SEKOLAH Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Budidaya, Binjai, melangsungkan wisuda sarjana angkatan ke-37 dalam sidang senat terbuka yang dipusatkan di Tomuria Hall, Binjai, Sabtu lalu. Jumlah lulusan yang diwisuda sebanyak 323 orang.
Wisuda dipimpin Ketua STKIP Budidaya, Prof Dr Syaiful Sagala dan dihadiri antara lain Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah Sumut, Prof Dr Dian Armanto PhD; Ketua Yayasan STKIP Budidaya, Drs H Arifin Jamil MM; Kadis Pendidikan Kota Binjai, Drs H Dwi Anang Wibowo; utusan Kapolres Binjai, sivitas akademika dan lainnya.
Koordinator Kopertis Wilayah Sumut menyatakan, STKIP Budidaya termasuk perguruan tinggi yang sehat di Sumatera Utara (Sumut). Itu pula antara lain alasannya menghadiri wisuda yang dilakukan sekolah tinggi tersebut.
Dian Armanto mengatakan ada beberapa alasan sekolah tinggi ini disebut sehat, yaitu yayasan tidak mengalami konflik, seluruh program studi terakreditasi, gedung dan sarana perkuliahan tersedia, proses belajar mengajarnya jelas, seluruh mahasiswa dan wisudawan terdaftar dalam pangkalan data perguruan tinggi, adanya seminar dan ujian skripsi serta memiliki dosen tetap sesuai dengan latar belakang keilmuan pada program studi.
Meski demikian, diakuinya bahwa STKIP tetap harus melakukan perbaikan-perbaikan di berbagai sisi. Perbaikan itu antara lain adalah akreditasi institusi dengan nilai yang lebih baik.
Selain menyampaikan selamat kepada wisudawan dan orangtua lulusan, Dian Armanto mengharapkan para sarjana lulusan STKIP mampu berkiprah dalam kehidupan sesuai dengan ilmu yang dimilikinya.
Ketua Yayasan STKIP Budidaya, Arifin Jamil juga menegaskan, lulusan sekolah ini adalah tenaga-tenaga profesional. Karena itu, dia mendorong para alumni ini mempertahankan dan membuktikan profesionalitasnya di tempat kerjanya masing-masing.
Tingkatkan Akreditasi
Sementara, Ketua STKIP, Syaiful Sagala merincikan, wisudawan terdiri dari jurusan Bimbingan Konseling sebanyak 70 orang, Bahasa Inggris (69), Bahasa dan Sastra Indonesia (60), Matematika (98), serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (26).
Guru Besar Manajemen Pendidikan ini juga menyatakan, wisudawan STKIP adalah mahasiswa yang benar-benar telah mengikuti standar pendidikan yang berlaku. Mereka mengikuti seluruh proses pembelajaran, praktik kerja lapangan dan menulis skripsi. "Semua itu dilakukan di dalam kampus, bukan di luar kampus," katanya.
Melalui proses belajar yang sesuai standar ini, lanjutnya, diharapkan akan memenuhi syarat untuk diakreditasi. Saat ini sendiri, seluruh program studi di STKIP Budidaya Binjai sudah terakreditasi.
"Dengan memenuhi syarat tersebut, kita harapkan sekitar satu-dua tahun ke depan, seluruh prodi di sekolah ini bisa terakreditasi dengan nilai B. Sehingga, akhirnya STKIP Budidaya bisa menjadi sekolah tinggi terbaik di provinsi ini," tambahnya.
Syaiful Sagala mengatakan, hal inilah yang akan dikejar oleh sekolah tinggi yang dipimpinnya tersebut supaya kepercayaan masyarakat makin meningkat untuk menjadikan perguruan tinggi ini sebagai lembaga pendidikan tinggi tujuan. "Kalaupun tidak lulus di perguruan tinggi negeri keguruan dan ilmu pendidikan, kita berharap masyarakat bisa menjadikan STKIP Budidaya Binjai sebagai perguruan tinggi swasta utama untuk menimba ilmu," pungkasnya. (guntur adi sukma)