Berakar, Bertumbuh dan Berbuah Dalam Kristus

Oleh: Jekson Pardomuan.

Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.- Kolose 2 : 7 – 8

Ketika kita duduk dibangku sekolah, guru mengenalkan kita anatomi sebuah tumbuhan. Dimulai dari akar, batang, dahan, cabang, daun, bunga dan akhirnya berbuah.  

Sebuah tanaman atau pohon yang baik harus memiliki akar yang kuat agar dapat bertahan dari goncangan maupun badai. Begitupulalah dengan kita sebagai anak Tuhan, kita juga harus memiliki pondasi yang kuat, yaitu Iman yang kuat agar kita tidak mudah goyah dengan tantangan dan cobaan yang menghadang kita. Bagaimanakah caranya agar kita memiliki pondasi atau iman yang kuat.

Berakar di dalam Dia yang menyelamatkan akan membuat kita lebih kuat dalam menjalani hidup. Matius 7: 24-25 24 menuliskan “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.”

Firman Tuhan dalam Lukas 6 : 47- 48 menuliskan “Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya–Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan,  ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.”

Kedua ayat ini, dapat kita lihat bahwa Yesus dengan sangat jelas mengatakan bahwa, orang yang memiliki pondasi iman yang kuat adalah orang-orang yang mendengarkan Firman-Nya dan melakukannya. Sehingga ketika pencobaan itu datang, kita masih tetap dapat berdiri tegar.

Berbicara tentang akar, dia tidak akan kuat mencengkeram dan mempertahankan batang, dahan, cabang, daun dan buah kalau akarnya tidak cukup mendapatkan asupan makanan. Apalagi kalau akarnya terkena serangan penyakit. Maka pohon tersebut akan layu dan perlahan akan mati.

Akar merupakan bagian dari tanaman yang sangat penting. Sekalipun akar pada umumnya tidak terlihat karena berada di dalam tanah, tapi akar memiliki peran yang sangat menentukan.

Hanya jika suatu pohon memiliki akar yang tertanam dalam dan kuat di tanah, maka pohon itu bisa tumbuh tinggi dan dapat menghadapi tiupan angin yang keras sekalipun. Hanya jika akarnya sehat dan dapat menyerap sari makanan dari dalam tanah, maka pohon itu bisa hidup, tumbuh, dan menghasilkan buah pada waktunya.

Apabila pohon tidak dapat hidup akibat dari akarnya yang sakit atau tidak tertanam di dalam tanah,  sama halnya dengan kehidupan im, maka tidak akan pernah bisa bertumbuh dengan sempurna dan menghasilkan buah yang banyak kecuali memiliki akar di dalam Kristus.

Dalam Yohanes 15 : 4 dituliskan “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.”

Hanya dengan dekat dengan Allah sendirilah kita dapat berbuah, Karena Ia lah Pohonnya dan kita rantingnya.karena ranting tidak dapat menghasilkan buah sendiri, maka dari itu kita harus senantiasa mendekatkan diri dengan Tuhan.

Berhubungan intim dengan Tuhan, hanya dengan itulah kita bisa memiliki pondasi iman yang kuat, bertumbuh dan berbuah.

Hanya jika seseorang membangun akar hidup rohaninya di dalam Kristus, ia akan sanggup untuk hidup, bertahan dan bertumbuh dalam imannya. Karena itu, berakar di dalam Kristus adalah suatu proses yang berlangsung seumur hidup, karena dari proses inilah perjalanan kehidupan rohani berikutnya bisa berlangsung.

Ketika seseorang berhenti berakar dalam Kristus, maka pastilah pertumbuhannya juga akan terhenti, dan menghasilkan buah pun menjadi mustahil.

Agar seseorang dapat senantiasa menanamkan akarnya di dalam Kristus dibutuhkan ketekunan. Hanya dengan ketekunanlah seseorang akan terus berakar di dalam Kristus, bersekutu dengan-Nya seumur hidupnya.

Ia mendisiplin dirinya, menetapkan prioritas hidupnya dan mengatur waktunya untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mengarahkan hati dan pikirannya kepada Kristus, menyerap sari-sari kebenaran dan kehidupan dari Dia.

Dikuatkan

Rasul Paulus dalam suratan-suratannya seringkali menggunakan ilustrasi, untuk menjelaskan sesuatu kepada jemaat-jemaat yang menjadi tujuan surat-suratnya. Dalam surat 1 Korintus, Paulus memakai ilustrasi seorang arsitek (seorang ahli bangunan) yang cakap. Dalam surat Galatia, Paulus menggunakan ilustrasi seorang petani yang menabur, maka dia akan menuai apa yang ditaburnya.

Rasul Paulus juga pernah mengambil ilustrasi sebagai seorang olahragawan (sebagai seorang pelari dan juga sebagai petinju yang tidak sembarangan memukul), dan sebagai seorang prajurit. Sedangkan dalam suratan Kolose, Paulus mengambil ilustrasi bahwa hendaklah kamu berakar di dalam Dia.

Hidup benar saja kita sering dianggap orang ‘sok suci’ atau ‘sok dekat dengan Tuhan’.  Adakalanya dalam menjalani hidup di jaman sekarang, ketika menghadapi masalah/persoalan dalam hidupnya, dia akan tetap mencari Tuhan dengan datang ke gereja untuk beribadah.

Ada tantangan, dia akan tetap mengikuti ibadah doa. Ketika mengalami kerugian dalam usaha, dia akan tetap belajar memberi bagi pekerjaan Tuhan. Orang benar harus bertunas seperti pohon korma, yang sekalipun ditebang tunasnya tidak akan mati, namun akan terus tumbuh. Oleh karena itu, pemazmur tidak salah ketika berkata bahwa orang benar itu seperti pohon korma.

Disaat kita lemah, Alkitab berkata, disaat itu kita akan dikuatkan asalkan kita tetap bersama Yesus. Jika kita sudah mengangkat tangan terhadap setiap persoalan yang sedang kita hadapi dan berserah penuh kepada Yesus, maka saat itulah Tuhan akan turun tangan dan menyelesaikan semuanya. Rencana Tuhan tidak pernah gagal bagi kita orang percaya. orang lain bisa menilai kita gagal, sia-sia tetapi waktu kita tetap percaya, maka rencana Tuhan itu tidak pernah gagal bagi kita. Amin.

()

Baca Juga

Rekomendasi