Oleh: Jansen Napitupulu
Berwisata adalah aktivitas yang menyenangkan bagi setiap orang. Dengan berwisata bisa mendapatkan suasana baru, yang membuat hati dan pikiran jadi fresh setelah sibuk dengan rutinitas pekerjaan. Tapi, tunggu dulu. Kita tak akan mendapatkan ketenangan hati dan pikiran, jika salah memilih tempat wisata.
SALAH satu tempat wisata yang menjanjikan adalah Taman Buah yang berada di Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang ini terbilang unik. Lazimya, taman wisata hanya memiliki fasilitas taman, yakni pepohonan non buah, beragam bunga serta fasilitas permainan, dus tak secara periodik dirawat. Namun yang penulis temukan dari keberadaan Taman Buah ini, berkesan “plus”, tak hanya sekedar taman wisata biasa.
Taman yang terletak di Jalan Karya Jasa ini, fungsinya melebihi taman wisata. “Di Taman Buah ini sesuai dengan namanya, ditumbuhi bermacam-macam buah-buahan,” kata Syaiful Nasution (35) salah satu perawat Taman Buah kepada penulis beberapa waktu lalu.
Lokasi Taman Buah, selain ditumbuhi pohon durian, sawo, belimbing, mangga, jambu biji, manggis, duku, kuini, nenas, kelengkeng, juga ditumbuhi bunga mawar putih, serut, cemara, krokot merah, kacang-kacangan dan sebagainya.
“Luas Taman Buah ini sekitar 4 hektar. Pohon durian dan mangga yang paling banyak, mencapai ratusan pohon. Sedangkan pohon serut dan krokot dibonsai, jumlahnya tak seberapa,” ujar Syaiful yang mengaku setiap hari mengelola Taman Buah bersama 9 orang temannya.
Menurutnya, saking luasnya Taman Buah, jika tak setiap hari dibersihkan, rumput-rumput akan menyemak. Sekarang saja di beberapa titik, tampak rumput menyemak. Sebenarnya, menurut Syaiful, rumput-rumput menyemak di taman ini karena kurangnya tenaga.
“Tugas kami tak hanya membersihkan rumput, juga menanam bunga dan menata taman. Kami bekerja mulai jam delapan pagi hingga jam empat sore,” imbuhnya. Tapi, secara umum, Taman Buah terbilang rapi dan bersih sehingga memiliki nilai estetika yang tak perlu diragukan.
Hati dan Pikiran jadi Fresh
Menemukan Taman Buah, tak sesulit menemukan jarum digundukan jerami. Dari inti kota Lubuk Pakam ke Taman Buah, jaraknya sekitar 3 kilometer. Lebih dekat lagi, jika masuk melalui samping Kantor Bupati Deli Serdang. Hanya menempuh jalan sekitar 700 meter, Anda sampai di Taman Buah. Kalau Anda tak membawa kenderaan, bisa memanfaatkan jasa becak motor (betor) dengan tarif Rp 5000. Namun, jika beranjak dari inti kota dengan naik betor, tarifnya Rp 10.000, dijamin sampai ke Taman Buah.
Sejumlah pengunjung yang sempat ditemui penulis di lokasi Taman Buah, mengakui, berekreasi di taman ini tak pernah membosankan. “Sejak ada Taman Buah ini, sudah tak ingat lagi berapa kali saya berkunjung ke sini. Saya tak pernah merasa bosan. Hati dan pikiran saya jadi fresh setiap berkunjung ke taman ini. Apalagi ketika musim buah, alamak... saya pasti hadir di sini,” kata Sulastri (22) warga Lubuk Pakam ini.
Sulastri berpendapat, Taman Buah memiliki udara cukup sejuk karena ditumbuhi beraneka ragam pohon nan rindang.
“Kayaknya sih, pohon-pohon durian, mangga, sawo serta kuini yang membuat taman ini jadi sejuk,” ujar Sulastri berkulit sawo matang ini.
Lain lagi pengakuan Sinta (26) terkait keberadaan Taman Buah. Gadis asal Belawan ini begitu memuji keberadaan Taman Buah yang terletak di samping Kantor KPU dan Kantor PU ini.
