Batu Empedu dan Alkohol Penyebab Pankreatitis

Oleh: Junaidi Gandy.

Sebanyak 70 persen pasien penderita pankreatitis atau infeksi pankreas disebabkan batu empedu yang terdapat di dalam kantung empedu. Sedangkan sisanya 30 persen disebabkan konsumsi minuman beralkohol berlebihan seperti bir dan arak.

Demikian fakta tersebut diungkapkan dokter bedah umum khusus hati, pankreas, batu empedu dan hernia, dr Victor Lee Tswen Wen asal Singapura saat ditemui Analisa baru-baru ini di Medan. Ia mengatakan, jika infeksi pankreas dibiarkan maka akan menyebabkan diabetes atau kencing manis secara tiba-tiba, sakit punggung dan mencret.

Batu empedu yang ukurannya kurang dari 2 mm atau lebih dari 2 cm merupakan penyebab utama infeksi pankreas.

Kantung empedu yang terletak di atas pankreas terhubung dengan sebuah saluran dengan diameter 3-5 mm. Batu empedu berukuran kurang dari 2 mm di dalam kantung empedu dapat dengan mudah jatuh ke pankreas lewat saluran tersebut.

Sedangkan batu yang lebih dari 2 cm dapat menyumbat saluran itu. Batu yang jatuh ke dalam pankreas atau yang menyumbat saluran dapat mengganggu fungsi kerja sel-sel pankreas.

“Apabila fungsi kerja pankreas terganggu maka pankreas akan terkena infeksi,” jelas dr Victor yang fasih berbahasa Melayu, Mandarin dan Inggris.

Cara untuk mengobati infeksi pankreas yang disebabkan batu empedu adalah dengan operasi pengangkatan batu empedu baik yang terdapat di kantung empedu maupun di pankreas. Operasi tersebut dapat dilakukan dengan laparoskopi atau teknik bedah invasif minimal. Teknik ini menggunakan alat-alat berdiameter kecil untuk menggantikan tangan dokter bedah melakukan prosedur bedah di dalam rongga perut.

Ia juga menambahkan, jika batu empedu yang terdapat di dalam kantung empedu berukuran lebih dari 3 mm atau kurang dari 2 cm, batu tersebut tidak perlu diangkat namun perlu dikontrol dengan memakan obat. Akan tetapi jika batu-batu tersebut memberi efek sakit, maka lebih baik dikeluarkan lewat operasi.

Selain batu empedu, mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan juga dapat mengakibatkan infeksi pankreas.

Kadar alkohol yang berlebihan di dalam tubuh terutama pada pankreas dapat mengganggu fungsi kerja sel-sel pankreas dalam menghasilkan insulin dan enzim pencernaan.

“Cara penanganan untuk kasus ini dapat diatasi dengan memberi makan obat saja. Tidak perlu dilakukan operasi seperti kasus batu empedu,” ucap dr Victor yang telah bergabung di RS Gleneagles Singapura baru-baru ini. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai konsultan senior dan direktur Centre for Digestive and Liver Disease di RSU Singapura dari tahun 2013 hingga 2015. Pusat pengobatan itu setiap harinya dikunjungi lebih dari 500 pasien dengan berbagai keluhan pencernaan dan hati.

Lebih lanjut, dr Victor menyarankan agar para penikmat minuman beralkohol dapat membatasi diri dengan mengkonsumsi minuman beralkohol secukupnya saja untuk menghindari infeksi pankreas. “Idealnya, seorang pria hanya boleh mengkonsumsi maksimal 2 kaleng bir (1 kaleng bir berisi 355ml dengan kadar 5% alkohol) per hari, sedangkan wanita hanya boleh 1 kaleng bir per hari,” ujarnya.

Pasien penderita infeksi pankreas didominasi pasien berumur kisaran 40 hingga 50an. Namun kasus ini tidak tertutup kemungkinan dapat terjadi pada mereka yang berumur lebih muda atau lebih tua akibat perubahan gaya hidup.

Kanker Pankreas

Selain menangani infeksi pankreas, dr Victor juga sering menemui pasien kanker pankreas yang berobat di kliniknya. Kebanyakan mereka yang menderita kanker pankreas berumur kisaran 60 hingga 70an. Perbandingannya, dari 10 orang yang menderita kanker pankreas, didapati 7 pria dan sisanya 3 wanita.

Pankreas terdiri dari tiga bagian, yakni kepala, badan dan ekor. Jika seseorang tiba-tiba atau mendadak menderita kencing manis, maka orang tersebut kemungkinan didapati terkena kanker pankreas pada bagian kepala. Penyebabnya bisa saja saluran empedu tersumbat oleh tumbuhnya tumor ganas sehingga pankreas tidak dapat menghasilkan insulin.

Namun bila kanker tumbuh di bagian badan atau ekor pankreas, biasanya pasien tidak akan mendapati rasa atau gejala apapun pada tahap permulaan.

“Kita tidak akan tahu kanker tersebut telah tumbuh sampai pada stadium tiga atau lanjut,” tambahnya.

Kanker Pankreas sebagian besar bermula dari kista yang tumbuh dan berkembang di dalam pankreas. Kista tersebut berbentuk seperti air, jika diamati rupanya mirip tumbuhan.

Ukuran kista dibawah 3cm tidak perlu dioperasi sebab kista tersebut belum berbahaya, namun jika telah melebihi ukuran 3cm maka kista tersebut harus dibuang lewat operasi, jika tidak ia akan tumbuh menjadi kanker.

Penderita kanker pankreas akan sering merasa sakit pada punggung belakang sebab letak pankreas dekat pada punggung belakang. “Mereka akan kesulitan tidur, sebab kanker pankreas akan memakan urat-urat sekitarnya,” jelasnya.

Ia menganjurkan jika seseorang memiliki gejala atau tanda seperti itu, ada baiknya melakukan pemeriksaan dini dengan City Scan atau USG di rumah sakit terdekat.

Semakin awal kanker ini terdeteksi maka kemungkinan lebih besar harapan untuk sembuh.

()

Baca Juga

Rekomendasi