Pertemuan Lempeng India dan Eurasia

Oleh: Fahrin Malau

Tidak terasa bencana dahsyat yang menelan korban ribuan nyawa telah berlalu 11 tahun. Seluruh masyarakat termasuk luar negeri juga masih mengingat bagaimana bencana Tsunami meluluhlantakkan Banda Aceh dan sebagian daerah Provinsi Aceh. Termasuk di Provinsi Sumatera Utara di Nias yang juga diterjang bencana tsunami. Selain Indonesia beberapa negara juga ikut terkena bencana Tsunami.

Bertolak dari bencana tsunami yang terjadi 11 tahun lalu, Pemerintah Sumatera Utara harus selalu siap mengantisipasi terjadi bencana. Bila dilihat dari geologi daerah Sumatera Utara rawan bencana. Sumatera Utara memiliki 6 gunung api yang masih aktif. Salah satu Gunung Sinabung yang sampai sekarang masih aktif mengeluarkan abu vulkanik. Begitu pula daerah Sumatera Utara dikelilingi Bukit Barisan yang rawan terjadi longsor. Belum lagi bencana yang disebabkan angin, banjir dan sebagainya. Lantas seberapa besar potensi bencana yang terjadi di Sumatera Utara dan apa yang harus dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Berikut ini petikan wawancara dengan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Pengda Sumatera Utara, Ir. Gagarin Sembiring, Selasa (22/12).

Analisa: Secara geologi bagaimana anda melihat daerah Sumatera Utara?

Gagarin: Sumatera Utara telah diciptakan Tuhan setting daerahnya tektonik. Kita berada di dua lempeng India dan lempeng Eurasia. Karena posisi kita berada di pantai Barat terdapat zona beniox yang menyebabkan kita miliki potensi bencana dan juga potensi positif atau anugrah. Akibat dari pertemuan dua lempeng ini kita dapat menemukan bahan galian logam seperti emas, tembaga, perak, timah hitam, seng bahkan minyak bumi.

Analisa: Dengan kondisi geologi Sumatera Utara seperti itu seberapa besar potensi bencana yang terjadi?

Gagarin: Potensi bencana apabila terjadi pelepasan dua lempeng di zona ini terjadi gempa yang kita sebut gempa tektonik. Gempa tektonik pada pusat gempa dengan kedalaman tertentu bisa menimbulkan potensi tsunami sepanjang pantai barat kita.

Analisa: Lalu seberapa besar potensi bencana yang disebabkan Beniox?

Gagarin: Memang sampai sekarang belum ada teknologi yang mengetahui kapan pelepasan energi itu terjadi. Begitu pula besar pelepasan energi itu. Tapi yang pasti potensi itu ada. Jadi kapan. Suatu saat bisa saja terjadi. Tapi dalam menentukan besar kecil kita melakukan berdasarkan statistik peristiwa gempa yang pernah terjadi. Dari peristiwa gempa yang pernah terjadi, kita dapat memperkirakan potensi besar bencana itu. 

Analisa: Jadi berdasarkan peristiwa gempa yang terjadi, apakah bila terjadi gempa apa ada kemungkinan naik?

Gagarin: Kecenderungan naik bisa saja terjadi. Kita memiliki Sesmiget. Sesmiget itu jauh dari peristiwa gempa, tapi bukan berarti tidak terjadi gempa. Bisa saja energi itu masih tersimpan dan bisa disimpan dalam skala yang sangat besar. Itu Sesmiget yang dulu di seputaran Mentawai sana yang sepi dari gempa. Pada gempa Tsunami terjadi gempa.

Analisa: Sumatera Utara diapit daerah yang juga memiliki potensi gempa. Apakah ini ada pengaruhnya pada kondisi gempa di Sumatera Utara?

