Oleh: Dr. Agus Priyatno, M. Sn. Seni berkembang pesat, sehingga memiliki banyak cabangnya. Dahulu tidak dibedakan antara seni mayor (fine art), seni minor (applied art), desain (design) dan kriya (craft). Semua disebut seni (art). Dalam kebudayaan Barat, art dahulu digunakan untuk menjuluki semua produk yang dihasilkan manusia. Art diartikan sebagai techne yang mengandung arti ketrampilan teknis. Karena diferensiasi setiap cabang ilmu semakin jelas, bidang-bidang tersebut kemudian dipisahkan dan diberi nama sebagai bidang tersendiri.
Demikian pula di Indonesia, seni diberikan sebagai julukan untuk semua hasil budi daya manusia yang mengandung ketrampilan di dalamnya. Munculah istilah seni memasak, seni merangkai bunga, seni melipat kertas, seni bela diri, seni perang dan berbagai seni lainnya. Perkembangan seni dari waktu ke waktu semakin banyak, termasuk senirupa yang semakin banyak variannya serta semakin jelas diferensiasinya. Hal ini mengharuskan penamaan atau pemberian istilah pada setiap cabang seni yang berkembang.
Senirupa sekaramg ini dimaksudkan untuk menamai seni mayor (fine art) dan seni minor (applied art/ decorative art). Seni mayor terdiri dari seni lukis, seni patung, seni grafis, dan arsitektur. Seni minor berupa senilukis yang diterapkan pada benda guna. Di antaranya lukisan pada piring, gelas, lemari, daun pintu, keramik, dan sebagainya.
Senilukis menempati posisi utama dalam senirupa. Berdasarkan coraknya, lukisan dibedakan menjadi dua bagian, yaitu lukisan representasional (figuratif) dan lukisan non representasional ( abstrak). Seni lukis representasional memiliki banyak aliran di dalamnya. Di antaranya lukisan realisme, neo realisme, hiperealisme, surealisme, impresionisme, ekspresionisme, kubisme dan sebagainya. Lukisan abstrak pun ada berbagai cabangnya, di antaranya abstrak geometris dan abstrak ekspresionisme.
Cabang senilukis lainnya adalah senilukis kaligrafi. Senilukis yang mengolah huruf menjadi seni dua dimensi yang indah. Senilukis kaligrafi berkembang di berbagai bangsa di dunia. Senilukis kaligrafi terkenal adalah senilukis kaligrafi Arab, China, Jepang, dan Korea.
Berdasarkan bahan dan medianya, lukisan dibedakan menjadi lukisan cat air (aquarel), lukisan cat minyak (oil painting), lukisan akrilik (acrylic painting), lukisan mural, lukisan fresco dan sebagainya.
Berdasarkan temanya, lukisan dibedakan menjadi lukisan pemandangan, alam benda, flora, fauna dan lukisan manusia. Berdasarkan kreativitasnya, lukisan dibedakan menjadi lukisan lukisan realistis (berdasarkan objek nyata), lukisan imajinatif (berdasarkan daya imajinasi/ khayal), serta kombinasi keduanya.
Desain dimaksudkan untuk menamai produk-produk benda guna yang bisa diproduksi masal secara manual (hand made) maupun dengan mesin. Cabang-cabang desain di antaranya desain komunikasi visual, desain interior, desain eksterior, desain produk, desain bangunan dan berbagai macam desain lainnya.
Desain berdasarkan karakteristiknya terdiri dari desain tradisional dan desain modern. Desain tradisional biasanya masih menyertakan hiasan-hiasan (ornamen) sebagai elemen keindahan. Adapun desain modern lebih efektif dan efisien, bergaya minimalis. Ornamen ditiadakan pada desain modern.
Produk-produk desain komunikasi visual antara lain cover majalah, cover buku, tata letak (lay out) surat kabar, periklanan, pampflet, baliho, spanduk, kartu nama, papan nama dan berbagai produk desain komunikasi visual lainnya. Produk-produk desain interior diantaranya tata ruang perkantoran, tata ruang perumahan, tata ruang hotel, tata ruang gedung pemerintahan, tata ruang rumah sakit, dan berbagai gedung lainnya. Produk-produk desain eksterior di antaranya taman kota, taman rumah tinggal, taman perkantoran, taman gedung pemerintahan, taman tumah sakit dan sebagainya. Produk-produk desain produk di antaranya, pisau, cangkul, gayung, ember, sendok, gelas, piring, baju, celana dan berbagai benda guna lainnya.
