Bireuen, (Analisa). Tabrakan beruntun yang melibatkan truk tronton, bus Cenderawasih yang membawa rombongan pengantin baru, dan dump truk terjadi di lintas jalan Medan-Banda Aceh kawasan Simpang Seuneubok Seumawe, Kecamatan Plimbang, Kabupaten Bireuen, Minggu (5/4) sekira pukul 12.00 Wib.
Dalam musibah tersebut empat penumpang dilaporkan meninggal dunia, tiga orang dirujuk ke Banda Aceh, dan puluhan korban lainnya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.Fauziah dan RS Malahayati Bireuen.
Keempat penumpang yang meninggal dunia adalah Nuryani Sulaiman (55), warga Blang Tarah, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Karmadi (25), warga Alue Kuta, Kecamatan Jangka, Bireuen, Mutia Hayati (40), warga Alue Bayeu Utang, Kecamatan Jangka, Bireuen dan Krisdian Diva (3,5), warga Alue Bayeu Utang, Kecamatan Jangka, Bireuen.
Kapolres Bireuen, AKBP Ali Kadhafi melalui Kasat Lantas AKP Thomas Nurwanto yang dihubungi Analisa, Minggu (5/4) sore membenarkan ada empat orang meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan tersebut, tiga dirujuk ke Banda Aceh, sedangkan korban lainnya menjalani perawatan di RSUD dr.Fauziah dan RS Malahayati Bireuen.
Tabrakan yang merenggut korban jiwa itu diduga terjadi saat tronton melaju dari arah Banda Aceh menuju Medan diikuti dump truk, sementara dari arah berlawanan bus Cenderawasih tengah melaju ke arah Banda Aceh dan tepatnya di Simpang Seunebok Seumawe, Plimbang, para sopir kehilangan pandangan menyusul adanya kabut asap pembakaran jerami.
Akibatnya tabrakan tidak terelakkan antara tronton dengan bus Cenderawasih disusul dump truk juga menabrak dari bagian belakang.
Ketiga sopir mengalami luka ringan, sedangkan kondisi mobil pascakejadian tabrakan itu rusak parah. Kasat Lantas menambahkan, ketiga kendaraan yang mengalami kecelakaan sudah ditarik ke Mapolres Bireuen guna mengantisipasi terganggu jalur lalulintas dan pengusutan lebih lanjut.
Diselimuti Asap
Menurut informasi, bus rombongan pengantin perempuan berangkat dari Desa Alue Bayeu Utang, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen menuju Jangka Buya, Ulee Glee, Kabupaten Pidie Jaya. Saat tiba di lokasi kejadian, suasana jalan diselimuti asap tebal dari pembakaran jerami di tepi jalan, sehingga pemandangan sopir sangat terganggu.
Bus Cenderawasih sudah melalui kepulan asap, tiba-tiba dari arah berlawanan datang truk tronton dan langsung menabrak. Bus rombongan pengantin hancur dan penumpangnya tumpah ke badan jalan. Begitu pula dengan barang bawaan pengantin, berserakan di jalan.
Warga yang mengetahui kejadian langsung memberikan pertolongan dengan membawa korban ke Puskesmas Plimbang, yang jaraknya sekitar seratus meter dari tempat kejadian perkara (TKP) untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Selanjutnya, para korban dievakuasi ke RSUD dr. Fauziah Bireuen dan beberapa rumah sakit swasta di Kota Bireuen. Menurut informasi yang dihimpun Analisa, sebanyak 32 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit hingga kemarin sore.
Musibah tabrakan beruntun antara bus Cenderawasih BL 7306 ZS, tronton BK 8016 CE, dan dump truk BL 8465 KJ merenggut empat orang korban jiwa, salah satunya balita berumur 3,5 tahun. Jenazah korban kecelakaan ini sudah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing untuk dikebumikan. (kdn/bsr)