MUNGKIN banyak orang belum tahu, Gunung Pusuk Buhit atau sebutan lain “Himalaya”-nya orang Batakmenyimpan misteri dan salah satu rangkaian gunung supervulcamo Toba yang berada di daerah Pangururan, Pulau Samosir Sumatera Utara. Menurut legenda, warga setempat, Pusuk Buhit merupakan asal mula nenek moyang orang Batak
Berdasarkan legenda, pada abad XII keturunan pertama kali orang Batak yang bernama Siraja Batak singgah di wilayah Toba Samosir. Siraja Batak memiliki anak yang bernama Guru Tatea Bulan dan Raja Isombaon. Daftar silsilah atau garis keturunan menunjukkan, Guru Tatea Bulan juga merupakan leluhur tua dari Raja Sisingamangaraja.
Bertolak dari silsilah situlah, saban tahun di bulan tertentu sesuai penanggalan setempat, sebagian orang Batak yang percaya akan keberadaan leluhurnya menapak tilas di Pusuk Buhit. Napak tilas ini dianggap penting buat mengingat kembali asal-muasal mereka.
Untuk menuju rumah persembahan Guru Tatea Bulan, orang Batak yang tinggal di perantauan maupun penduduk setempat harus menapaki ketinggian bukit yang mencapai 1.000-1.800 meter di atas permukaan laut dengan berjalan kaki. Walau cukup melelahkan, mereka menganggap menelusuri jejak leluhur adalah suatu kebanggaan tersendiri.
Beberapa info menyebutkan bahwa Pusuk Buhit termasuk dalam rangkaian gunung Supervolcano Toba yang pernah meletus kurang lebih 75000 tahun yang lalu dan hampir memusnahkan umat manusia pada saat itu.
Erupsi dari letusan gunung itulah yang menyebabkan terbentuknya Danau Toba. Dan ternyata dari seluruh rangkaian gunung Supervolcano Toba yang meletus itu, diketahui hanya Gunung Pusuk Buhit yang tidak meletus. Gunung Pusuk Buhit pun masih aktif saat ini dan ada sumber yang mengatakan bahwa kemungkinan apabila Pusuk Buhit meletus maka akan mengakibatkan aktifnya rangkaian gunung-gunung yang lain dan itu sangat membahayakan. (Anthony Limtan/bbs)