Azmi TS. Honore Daumier dikenal sebagai seniman serba bisa. Dia tidak hanya mahir melukis, juga mahir membuat patung dan menciptakan karikatur. Karya-karya lainnya berupa karya litografi, cetak kayu dan gambar. Dia seniman Prancis (1808-1879), karya-karyanya banyak menyinggung masalah kehidupan politik dan sosial di Prancis abad 19.
Daumier mengawali karier kesenimanannya sebagai ahli litografi. Dia banyak menciptakan ilustrasi untuk iklan, termasuk publikasi untuk musik. Karya litografinya antara lain menggambarkan anak yang tidak bahagia.
Seorang anak ditinggalkan begitu saja oleh pengasuhnya. Sang anak dalam ayunan yang digantungkan pada belakang pintu. Si pengasuh bayi pergi meninggalkan sang anak hanya untuk menari. Karyanya ini merupakan kritik sosial terhadap pengabaian dalam hal mengasuh anak. Banyak anak diperlakukan tidak semestinya, kehidupan mereka menjadi tidak bahagia.
Karya lainnya berupa karikatur tokoh Don Quixote, tokoh dalam cerita novel karya sastrawan Spanyol Miguel de Cervantes. Dilukiskan, seorang pemuda penakut yang membayangkan dirinya sebagai pangeran pemberani menaiki kuda putih.
Dia membayangkan sedang menaklukkan seekor naga yang menyandera putri cantik.
Don Quixote dengan gagah berani melawan sang naga dan membebaskan sang putri. Kenyataannya dia hanya memainkan pedang kayu sambil naik kuda mainan dan memukuli boneka jerami.
Karya lainnya menyidir kehidupan korup para panegak hukum. Daumier melukiskan seorak penegak hukum sedang membawa kertas pembelaan. Pada zamannya banyak keadilan diperjualbelikan. Karya-karya Daumier mengungkapkan praktek korup para penegak hukum.
Karikaturnya selain bersifat satire (sindiran), juga ada muatan humor yang mengundang senyum. Pada karya lainnya dia membuat karikatur tentang seorang fotografer. Digambarkan olehnya, seorang fotografer berusaha memotret dari atas dengan balon udara. Sang fotografer tampak gagah berani memeotret dari udara, balon udara terombang-ambing tertiup angin. Sang fotografer tampak tidak peduli dengan terpaan angin kencang. Dia sibuk memotret.
Karikaturnya yang lain menggambarkan penguasa berperut besar dengan mulut terbuka lebar. Rakyat jelata digambarkan lemah sembil menyuapi sang penguasa ke mulutnya melalui sebilah papan. Karikatur ini merupakan sindiran terhadap para penguasa yang cenderung menghisap rakyatnya sendiri.
Selain itu, karya-karya Daumier juga humanis. Dia melukiskan dokter yang berusaha menyembuhkan orang sakit. Karya lainnya melukiskan dua orang usia lanjut bermain catur, para penumpang kereta api yang berebut masuk gerbong, debat rakyat berujung pada perkelahian, dan wanita tukang cuci.
Menikmati karya seni kreasi Daumier membuat kita tersenyum sekaligu juga membuat kita terharu. Karya-karyanya menyentuh rasa kemanusiaan kita.
Penulis dosen pendidikan seni rupa FBS Unimed dan Pengelola Pusat Dokumentasi Seni Rupa Sumatera Utara