Ali Chandra: Masa Jabatan Kepengurusan Kami Berakhir 2016

Anton Medan Lantik Ketua DPW PITI Sumut

Medan, (Analisa). Ketua Umum DPP Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Pusat Al Ustaz HM Ramdhan Effendi melantik Ketua Dewan Pengurus Wilayah PITI Sumut Muhammad Ihsan SP (Liaw Ik Chang) untuk masa bakti periode 2014-2019. Serangkaian dengan pelantikan yang dilaksanakan di Avia Samudra baru-baru ini, turut dilantik Pengurus Cabang Kota Medan, Tebingtinggi dan Kisaran.

Dalam sambutannya Ketua Umum DPP PITI Pusat Al Ustaz HM Ramdhan Effendi  yang akrab disapa H Anton Medan ini mengingkatkan kepada anggota dan Pengurus PIT agar mampu menunjukan visi dan misi Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin. Dalam wujud islam bersahabat, sinergi, dan saling menghargai perbedaan dalam pergaulan sosial antaretnis dan pemeluk agama yang berbeda secara horizontal. Namun tegas dalam persoalan keyakinan dan aqidah secara vertikal kepada Allah.

“Para insan PITI juga harus mampu mandiri dalam segala aspek kehidupan sosial. Terutama dalam persoalan ekonomi, tidak bermental peminta-minta. Terutama dalam kaitannya dengan tugas dan mengurus organisasi. Atau dengan memegang prinsip agama, “lebih baik tangan di atas daripada tangan di bawah”. Dengan demikian keberadaan PITI dapat memberi kontribusi serta kemaslahatan bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara,” paparnya.

Dalam pelantikan itu ditegaskannya, dengan pelantikan Kepengurusan PITI, ini, maka secara organisatoris DPP PITI Pusat yang lahir berdasarkan Muktamar Nasional IV di Pontianak secara hirarki ke bawah hanya mengakui eksistensi Kepengurusan DPW PITI Sumatera Utara Periode 2014-2019 yang diketuai Muhammad Ihsan SP, sebagai satu-satunya kepengurusan PITI yang legal dan sah di Provinsi Sumatera Utara.

“Jadi jika ada pihak-pihak tertentu yang mengklaim dirinya sebagai organisasi PITI di luar kepengurusan PITI yang dilantik oleh PITI Pusat, atau saya, maka kami tidak bertanggungjawab dalam bentuk apapun,” tegas Anton Medan di hadapan para peserta dan para undangan di antaranya, Eddy Sofyan MAP mewakili Gubernur Sumut, Asisten Bidang Kesos Farid Wajdi mewakili Walikota Medan, Anggota DPRD Sumut Brilian Moktar SE  MM, organisasi keagamaan dan lainnya.

Di kesempatan itu, dia juga mengimbau kepada seluruh Masyarakat Tionghoa Muslim Indonesia yang berada di wilayah Provinsi Sumatera Utara agar hanya memercayai Kepengurusan PITI Sumut yang baru dilantik, sebagai satu-satunya organisasi PITI resmi di bawah naungan DPP PITI Pusat di Jakarta.

Adapun susunan Pengurus DPW PITI Sumut periode 2014-2019 sesuai SK DPP PIT No. 005/SK/DPP/I/2014 Tgl 05 Gebruari 2014 ditetapkan di Jakata dan diandatangani oleh HM Ramdhan Effendi selaku Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Dr Ipong Hembing Putra, yakni, Pembina Wilayah H Ayub SH MH, Ketua Muhammad Ihsan SP (Liaw Ik Chang), Sekretaris Ali A Sulaiman Amd (Lau Tek Lie), Wakil Sekretaris Juli Utari (Lie Mei Ling, Bendahara Hj Lilie Swandi (Gho Beng Lie), Wakil Bendahara Maisyarah (Tan Mei Ling). Organisasi ini dilengkapi dengan delapan seksi lainnya.

Non Muslim

Di tempat terpisah Ketua DPW Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumut Ali Chandra yang masa jabatan berakhir hingga 2016 menuturkan, bahwa sesuai dengan AD/ART PITI yang non muslim tidak diperkenankan masuk menjadi anggota, pengurus dan penasehat PITI Sumut.

“Saya juga banyak didatangi ustaz di Medanyang mempertanyakan masalah tersebut. Setelah dijelaskan semuanya, mereka sangat mendukung langkah yang tetap memegang teguh AD/ART yang sudah dibuat para pendiri dan sespuh PITI Sumut di Indonesia,” jelas Ali yang juga Anggota DPDF Badan Penelitian Aset Negara Aliansi Indonesia (BPAN) Provinsi Sumut.

Diakui Ali yang sampai saat ini masih tercatat sebagai Ketua DPW PITI Sumut sesuai SK dan berakhir tahun 2016 hanya menyerahkan kebenaran kepada Allah SWT. “Dia Maha mengetahui segalanya,” tuturnya.

Sebelumnya Pembina DPW PITI Sumut Ustaz Zainuddin (Chen Chen Kuang) menyebutkan dengan memasukan non muslim ke PITI Sumut tandingan, itu sama saja artinya dengan memecah belah dan  menghancurkan PITI yang ada di Indonesia. “Bukan tidak mungkin hal serupa terjadi di berbagai provinsi lain ujar Ali menirukan ucapan Ustaz Zainuddin. (rel/mc)

()

Baca Juga

Rekomendasi