia meningkat pesat. Bahkan petani di tanah air belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, terutama untuk pasokan sejumlah pasar moderen dan toko buah.

“Saya saat ini memasok dalam bentuk daun ke mall-mall. Permintaan terus meningkat, tetapi saya kekurangan lahan. Belum lagi kebutuhan untuk minuman,” ujarnya.

Cahyono mengungkapkan, saat ini eksportir terbesar lidah buaya di Asia Tenggara, Malaysia dan Thailand. Indonesia, sambungnya, hanya dari daerah Kalimantan yang melakukan ekspor. “Peluang ekspor lidah buaya cukup besar. Permintaan negara maju terus meningkat,” tambahnya.

Khususnya Jepang, salah satu negara pengguna lidah buaya terbesar di dunia. Kebutuhan akan lidah buaya segar mencapai 20 kontainer (300 ton/bulan). Kebutuhan ini dipasok oleh Brazil dan Thailand.

Miliki Potensi

Katanya, tanaman lidah buaya memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri di negara maju berupa bahan kosmetik, makanan dan minuman kesehatan, termasuk Indonesia yang mulai mengembangkan.

Melihat kebutuhan pasar ekspor yang besar tersebut, maka budidaya lidah buaya merupakan usaha bisnis yang menggiurkan. Selain itu, Indonesia saat ini masih mengimpor hasil dari olahan lidah buaya seperti sabun, shampo, powder dan olahan lainnya.

Budidaya lidah buaya tidaklah sesulit yang kita bayangkan, hal ini dikarenakan lingkungan tumbuh dari tanaman lidah buaya sangat cocok untuk dikembangkan di daerah tropis seperti Indonesia.

Ada tiga jenis tanaman lidah buaya yang memiliki nilai komersial yang tinggi, yakni Aloe barbandensis dari Amerika, Aloe ferox dari Afrika dan Aloe sinensis dari Asia (Cina).

Aloe barbandensis adalah yang terbaik untuk dibudidayakan karena lebih tahan terhadap hama dan penyakit, ukurannya jauh lebih besar dibanding jenis lainnya.

Kandungan Vitamin

Aloevera atau lidah buaya mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D, mineral yang diperlukan untuk fungsi enzim, saponin yang berfungsi sebagai anti mikroba dan 20 dari 22 jenis asam amino.

Dalam penggunaannya untuk perawatan kulit, Aloevera dapat menghilangkan jerawat, melembabkan kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka dan tanda, mengurangi peradangan serta perbaikan dan peremajaan kulit.

Dengan beragam manfaat yang terkandung dalam lidah buaya, pemanfaatannya kurang optimal oleh masyarakat yang hanya memanfaatkannya sebagai penyubur rambut. Negara kita yang beriklim tropis merupakan lingkungan yang sangat sesuai untuk pertumbuhan lidah buaya.

Tanaman lidah buaya meskipun bukan merupakan tanaman asli Indonesia ternyata dapat tumbuh baik di negara kita, bahkan di Propinsi Kalimantan Barat, khususnya di Kota Pontianak, tanaman ini beradaptasi jauh lebih baik daripada di tempat  lainnya.

Hal ini diakui oleh pakar lidah buaya mancanegara yang karenanya juga turut menyayangkan bilamanakeunggulan komparatif yang dimiliki oleh tanaman ini tidak dimanfaatkan oleh Indonesia. (int)

()

Baca Juga

Rekomendasi