BERKAT kreatifitas dan keuletan Taryono,warga Loano Wetan limbah ban mobil bekas yang sudah tidak mempunyai nilai ekonomi, mampu diubah menjadi barang unit dan benilai ekonomi tinggi. Melalui kreatifitasnya itulah ia tidak hanya mampu mendatangkan uang, upayanya juga cukup berarti dalam mengurai atau mengolah limbah menjadi barang yang lebih bermanfaat.
Tumpukan ban mobil bekas terlihat tertumpuk mengepung bengkel kerja milik Taryono di Jalan Raya Magelang-Purworejo KM 13. Sebagian lagi sudah dalam bentuk sayatan, dan siap diproses menjadi kerajinan mebeler unik.
Beberapa set meja dan kursi ban bekas nampak terpajang di pinggir jalan menunggu pembeli. Selain meja dan kursi, beberapa kerajinan dari limbah ban juga berhasil dibuatnya, diantaranya seperti bak sampah, pot bunga dan ayunan yang cukup unik dan menarik perhatian pengguna jalan.
Ketika ditemui di bengkelnya,, ia menyatakan bahwa baru dua bulan mengembangkan kreatifitasnya di Purworejo. Keterampilan membuat mebeler dari ban bekas ia peroleh secara otodidak.
"Saya asli, Tegal disana banyak usaha kerajinan seperti ini, dan setelah saya pindah ikut istri ke Loano, saya mencoba membuka usaha disini. Bahan baku ban bekas didapatnya dari sekitar Purworejo. Seiring dengan perkembangan usaha yang saya rintis, kini sudah tidak lagi berburu ban bekas ke bengkel-bengkel mobil," katanya,
Dengan menjalin relasi dengan sejumlah pemasok ban bekas, ia juga menggandeng sejumlah pemulung untuk menjual hasil buruan ke tempatnya. "Ban bekas yang saya gunakan adalah ban mobil, satu ban bekas biasa saya beli dari pemulung seharga Rp 12 ribu. Keunggulan mebeler dari ban bekas ini yakni lebih awet, karena anti rayap dan juga tak gampang lapuk. Bahkan bisa bertahan hingga 10 tahun, bisa dipajang sak bosannya," katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, setiap satu set mebeler yang terdiri dari meja dan kursi ia membutuhkan sekitar 16 ban mobil bekas. Satu set membeler yang terdiri dari satu meja dan empat kursi dijualnya dengan harga Rp 350 ribu.
Proses pembuatan mebeler dari ban bekas ini terlihat cukup mudah. Kendati begitu, ketelatenan dan keuletan sangat dibutuhkan untuk menghasilkan mebeler yang baik, simetris dan pantas dipajang di ruang tamu. Untuk menyelesaian pekerjaan satu set meja dan kursi itu biasanya saya selesaikan dalam waktu tiga hari.
Meja dan kursi yang dihasilkan bentuknya bulat,sambungnya, semuanya dibuat dari bahan karet ban bekas, kerangka dan juga kaki kursi dan meja diambilkan dari bagian ban yang memiliki serat kawat hingga nampak kaku.
Dalam melayani pembeli, ia mengikuti peminatnya. Kalau ingin ditambah ornamen kain dan busa supaya lebih empuk bisa juga, hanya harganya menjadi lebih mahal mencapai Rp 500 ribu per se. Kreatifitas dan ketekunan Taryono tidak hanya mendatangkan uang saja, tetapi mampu mendaur ulang sampah ban bekas yang sulit teruurai itu menjadi kerajinan yang sarat nilai jual tinggi. (int)