DI negara-negara Eropa terdapat sejumlah kuliner yang ekstrim. Makanan itu dulu lebih sering dikonsumsi oleh masyarakat kelas bawah. Proses pembuatannya memakan waktu lama dan mungkin tak terlintas dalam benak orang di tempat lain.
Berikut ini tujuh kuliner ekstrim tersebut.
1. Hakarl
Hakarl adalah makanan khas dari Eslandia. Menurut Wikipedia makanan ini merupakan hidangan wajib dalam Thorrablt, festival pertengahan musim dingin Eslandia yang berawal dari abad 19. Makanan ini terbuat dari daging ikan hiu Greenland dan baunya sangat busuk. Untuk membuat hakarl, daging hiu dikubur dalam timbunan batu kerikil untuk menghilangkan semua cairan, difermentasi, lantas dipotong-potong, dan digantung agar benar-benar kering.
Daging hiu Greenland memang harus diolah dan diawetkan dahulu sebelum dikonsumsi, sebab ikan predator tersebut mengandung racun. Proses pengolahan ini berlangsung selama berbulan-bulan. Jika sudah jadi, hakarl akan berbau seperti ikan busuk dan amonia. Biasanya untuk memudahkan memakan hakarl disediakan pula minuman khusus.
2.Casu Marzu
Casu Marzu adalah produk olahan susu dari Italia yang cukup ekstrim, karena bagi sebagian besar orang, bahkan orang Italia sendiri termasuk menjijikkan. Sebab Casu Marzu adalah keju yang dipenuhi larva. Karena itulah makanan khas daerah Sardinia ini disebut juga ‘keju busuk’.
Untuk membuatnya keju diangin-anginkan di udara terbuka selama beberapa hari. Setelah beberapa hari keju akan mulai dipenuhi larva. Larva-larva tersebut memakan keju dan mempercepat proses fermentasi.
Keju busuk bercampur larva inilah yang kemudian dimakan. Konon larva tersebut punya keampuhan menjaga kesehatan sistem pencernaan. Tetapi kadang larva yang ada pada keju casu marzu bertahan hidup dalam tubuh manusia yang memakannya dan terus berkembang biak, menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
3. Blodpalt
Blodpalt adalah sejenis bakpao yang menjadi makanan khas Swedia Utara dan Finlandia. Tetapi jika bakpao dalam kuliner ala oriental memiliki warna putih, bakpao dari Eropa ini warnanya justru hitam. Warna hitam itu disebabkan karena warna alami dari bahan baku blodpalt, yaitu darah. Blodpalt dibuat dari tepung terigu yang dicampur dengan darah rusa berikut sumsumnya.
Dulunya makanan ini biasa dikonsumsi warga kelas petani Finlandia saat cuaca buruk. Karena tak punya cukup bahan makanan yang layak untuk dimakan, akhirnya mereka memanfaatkan setiap bagian tubuh hewan buruan demi kecukupan gizi.
4.Surstromming
Menurut Wikipedia, surstromming berasal dari bahasa Swedia yang artinya ‘ikan herring asin’. Makanan yang jadi hidangan tradisional Swedia sejak abad 16 ini dikenal karena aromanya yang sangat menyengat. Menurut sebuah penelitian di Jepang, surstromming termasuk salah satu makanan paling bau di dunia yang aromanya lebih busuk daripada Hongeo dari Korea Selatan dan Kusaya dari Jepang.
Susrtromming terbuat dari ikan-ikan laut Baltik yang difermentasi. Untuk mencegah proses pembusukan, ikan-ikan segar diberi garam lalu dibiarkan sampai berbulan-bulan. Proses fermentasi ini berlangsung setidaknya selama enam bulan. Saking baunya, orang-orang Swedia biasa memakan hidangan ini di luar ruangan.
5.Canard a la Rouennaise
Secara harfiah canard a la rouennaise berarti ‘bebek dalam saus darah’. Cara pembuatan masakan ini cukup mudah. Seekor bebek dipanggang hingga setengah matang, kemudian dagingnya diiris dan disajikan di atas piring. Tubuh bebek yang tersisa tadi kemudian diletakkan di alat pres kemudian diperas hingga semua darah dan cairan tubuhnya keluar. Jadilah saus darah yang kental. Kemudian saus tadi disiramkan ke daging bebek yang sudah disiapkan.
Masakan ini tergolong hidangan eksklusif di Prancis. Di restoran-restoran harganya bisa mencapai 1.000 dolar. Tetapi banyak turis asing yang kesulitan untuk menyantapnya karena rasanya yang sangat tajam.
6.Haggis
Makanan yang biasa dijadikan menu sarapan di Skotlandia dan Irlandia ini bisa jadi tak menggugah selera Anda. Sebab haggis merupakan salah satu varian dari black pudding atau puding hitam yang sejatinya adalah sosis darah.
Dari luar makanan ini memang terlihat seperti sosis biasa, tetapi bahan utamanya bukan daging sapi atau ayam cincang, melainkan organ dalam dan darah hewan. Dibuat dari jantung, liver, dan paru domba atau babi, dibumbui dengan bawang bombay dan bumbu-bumbu lainnya kemudian direbus selama beberapa jam. Jika sudah matang tinggal dimasukkan ke dalam wadah sosis. Haggis yang pembuatannya masih sangat tradisional biasanya menggunakan usus domba sebagai pembungkus.
7.Nozki
Kuliner ekstrim terakhir dari Eropa adalah nozki. Makanan ini berasal dari Polandia. Secara harfiah berarti ‘kaki dingin’. Nozki dibuat dari kaki babi yang direbus dengan berbagai macam rempah sampai benar-benar lunak dan terlepas dari tulangnya. Jika sudah lunak, kaki babi ini kemudian dimasak dengan gelatin hingga menjadi jelly.
Menurut Eastern European Food, tadinya nozki adalah hidangan yang dimakan oleh masyarakat kelas bawah. Penduduk Polandia dari kelas ekonomi menengah ke bawah membuat hidangan ini sebagai tiruan dari makanan mahal yang biasa disantap oleh szlachta, sebutan untuk kaum aristokrat Polandia. Kaum aristokrat ini juga sering mengonsumsi daging yang dimasak dengan gelatin, tetapi bahannya daging dari bagian tubuh terbaik seperti iga. (mc/bh)