Gagarin:Sisi potensi penyebaran zona beniox dari Utara sampai Selatan belok mengikuti Selatan Pantai Jawa. Berbelok lagi ke Sulawesi memiliki potensi sama. Kita hanya membagi segmen-segmen. Segmen di Utara, Sumatera Utara, Sumatera Barat. Satu lagi yang perlu diingat potensi pusat gempa kita Sumatera, khususnya Sumatera Utara pusat gempa juga berada di daratan disebut Sesar Besar Sumatera atau yang dulu dikenal Sesar Semangko. Mulai Utara, Aceh sampai Lampung pusat gempa di daratan. Jadi ada dua sumber gempa. Satu megatras yakni pertemuan dua lempeng. Satu lagi adanya Sesar Besar Sumatera atau patahan besar Sumatera. Khusus di Sumatera Utara Sesar Besar Sumatera dibagi tiga segmen. Pertama Renun, Alas segmen Toru. Ketiga bagian di Sumatera Utara berpotensi gempat yang bersumber di daratan, selain ditambah pusat gempa yang berada di laut. Adanya patahan besar Sumatera menyebabkan terbentuk tiga gunung api di Sumatera Utara. Pertama Sibayak, Sinabung, Sorik Merapi, Sibual-buali, Pusubuhit, Hela Toba. Masing-masing gunung api yang ada di Sumatera Utara punya karakter masing-masing. Dari karakter gunung api, pemerintah membagi menjadi Tipe A, Tipe B. Pembagian tipe ini bukan berarti Tipe B tidak aktif. Semua berpotensi. Hanya saja karena keterbatasan biaya, maka gunung Tipe A yang dilakukan pengamatan. Selama ini Gunung Sorik Merapi yang masuk Tipe A. Sedangkan Gunung Sinabung tidak karena dimasukkan dalam Tipe B. Setelah Gunung Sinabung meletus, lalu naik tingkat menjadi Tipe A dan mendapat pengamatan.

Analisa: Apa yang harus dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk menimalisi bencana?

Gagarin: Salah satu yang dilakukan adalah kegiatan sosialisi. Ini harus dilakukan. Masyarakat harus menyadari bahwa daerah kita memang punya potensi bencana alam geologi. Ketika terjadi gempa, masyarakat harus mengetahui apa yang harus dilakukan sesuai dengan kondisi daerahnya. Misalnya masyarakat yang berada di daerah daratan, pantai. Saya pikir kearifan lokal harus dikembangkan untuk memperkecil korban jiwa saat terjadi gempa. Masyarakat di Mentawai telah membuktikan ketika terhadi gempa yang menyebkan terjadi Tsunami. Masyarakat naik ke gunung bila pantai surut. 

Analisa: Bagaimana anda melihat kepekaan masyarakat yang tinggal ditempat bencana. Apakah sudah memiliki kepekaan terhadap bencana?

Gagarin: Saya pikir pemerintah harus terus melakukan sosialisasi agar masyarakat memiliki kepekaan saat terjadi bencana. Peringatan Tsunami yang setiap tahun diperingati salah satu upaya untuk meningkatkan kepekaan masyarakat. Peringatan Tsunami menjadi momentum kepada kita semua bahwa daerah kita memiliki potensi bencana yang disebabkan geologi. Jangan sampai kita membangun kuburan kita sendiri.

Analisa: Bencana tsunami yang terjadi 11 tahun harusnya menjadi pelajaran besar. Apakah anda melihat sudah demikian terjadi pada masyarakat?

Gagarin: Ya. Saya melihat sudah ada. Paling tidak dengan adanya peringatan tsunami yang diperingati setiap tahun.

Analisa: Terakhir apa saran anda agar antisipasi bencana dapat terjadi pada masyarakat. Apa yang mesti dilakukan pemerintah?

Gagarin: Harapan saya masyarakat harus menyadari Sumatera Utara daerah memiliki dua lempeng yakni lempeng India dan lempeng Eurasia. Adanya dua lempeng ini, sebenarnya tidak hanya mendatangkan bencana juga nikmat. Adanya dua lempeng ini daerah kita memiliki kekayaan alam berupa tembaga. Kita jangan hanya sibuk mengejar kekayaan alam dengan melakukan eksploitasi. Kekayaan alam yang dimiliki bagaimana memberikan kesejahteraan untuk masyarakat.

()

Baca Juga

Rekomendasi