Sebelum Fajar Menyingsing

Liandi Prasetyadi

SEBELUM FAJAR MENYINGSING

bagaimanapun kenangan telah kita lukis

mengering di kanvas

tetas waktu terus bergerak

langkah tiada gontai

membagi sesungging senyum dan harapan

mengurai musim

bagaimanapun tersenyumlah atas waktu

sesingkat pagi

menumbuhkan tunas menjadikan dahan

melahirkan rezeki

di sela-sela embun yang mengering

sebelum fajar menyingsing

                          Parbaba, 2013

 

 

DI TEPI DANAU TOBA

kerap purnama menggantung di pelataran

merupakan pertanda salam dari bait doa kita yang terkabul

binar dari bintang-bintang tumbuh di hati

sebagai lentera kecil meredupkan gelap

menggugurkan malam serasa senyap

ketahuilah setiap malam terang saban siang garang

kekayaan di langit dan bumi

tak mampu kita terawang

semua milik kita

di tepi danau toba

                        Toba, 2013

 

 

SATU PERSINGGAHAN

kau tertiup angin

terlepas di tangis pagi

gugur waktumu bundar

senyummu dingin

berkemas di celah mentari membacakan puisi

sebentar

lesap

menyatu dengan bumi

bumi pecinta para nabi

                         2014

 

 

Syafrizal Sahrun

BULAN EMPAT BELAS

:bib

sekejap ini teramat ingin aku padamu

mengulang kembali memegang hidungmu

membisikkan kata rindu di kupingmu

mungkin aku sedikit aneh

menerjemahkan tatapmu malam tadi

mengingat bangku kebun

memberikan sajak-sajak pada punggung kita

kau menatapku

akupun mencium pipimu

alahai

bulan empat belas makin aduhai

                          Agustus 2013

 

ADA YANG MENUNGGU DISANA

nanti setelah kau habis tertawa dan memaki

jauh di ujung risau ada yang menanti

basuhlah mukamu

air ini teramat sepi

sekadar menunggu pertemuan

ada yang enggan dipikirkan terkadang

dia terlalu muda dan mengerikan

di pangkal ada yang teramat sedap dimainkan

hingga terkadang abai pada janji penetapan

                                         2014

()

Baca Juga

Rekomendasi