Kriya untuk menamai sejumlah produk benda guna, biasanya kriya dibuat secara manual (hand made). Berdasarkan bahannya kriya meliputi kriya kayu, kriya logam, kriya bambu, kriya kain, kriya kaca dan berbagai produk kirya lainnya. Pruduk-produk kriya antara lain kain batik, keranjang, tenun, tas, gantungan kunci, asbak, tembikar, keramik, dan sebagainya.
Seni patung terdiri dari berbagai cabang. Berdasarkan bahannya, seni patung dapat dibedakan menjadi patung kayu, patung logam, patung tanah liat, patung fiber, patung semen, patung kaca, patung lilin, patung pasir dan sebagainya. Berdasarkan teknik pembuatannya patung ada yang dibuat dengan cara dipahat, ditempel, disambung dan ada juga dengan cara dicetak. Seperti halnya dalam bidang senilukis, senipatung juga dibedakan menjadi senipatung representasional dan patung abstrak. Patung juga dibedakan menjadi patung tradisional dan patung modern.
Senipatung terdiri dari berbagai ukuran. Ada patung berukuran kecil, sedang dan besar. Patung-patung kecil biasanya berukuran kurang dari satu meter tinggi dan panjangnya, patung kecil untuk diletakkan di dalam bangunan/rumah. Patung-patung berukuran sedang biasanya berukuran antara satu meter hingga dua meter, patung berukuran sedang umumnya diletakkan di halaman sekitar rumah atau gedung. Adapun patung-patung besar biasanya berukuran beberapa kali lipat dari ukuran sebenarnya, umumnya diletakkan di tempat-tempat strategis di perkotaan sebagai penanda kota. Patung ukuran besar biasanya juga bersifat monumental.
Arsitektur dimasukkan dalam kajian senirupa karena bidang ini terdapa unsur-unsur rupa, bentuk dan warna pada arsitektur menjadi kajian seni rupa. Arsitektur pada zaman dahulu terdapat patung dan lukisan sebagai elemen eksterior maupun interiornya. Pada bagian luar bangunan (atas bangunan) kadang terdapat berbagai bentuk patung. Pada bagian dalam bangunan, kadang-kadang langit-langit dan dindingnya juga dilukis. Arsitektur berdasarkan coraknya juga terdiri dari arsitektur tradisional dan arsitektur modern. Arsitektur tradisional biasanya masih dipenuhi dengan hiasan ornamen. Adapun arsitektur modern dirancang berdasarkan konsep efektivitas dan efisiensi, gayanya bercorak minimalis.
Seni grafis juga dimasukkan dalam bidang seni mayor. Seperti halnya seni lukis, seni grafis adalah karya seni dua dimensi. Perbedaannya pada proses penciptaannya, seni grafis dibuat dengan teknik cetak. Berdasarkan teknik pembuatannya, karya senigrafis terdiri dari cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, can cetk saring.
Berdasarkan proses pembuatannya, senigrafis terdiri dari karya cukilan kayu (wood cut), etsa (cetak logam), litografi (dibuat berdasarkan prinsip pemisahan air dengan minyak dalam proses mencetaknya).
Cetak tinggi adalah teknik pembuatan karya senigrafis dengan cara membuat cetakan, biasanya terbuat dari kayu. Bagian yang dicetak lebih menonjol (lebih tinggi) dari bagian yang tidak dicetak. Pada papan cetakan, bagian yang tidak dicetak dicukil, sehingga menjadi cekungan.
Adapun cetak dalam adalah kebalikan dengan cetak tinggi. Tinta yang dipindahkan pada permukaan kertas berada di bagian dalam. Bahan cetakannya umumnya tembaga. Kedua teknik tersebut berbeda dengan cetak datar, yaitu teknik cetak pada permukaan datar yang tidak di buat tinggi maupun dalam pada permukaan cetakannya. Teknik lainnya adalah cetak saring, pada senigrafis yang dibuat dengan teknik ini terdapat saringan sebagai media pembuatannya.
Kini peradaban manusia semakin maju, seni berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Komputer sebagai hasil kemajuan teknologi ikut berperan dalam proses penciptaan karya seni, desain dan kriya di masa kini. Produknya pun semakin beraneka ragam. Cabang-cabang seni, desain, dan kriya yang muncul sebakin banyak.
Penulis dosen pendidikan seni rupa FBS Unimed dan Pengelola Pusat Dokumentasi Seni Rupa Sumatera Utara.