Menjaga Keseimbangan Ekosistem

Oleh: Parhehean. Jika ditelusuri berdasar­kan sejarah, istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh Roy Clapham pada ta­hun 1930. Sebagaimana di­ke­mukakan oleh Clapham bahwa dalam suatu ekosis­tem antara makhluk hidup de­ngan lingkungannya terjadi hubungan satu sama lain se­bagai suatu unit. Selanjut­nya, Athur Tansley, seorang ahli lingkungan Inggris pada tahun 1935 menggunakan is­ti­lah ekosistem untuk meng­gambarkan bagaimana hu­bungan timbal balik antara komponen biotik dan kom­po­nen abiotik. Dalam pe­ngertian yang lebih konkret, ekosistem merupakan kum­pulan makhluk hidup (tum­buhan, hewan, organisme mikro) yang tinggal bersa­ma-sama dalam suatu wila­yah, saling berinteraksi mem­bentuk suatu kesatuan yang komplek dan dinamis.

Jika kemudian kita meru­juk pada Undang-Undang Lingkungan Hidup, ekosis­tem dimaknai sebagai tatanan secara utuh menyeluruh an­tara segenap unsure ling­kung­an hidup yang saling mempengaruhi. Jadi ekosis­tem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang me­ru­pakan kesatuan utuh me­nyeluruh dan saling mempe­ngaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Semua makhluk hi­dup di dunia ini tentu tidak ada yang hidup mandiri atau dapat hidup sendiri tanpa bantuan mahkluk lain. Setiap makhluk hidup akan bergan­tung pada makhluk hidup lain dan lingkungan sekitar­nya untuk memperoleh ma­kanan, tumbuh dan berkem­bang biak, serta tempat ber­lindung.

Timbal Balik

Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya bersifat timbal balik dan kom­pleks. Setiap mahluk hi­dup berada dalam lingkung­annya masing-masing, yaitu lingkungan biotik dan ling­kungan abiotik. Lingkungan biotik yaitu semua makhluk hidup yang berada di seke­­liling organisme, dan ling­kung­an abiotik yaitu faktor-faktor tidak hidup seperti iklim (suhu, kelembaban, cahaya), tanah dan garam-ga­ram mineral yang larut dalam tanah, air, udara dan lain-lain.

Lingkungan abiotik dapat mempengaruhi makhluk hi­dup dan sebaliknya makhluk hidup dapat mempengaruhi lingkungan abiotik. Demi­ki­an juga makhluk hidup dapat mempengaruhi makhluk hi­dup yang lainnya. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup (komponen biotik) de­ngan lingkungan abiotik di­kenal dengan istilah ekosis­tem atau sistem ekologi.

Mengenai ekosistem sen­diri dapat dikemukakan ter­diri dari dua komponen uta­ma yaitu kompoenen abiotik dan komponen biotik. Kom­ponen biotik merupakan kom­ponen ekosistem berupa makhluk hidup yang dapat dikelompokkan berdasarkan perannya dalam rantai ma­kan­an meliputi produsen, konsumen, dan decomposer (pengurai).

Produsen yaitu tumbuhan yang memiliki zat hijau daun. Produsen mampu menangkap energi matahari melalui foto­sintesis dan menyerap nutrisi dari tanah, menyimpan ener­gi untuk digunakan oleh tum­buhan itu sendiri dan oleh or­ganisme lain. Rumput, se­mak, pohon, lumut, dan be­be­rapa bakteri juga bersifat autotrof sehingga dikelom­pok­kan ke dalam produsen.

Konsumen

Selanjutnya adalah konsu­men yaitu organisme yang tidak memiliki kemampuan untuk menangkap energi ma­tahari, tetapi mengkonsumsi tanaman dan/atau hewan un­tuk memperoleh energi yang digunakan untuk pertum­buh­an dan kegiatan. Konsumen dibagi lagi menjadi tiga jenis berdasarkan pada kemampu­an mereka untuk mencerna bahan tanaman dan hewan: herbivora hanya makan tum­buh-tumbuhan, seperti rusa yang merumput di padang rumput lembah Columbia, atau serangga menggigit daun geranium yang lengket. Ke­mudian ada omnivora makan baik tumbuhan dan binatang, seperti beruang hitam. Se­lan­jutnya ada karnivora ha­nya makan binatang, seperti elang ekor merah atau barat ular berbisa.

Terakhir adalah dekom­po­ser (pengurai), yaitu organis­me yang memperoleh energy dengan cara menguraikan bahan organik mati (detritus), menyerap sebagian hasil penguraian dan melepaskan unsur-unsur dan senyawa yang pada gilirannya diper­lu­kan oleh tumbuh-tum­buh­an. Organisme yang termasuk dekomposer yaitu jamur, alga dan bakteri. Selanjutnya, tumbuhan dan binatang-bi­na­tang untuk tumbuh dan beraktivitas memerlukan be­berapa faktor-faktor abiotik. Faktor-faktor tersebut adalah Iklim (cahaya, temperatur, air, udara atau gas-gas di at­mosfir) dan factor faktor ta­nah.

Mengenai iklim ditentu­kan oleh berbagai faktor yang berinteraksi seperti cahaya matahari, curah hujan, suhu dan pola angin yang terjadi di suatu daerah, dan meru­pa­kan komponen abiotik yang paling penting dari eko­sistem. Suhu, bersama-sama dengan curah hujan, me­nen­tukan apakah suatu ekosistem berupa padang rumput, hu­tan, atau kombinasi kedua­nya. Jumlah dan distribusi curah hujan suatu daerah dalam setahun berpengaruh terhadap jenis dan produkti­vi­tas tanaman suatu ekosis­tem.

Keseluruh komponen eko­sistem dimaksud merupakan satu kesatuan yang saling ber­hubungan dan harus dijaga keseimbangannya agar tidak menimbulkan kerusakan bagi kehidupan serta lingkungan sekitar. Sepanjang kita tidak mampu menjaga keseim­bang­an ekosistem dengan mem­perhatikan seluruh kom­ponennya, maka dampak bu­ruknya akan muncul di ke­mu­dian hari. Ketika satu kom­ponen menghadapi ma­salah, maka hal demikian akan turut berdampak pada komponen lainnya. Artinya, jika terjadi gangguan dalam satu komponen, gangguan dimaksud tidak hanya akan berdampak pada komponen itu sendiri, namun juga akan turut berdampak pada keber­adaan komponen lainnya.

Dalam konteks ini, manu­sia sebagai mahkluk paling mulia yang diciptakan oleh Tuhan yang memiliki akal dan budi seyogianya mampu menjaga dan mengendalikan seluruh komponen ekosistem agar dapat membawa dampak positif bagi kehidupan ma­nu­sia itu sendiri.

Tanpa ke­sadaran penuh bahwa menja­ga keseimbang­an ekosistem adalah merupa­kan tanggung jawab bersama, maka hal de­mikian akan mem­buat kehi­dupan manu­sia tergang­gu, se­iring dengan adanya gang­guan yang di­alami oleh salah satu. Atau bahkan beberapa komponen ekosistem sekali­gus. Oleh sebab itu, disinilah penting­nya kesadaran bersama untuk menjaga agar tercipta kese­im­bangan ekosistem demi membangun situasi dan kon­disi lingkungan hidup yang sehat.

(Penulis adalah pemerhati lingkungan di Kota Medan)

()

Baca Juga

Rekomendasi