Universitas Nalanda Dibuka Kembali Setelah Tutup 800 Tahun

UNIVERSITAS Nalanda di India kembali dibuka setelah "tutup" selama hampir 800 tahun. Universitas kuno ini memulai tahun akademiknya pada Senin (1/9) dengan 15 mahasiswa, lima di antaranya wanita, dan 10 staf fakultas.

Demikian disampaikan wakil rektor Universitas Nalanda, Gopa Sabhrawal,   Senin.

Sabhrawal menambahkan sebenarnya sudah ada sekitar 1.000 calon mahasiswa yang mendaftar, namun karena keterbatasan sumber daya manusia tidak semua permintaan itu dipenuhi.

Di tahun pertamanya, Nalanda hanya membuka dua fakultas yaitu Studi Lingkungan dan Ekologi serta Sejarah.

Ia menjelaskan lebih lanjut, dalam masa orientasi mahasiswa baru akan menjalani studi tur selama tiga hari ke tempat ziarah Agama Buddha di Rajgir, dekat Nalanda, negara bagian Bihar. Sedangkan penerimaan mahasiswa secara resmi akan dilakukan pada pertengahan September.

Ia menambahkan, pada 2020 rencananya Nalanda akan memiliki asrama mahasiswa, membuka tujuh fakultas lainnya di bidang ilmu pengetahun, filsafat, dan ilmu sosial, serta menyelenggarakan pendidikan jenjang S2 dan S3.

Kerjasama

Pembukaan kembali perguruan tinggi itu terlaksana atas kerjasama pemerintah India dengan 18 negara lainnya yang tergabung dalam East Asia Summit (EAS).

Favorit

Universitas Nalanda didirikan pada abad ke-5 dalam masa dinasti Kerajaan Buddha Gupta. Kala itu Nalanda merupakan salah satu tujuan favorit para pemikir dunia untuk melanjutkan studi dan berbagi ilmunya. Di antaranya datang dari Tibet, Tingkok, Yunani, and Iran.

Sekitar tahun 1197-1203 lampau, Nalanda hancur lebur akibat diserang pasukan Bakhtiyar Khilji dari Turki. Perpustakaan Nalanda yang menyimpan banyak tulisan hasil pemikir dan koleksi berbagai disiplin ilmu dibakar. Selama tiga bulan apinya berkobar dan membumi hanguskan semua bangunan universitas tersebut.

Museum Universitas Nalanda dijarah penyerang. Kebakaran juga memusnahkan biara-biara di sana dan memaksa para rahib kabur.

Berbagai studi sejarah mengisyaratkan universitas itu didirikan pada masa kekuasaan seorang raja bernama Sakraditya.

Salah satu perguruan tinggi tertua dan paling terkenal di dunia, Universitas Nalanda pada masa jayanya pernah memiliki 10.000 mahasiswa dan 2.000 dosen.

Universitas itu tiga kali dihancurkan para penyerang, namun hanya dibangun kembali dua kali. Penghancuran pertama dilakukan kerajaan kaum Hun di bawah Mihirakula semasa kekuasaan Skandagupta (445-467 sebelum masehi). Tapi pengganti Skanda segera melakukan restorasi, memperbaikinya dengan bangunan-bangunan lebih besar.

Penghancuran kedua terjadi setelah kaum Gaudas melancarkan serangan pada abad ke-7. Kali ini raja Buddha, Harshavardhana (606-648 sebelum masehi) memulihkan universitas Buddhis tersebut.

Penghancuran terparah terjadi setelah diserang pasukan Khilji. Sebagian ilmuwan menyebutkan bahwa serangan pasukan ini menyebabkan melemahnya pengaruh ajaran Buddha di India. (bsc/gci-bh)

()

Baca Juga

Rekomendasi