Bakteri Listeria Monocytogenes pada Makanan Olahan Siap Saji

Oleh: Ardin Sahputra. Suatu hal yang lumrah jika kini para ibu menyimpan makanan olahan siap saji pada kulkasnya. Selain praktis, cepat dan menghemat waktu, makanan olahan siap saji merupakan pilihan yang sangat membantu bagi para ibu dengan kegiatan yang super padat. Makanan olahan siap saji banyak digemari anak-anak maupun dewasa yakni sosis, nugget, maupun beef pada burger. Ini merupakan contoh makanan olahan siap saji yang dapat dibekukan pada kulkas.

Membekukan makanan merupakan salah satu cara untuk mengawetkan makanan olahan siap saji sebelum dimasak. Tahukah anda, makanan olahan siap saji yang dibekukan tidak selamanya aman dari bakteri. Makanan olahan siap saji juga dapat mengancam kesehatan. Ini dikarenakan beberapa bakteri dapat bertahan hidup pada suhu dibawah 0°c.

Makanan olahan siap saji yang dibekukan pada kulkas dengan suhu diatas 4°C rentan terserang bakteri. Salah satu bakterinya yakni bakteri Listeria monocytogenes.

Listeria monocytogenews merupakan bakteri yang ditemukan pada tanah dan air.

Makanan mentah, bahkan makanan olahan patut diwaspadai. Pada makanan yang mentah dan olahan kuman mampu tumbuh dan menyebar dalam suhu dingin di kulkas.

Hal ini sebabkan bakteri yang ada pada makanan tersebut tidak membentuk spora, L. monocytogenes sangat kuat dan tahan terhadap efek mematikan dari pembekuan, pengeringan, dan pemanasan. Sebagian besar L. monocytogenes bersifat patogen pada tingkat tertentu. Bakteri ini telah ditemukan pada setidaknya 37 spesies mamalia, baik hewan piaraan maupun hewan liar. Setidaknya ada 17 spesies burung dan beberapa spesies ikan dan kerang. Beberapa penelitian menunjukkan 1-10 persen manusia diperkirakan memiliki L. monocytogenes di dalam ususnya.

Listeria monocytogenes bukan bakteri yang baru dalam dunia mikrobiologi. Bakteri ini telah dikenal sekitar tahun 1926 oleh Murray pada 6 kasus kematian anak kelinci. Tidak sampai tahun 1981, L. monocytogenes diidentifikasi menyebabkan penyakit foodborne. Wabah  listeriosis di Halifax, Nova Scotia tercatat 41 kasus dan 18 diantaranya meninggal. Kebanyakan bakteri ini menyerang wanita hamil dan Neonatal, yang secara epidemologi berkaitan dengan konsumsi selada dengan kubis yang ditambahkan dengan daging domba mentah yang terkontaminasi L. monocytogenes.

Waktu Tumbuh Listeria monocytogenes

Listeria monocytogenes bakteri patogen yang menyukai suhu dingin untuk pertumbuhannya dan mampu melipat gandakan pada suhu rendah. Suhu lingkungan optimal untuk Listeria mampu hidup dan berkembangbiak adalah 4° - 37°C.  Suhu 4°C umumnya terdapat pada lemari pendingin makanan.  Padahal, selama ini seringkali kita beranggapan bahwa makanan atau minuman akan sangat aman apabila disimpan dalam lemari pendingin. Kenyataannya ada zona bahaya bagi makanan pada suhu 5°C-60°C, karena suhu tersebut memberikan kelembaban yang optimal pada bakteri untuk melakukan penggandaan.

Makanan yang memiliki risiko tinggi terkontaminasi Listeria monocytogenes diantaranya produk susu fermentasi dan tidak difermentasi, daging sapi, daging unggas, produk telur, seafood, dan produk yang berasal dari tumbuhan, serta makanan olahan siap saji sepert sosis, nugget, salad, sandwitch, ikan asap.

Makanan olahan siap saji merupakan makanan yang sering terkontaminasi dan dari segi risiko makanan jenis ini memiliki risiko tinggi dalam kasus listeriosis.

Jenis bakteri ini patut diwaspadai karena dapat menyerang siapa pun dan dari berbagai usia termasuk ibu hamil dan menyusui serta orang dengan kekebalan tubuh terganggu. Mengonsumsi makanan terkontaminasi L. monocytogenes dapat mengalami  demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, sakit perut disertai muntah dan diare.

Para ibu sebaiknya lebih berhati-hati dalam memilah dan menyimpan makanan khususnya makanan olahan cepat saji seperti sosis, nugget. Selain itu produk susu fermentasi dan tidak difermentasi, daging sapi, daging unggas, produk telur, seafood, dan produk yang berasal dari tumbuhan. Hindarilah makanan dari suhu 5°C-60°C sebab zona tersebut merupakan zona berbahaya bagi makanan.

Pencegahan secara total dapat dilakukan dengan cara memasak, dipanaskan dan disimpan dengan benar. Pada umumnya makanan aman dikonsumsi karena bakteri ini terbunuh pada temperatur 75°C.

Resiko paling besar adalah kontaminasi silang, yakni apabila makanan yang sudah dimasak bersentuhan dengan bahan mentah atau peralatan (misalnya alas pemotong) yang terkontaminasi.

Hindari makanan yang matang bersentuhan dengan makanan mentah. Bedakanlah pisau untuk memotong makanan matang dan makanan mentah.

(Penulis adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

()

Baca Juga

Rekomendasi