“Saya ke taman ini, baru pertama kali. Sebaik saya menginjakkan kaki di taman ini, saya langsung jatuh cinta. Udaranya sejuk dan bunga-bunga yang tertata rapi serta pohon buah-buahan yang rimbun juga tertata rapi, menurut Sinta, menandakan taman ini tak hanya sekedar taman wisata. “Ada nilai tambah tersendiri yang saya rasakan saat saya berada di taman ini. Sangat berbeda dengan suasana di sejumlah taman wisata yang pernah saya kunjungi,” imbuhnya tersenyum manis.
Memang benar apa yang disampaikan sejumlah pengunjung Taman Buah ini. Mulai dari jalan-jalan yang menghubungkan sejumlah tempat di lokasi taman ini, bangku-bangku tempat bersantai berbagai bentuk yang dipahat sedemikian rupa, tong-tong sampah yang tak sulit ditemukan, tempat parkir yang memadai, lokasi-lokasi jajanan, sarana permainan anak-anak, pepohonan buah nan rimbun serta beraneka macam bunga, menjadi daya tarik taman ini. Tak pelak, taman yang dikelola Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang yang melibatkan 3 instansi lainnya di Kabupaten Deli Serdang ini, tak pernah sepi pengunjung sejak dibuka untuk umum sekitar 3 tahun lalu.
Di hari-hari biasa saja, pengunjungnya mencapai seratusan orang. Di hari Minggu, pengunjungnya di atas 300 orang. Sedangkan di hari libur nasional maupun hari libur keagamaan, dipastikan pengunjung membludak. Yang pasti, pengunjung taman ini bukan berdatangan hanya dari Lubuk Pakam. Juga berdatangan dari Tebing Tinggi, Rampah, Perbaungan, Kampung Pon, Medan, Belawan, Binjei, Gunung Meriah, Batang Kuis, Besitang dan dari daerah lain diluar Lubuk Pakam. Sampai-sampai taman ini diapresiasi banyak sekolah TK di Lubuk Pakam.
Setiap hari Jumat dan Sabtu, secara rombongan murid TK mengunjungi taman ini, dikawal guru-guru dan orang tua murid. Kedatangan murid-murid TK ini untuk mengenal lebih dekat segala jenis tumbuh-tumbuhan yang terdapat di taman ini dan sekaligus menanamkan rasa cinta kepada setiap tumbuh-tumbuhan dus lingkungan yang baik, yang sangat berguna bagi manusia.
Cerita lain dari Taman Buah
Dulunya Taman Buah ditumbuhi banyak pohon pisang Berangan. Namun hadirnya ratusan pohon pisang Berangan di taman yang tak dipungut biaya masuk alias gratis ini, menyebabkan puluhan ekor monyet berimigrasi ke taman ini. Seluruh pisang habis dimangsa puluhan monyet tersebut dus menimbulkan kegaduhan sehingga sempat mengganggu ketenangan pengunjung. Akhirnya, seluruh pohon pisang diberangus alias ditebangi. Sejak itu, monyet-monyet tak pernah lagi datang ke taman ini.
Sekitar beberapa bulan lalu, Taman Buah dihuni seekor kuda yang setiap hari wira-wiri di taman ini, menjadi tontonan menarik bagi pengunjung. Namun sayang, kuda ini hengkang seiring si pemilik kuda hengkang dari Lubuk Pakam. Selidik punya selidik, ternyata kuda ini, konon milik Faisal yang sudah mengakhiri masa jabatannya sebagai Kadis PU Kabupaten Deli Serdang beberapa waktu lalu. Padahal, para pengunjung sempat menganggap kuda ini milik Pemerintah Kabupaten Deli Serdang yang sengaja dihadirkan di Taman Buah guna menghibur pengunjung.
Meski masuk ke Taman Buah sama sekali tak dipungut bayaran, namun ada aturan main yang harus dipatuhi pengunjung. Pengunjung tak boleh buang sampah sembarangan. Sampah harus dibuang ke tong-tong sampah yang tersedia di taman. Juga pengunjung tak boleh menginjak dan memetik tanaman yang tumbuh di taman ini. Jika tak mengindahkannya, alamat berurusan dengan petugas ketertiban taman yang menyamar berpakaian preman, berbaur dengan pengunjung.
Juga pengunjung harus meninggalkan taman ini paling lama pukul 21.30 WIB malam.
Taman Buah memang tak sekedar taman pada umumnya. Taman kebanggaan Kabupaten Deli Serdang ini, kini benar-benar jadi obyek wisata idaman dan edukasi bagi para siswa. Tunggu apa lagi. Pergunakan waktu libur Anda berwisata ke Taman Buah.***