Kereta Maglev Jepang Pecahkan Rekor Baru

KERETA levitasi mag­netik (Maglev) Jepang ber­hasil meme­cahkan rekor kecepat­an­nya sendiri, dengan men­capai kecepatan 603 km per jam dalam ujicoba dekat Gunung Fuji.

Kereta Maglev yang dio­perasikan Central Japan Rail­way Co, Kamis pekan lalu hanya mencatat kecepatan tertinggi dengan 590 kilo­meter per jam.

Rekor sebelumnya, dibuat pada Desember 2003, adalah 581 kilometer per jam. Kereta Mag­­lev mengalami perbaikan agar bisa me­lun­­cur dengan kecepatan 600 kilometer per jam.

Dalam uji coba di lintasan khusus antara Uenohara dan Fuefuki di Prefektur Yama­nashi, sebelah barat Tokyo, kereta melaju dengan kece­patan tertinggi selama 19 detik.

Rekor baru ini dibuat seh­ari setelah Central Japan Railway Co mengoperasikan ke­re­ta Maglev-nya menem­puh jarak 4.064 kilo­meter. Rekor sebelumnya adalah 2.876.

Sementara itu, transportasi di atas rel tercepat di dunia sebelumnya dipegang oleh kereta api Tiongkok Shanghai Maglev dengan kecepatan mencapai 431 km per jam.

Kini mereka harus siap bersaing. Negara tetangga, Jepang tak mau kalah. Negeri para shogun ini bersiap pec­ahkan rekor dunia di bidang perkereta-apian.

Jepang punys impian menciptakan kereta api ter­cepat di dunia. Bandingkan dengan mobil sport Formula 1 yang maksimal hanya 412 km per jam.

Dilansir dari Live Science, Jepang saat ini sudah mulai membangun jalur untuk kereta api itu. Rencananya, kereta api tercepat ini akan mengantarkan penumpang dari Tokyo ke Nagoya dalam waktu 7 menit saja.

Kereta api di Tiongkok dan Jepang bisa memiliki kecepatan super karena dibangun dengan teknologi levitasi magnetik (maglev). Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang maglev, layak diketahui sebenarnya Tiongkok telah mengem­bangkan kereta api tercepat lainnya.

Pembuatannya dimulai pada tahun 2010 lalu, kereta api listrik yang memiliki nama CRH380A digadang-gadang mampu mencapai kecepatan 302 mil per jam, atau setara 486 km per jam. Walau kenyataannya saat beroperasi, CRH380A hanya akan men­capai kecepatan maksimum sekitar 236 mil per jam, atau sekitar 380 km per jam.

Sebelum Tiongkok begitu gempita me­ngembangkan ke­reta-kereta cepat, sebe­nar­­nya dalam catatan Guinness World Re­cords, kereta api listrik tercepat dipegang oleh prototipe kereta api Maglev L0 buatan Je­pang, JR-Mag­lev MLX01.

Saat diuji coba pada tahun 2003 lalu, da­ya laju maksi­malnya mencapai 361 mil per jam, atau setara 581 km per jam.

Di posisi kedua, berteng­ger kereta api milik Prancis yang memiliki nama TGV (Train à Grande Vitesse). Kereta ini memiliki kece­patan maksimal 357,2 mil per jam, atau sekitar 574,9 km per jam.

Kereta Maglev

Maglev, akronim dari MAGnetically LEVitated trains yang terjemahan bebas­nya adalah kereta api yang mengambang secara mag­netis, atau mudahnya kita sebut kereta api magnet. Prinsip kereta api ini adalah memanfaatkan gaya angkat magnetik pada relnya sehing­ga terangkat sedikit ke atas, kemudian gaya dorong diha­silkan oleh motor induksi.

Kereta Maglev mengam­bang kurang lebih 10mm di atas rel magnetiknya. Do­rongan ke depan dilakukan melalui interaksi antara rel magnetik dengan mesin in­duksi yang juga menghasilkan medan magnetik di dalam kereta.

Lalu, apa sisi positif dan negatif teknologi maglev? Kelebihan utama dari kereta ini adalah kemampuannya yang bisa melayang di atas rel, sehingga tidak menim­bulkan gesekan.

Konsekuensinya, secara teoritis tidak akan ada peng­gantian rel atau roda kereta karena tidak akan ada yang aus (biaya perawatan dapat dihemat). Keuntungan sam­pingan lainnya adalah tidak ada gaya resistansi akibat gesekan. Gaya resistansi udara tentunya masih ada. Untuk itu dikembangkan lagi Kereta Maglev yang lebih aerodi­namis.

Dikarenakan bentuk dan kecepatan kereta yang fan­tastis ini, kebisingan (suara) yang ditimbulkan disaat kereta ini bergerak hampir sama dengan sebuah pesawat jet, dan di perhitungkan lebih mengganggu daripada kereta konvensional. Sebuah studi mem­buk­tikan suara yang di­timbulkan oleh kereta mag­lev dengan kereta konvensional biasa lebih bi­sing sekitar 5dB yaitu 78% nya. Kekurangan lain kereta ini adalah di ma­halnya investasi ter­utama pengadaan relnya. (bbc/rtr/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi