Oleh: Hodland JT Hutapea. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kritik adalah kecaman atau tanggapan, atau kupasan kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.
Dapat pula diartikan bahwa kritik adalah hasil dari analisis, pertimbangan, dan evaluasi dengan tujuan untuk meningkatkan pengertian, perhatian, sensitivitas, dan kualitas dari suatu pekerjaan dan tindakan.
Kritik yang baik biasanya akan membimbing dan mengarahkan seseorang menjadi pribadi yang benar dalam melakukan tindakan yang benar. Dan biasanya orang yang ingin berkembang dan memiliki hasrat yang besar meraih kesuksesan dalam hidupnya adalah individu yang mau menerima kritik dan sekaligus dapat memberikan kritikan yang baik kepada orang lain.
Masalahnya, ketika seseorang menyampaikan kritik, ada kalanya membuat orang yang dikritik merasa tersinggung, sakit hati, dan ujung-ujungnya membenci si pengkritik. Hal ini bisa terjadi karena orang yang dikritik menerima kritikan tersebut dengan hati yang “berdarah-darah”. Artinya si pengkritik belum memahami tata cara memberikan kritikan yang baik.
Beberapa tips berikut ini bisa kamu lakukan ketika menyampaikan kritikan kepada orang lain. Ingat, sampaikanlah kritikan secara santun, tidak menghujat atau menghakimi.
1. Kritik ala “kue lapis”
Seperti kue lapis, ada tiga bagian dalam menyampaikan kritik. Tunjukkanlah satu poin yang buruk di antara dua poin yang baik. Ungkapkan poin yang baik di lapisan pertama dan ketiga. Tujuannya agar orang yang sedang dikritik tak merasa sedang diserang dan untuk memberi kesan lebih bersahabat. Hindarilah mengucapkan kata-kata seperti ini, “Pekerjaanmu tak pernah beres, lebih baik kamu….” Namun sampaikanlah kata-kata seperti ini dengan sikap santun, “Sebenarnya apa yang sudah kamu lakukan ini cukup bagus, namun akan lebih baik lagi bila kamu bisa meningkatkan beberapa aspek seperti… dan… dengan melakukan.... Saya percaya, kamu pasti bisa melakukannya.”
2. Hindari sikap menyindir
Menyindir selalu berkonotasi negatif yaitu mengkritik, mengejek, mencela secara tak langsung atau tidak terus terang. Karenanya, sampaikanlah kritik secara spesifik dan langsung pada orang yang bersangkutan. Menyampaikan kritik melalui jejaring sosial dapat menyinggung perasaan orang yang dikritik karena statusnya dibaca oleh banyak orang, dan ini bisa menimbulkan persepsi bahwa si pengkritik sedang menabuh genderang perang. Hindari melontarkan sindiran yang akan membuatnya bertanya-tanya. Kalau sudah begini, biasanya orang yang disindir tak akan merespon dengan baik, malah lebih sering memberikan perlawanan.
3. Hindari mengkritik di depan orang banyak
Ini hal yang sangat tabu dilakukan, sebab mengkritik di depan orang banyak hanya akan mempermalukan orang tersebut. Citra dan harga dirinya akan tercabik-cabik. Biasanya orang yang dikritik di depan orang banyak akan membuatnya tersinggung dan sakit hati. Karena menimbulkan rasa benci, orang yang dikritik tak akan menggubris kritikan sama sekali. Cara terbaik adalah dengan memberikan kritikan secara privat, saat kalian sedang berdua saja.
4. Hindari kata-kata kasar
Mengucapkan kata-kata kasar ketika menyampaikan kritik tentu hanya akan membuat orang yang mendengarnya cepat merasa tersinggung. Jangankan mengindahkan kritikan, mereka akan merasa sangat tak nyaman dan bisa-bisa menjadi marah besar atau bahkan memaki orang yang mengkritik. Menyampaikan kritik secara tegas bukan berarti mengucapkan kata-kata yang kasar atau memaki. Kata-kata yang tegas dan berwibawa akan membuat orang yang dikritik memerhatikan kritikan dan tak akan berusaha membantahnya.
5. Kritiklah tindakannya, bukan orangnya
Saat mengkritik, sampaikanlah secara spesifik. Apakah tindakannya, tingkah lakunya, atau kata-katanya yang perlu dikritik? Dengan memilah hal apa yang kamu kritik, kamu telah menunjukkan poin yang jelas dan hal apa saja yang perlu diperbaiki. Jangan mengucapkan hal-hal seperti ini ketika mengkritik, “Kamu tidak becus”, “Kamu payah”, atau “Kamu bodoh”. Menyerang pribadi orang yang dikritik secara langsung hanya akan memicu perang emosi. Jadi sebaiknya hindarilah.
6. Kritik sambil senyum
Tujuannya agar orang yang dikritik merasa nyaman ketika mendapat kritikan. Orang yang merasa nyaman otomatis akan membuka dirinya untuk menerima kritikan. Jangan bermuka masam atau menunjukkan sikap bermusuhan ketika menyampaikan kritik. Ketika menyampaikan kritikan disertai senyuman, orang yang dikritik akan menerima kritikan sebagai sebuah masukan yang berharga.
7. Kritiklah dengan memberikan solusi
Berikanlah kesimpulan dan cara melakukannya setahap demi setahap. Kritik yang disampaikan harus memberikan solusi atas permasalahan. Sebab bila asal mengkritik tanpa memberikan solusi, maka orang yang dikritik akan merasa sulit untuk mengubah perilakunya yang kurang pantas. Sampaikan cara-cara terbaik untuk mengatasi permasalahan dan bagaimana cara melakukannya demi kebaikan orang yang dikritik.
* bs/April 2014