Oleh: Jekson Pardomuan
Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan.- Lukas 11 : 35.
Menjadi terang adalah panggilan hidup orang percaya! Artinya orang percaya haruslah memilki peran dan fungsinya sebagai pengikut Kristus yang sejati dengan berpedoman pada ciri-ciri pengikut Kristus yang sejati yaitu orang percaya yang hidup dalam hukum dan aturan Tuhan serta menjalankannya dengan penuh kasih kepada Allah dan sesama. Itulah sebabnya Yesus dengan tegas menyatakan bahwa “Aku datang bukan untuk meniadakannya tetapi untuk menggenapinya” (Matius 5 : 17).
Bagaimana rasanya ketika berada di satu ruangan yang gelap gulita. Tidak ada cahaya sama sekali. Pasti kita tidak bisa melihat apa-apa, kita hanya bisa merasakan segala sesuatu lewat sentuhan kulit atau penciuman. Lalu, ketika terang itu datang, maka ia akan menelan kegelapan. Kita pun akhirnya bisa melihat segala sesuatu di dalam ruangan tersebut.
Pada zaman dahulu, ketika kita belum mengenal listrik, untuk menerangi kegelapan orang-orang menggunakan pelita, obor atau lampu seadanya. Seiring waktu berjalan, alat penerrang semakin berkembang dan kita mengenal lampu petromak, lilin dan akhirnya mengenal listrik.
Sebuah pelita pada zaman dahulu mempunyai fungsi yang kurang lebih sama dengan berbagai alat penerangan di zaman kita sekarang ini, yakni memampukan kita untuk melihat dan bekerja dalam kegelapan, membuat kita bisa melihat dengan lebih jelas, serta menjaga kita agar tidak tersandung dan jatuh. Seorang Kristen haruslah menjadi seorang pembawa cahaya untuk menghalau kegelapan dunia ini.
Bagaikan sebuah kota yang berada di atas gunung yang tidak mungkin tersembunyi (Mat.5:14b), kita dipanggil untuk membuat semua orang melihat dengan jelas Kerajaan Allah dalam diri kita. Panggilan kita adalah untuk selalu berada di atas, untuk mengatasi dunia ini dan menerangi sebanyak mungkin orang melalui hidup dan karya kita, sehingga semua orang “melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu di surga.” (Mat.4:16b)
Menjadi terang bagi sesama tidak mudah. Kita harus benar-benar mengikuti aturan-aturan yang tidak melanggar aturan firman Tuhan.
Untuk menjadi terang yang menerangi banyak orang, pastilah akan banyak penderitaan yang harus kita rasakan dan alami. Dalam tugas luhur ini, tidak ada ruang untuk cinta diri, tidak ada sesuatu yang boleh kita jadikan sebagai milik yang harus dipertahankan, sebab dimana hartamu berada disitulah hatimu berada.
Hartamu adalah Kristus. Karena itu, kehendak Kristus menjadi kehendakmu, kerinduan Kristus haruslah menjadi kerinduanmu, kecintaan Kristus haruslah menjadi kecintaanmu, luka-luka Kristus haruslah menjadi luka-lukamu. Kamu dipanggil “untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu, selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.” (1 Korintus 2:2).
Bagaimana caranya kita menjadi terang bagi sesama ? Dari antara kita ada yang bekerja sebagai seorang dokter, tukang bangunan, biarawati, pembantu rumah tangga, karyawan, pengusaha, buruh, hakim, tentara, imam, seniman, arsitek, penyapu jalan, dan apapun karya yang engkau kerjakan, ada suatu rahasia suci di balik semua yang kita lakukan, sesederhana apapun itu dalam pandangan dunia. Lewat pekerjaan yang dipercayakan Tuhan, kita bisa menjadi berkan dan terang bagi sesama ciptaan Tuhan.
Ketahuilah bahwa Allah hendak menyatakan kerajaan dan kemuliaan-Nya melalui pekerjaaanmu. Izinkanlah dunia merasakan sentuhan Tuhan melalui kehadiranmu di tengah dunia. Jangan takut! “Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil. Mujur orang yang menaruh belas kasihan dan yang memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan sewajarnya. Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang benar itu akan diingat selama-lamanya. Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya.” (Mazmur 112:4-8)
Dalam Injil Matius 5 : 14-15 dituliskan, “ Kamu adalah terang dunia , Kota yang terletak diatas gunung tidak mungkin tersembunyi . Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya dibawah gantang , melainkan diatas kaki dian sehingga menerangi semua orang didalam rumah itu . “
Disamping menjadi garam Tuhan Yesus juga mengingatkan orang percaya supaya memunculkan terang kepada dunia , sama seperti ketika Tuhan memerintahkan umat-Nya bisa memunculkan garam dalam hidupnya , demikian juga ketika Tuhan memrintahkan kita untuk bisa menjadi terang bagi semua orang.
Terang itu harus dilihat dan memberi dampak positif bagi orang yang ada disekitarnya, Kekristenan adalah sesuatu yang bisa dilihat atau seseorang yang menjadi pengikut Kristus tidak ada yang disembunyikan. Jadi menjadi pengikut Kristus tidak bisa dengan sembunyi-sembunyi. Kalau kita menjadi orang Kristen kita harus bisa dilihat, dinyatakan kepada dunia.
Terang adalah pembimbing orang, terang merupakan pembimbing perahu-perahu yang ada ditengah laut untuk bisa melihat pantai dan di teluk-teluk di malam hari, lampu berderet-deret menjadi petunjuk arah kapal ditengah laut, bagi penduduk dikota terang merupakan petunjuk arah jalan pulang kerumah, betapa menyulitkan saat lampu mati kita ada dijalan, demikian pula saat kita ada dirumah betapa menyulitkan saat lampu mati kita bisa menabrak kesana kemari.
Firman Tuhan dalam Yesaya 60 : 19 menuliskan, “Bagimu matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari dan cahaya bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari, tetapi TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu dan Allahmu akan menjadi keagunganmu.” Jadilah terang bagi semua orang, jadilah berkat bagi sesamamu.
Amin.