Banjir Bandang Hantam Dua Desa

Paluta, (Analisa). Dua desa diwilayah Kecamatan Dolok Sigompulon, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), masing-masing desa Malino dan Desa Saba Bangunan diterjang banjir bandang, Selasa (11/8) dini hari. Akibatnya, seorang balita Hadi Ritonga (2,5) dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus.

Kejadian yang diperkirakan terjadi sekitar pukul 00.45 dini hari, disebabkan hujan deras yang mengguyur daerah Paluta sejak sore hingga meghancurkan sejumlah rumah warga, merusak areal persawahan dan menghanyutkan sejumlah ternak milik warga di dua desa tersebut. 

Menurut keterangan Kepala Desa Malino, Uwan Dongar Rambe, Rabu (12/8) banjir diperkirakan terjadi sekitar pukul 00.45 atau Selasa dinihari saat sebagian besar masyarat sudah tertidur pulas. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari areal perbukitan yang berada di dekat perkampungan, sehingga masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri. 

Lanjutnya, kejadiannya hanya berlangsung sekitar sepuluh menit, air bah bercampur tanah dan lumpur pun langsung memporak-porandakan rumah milik warga. “Hujan deras sudah terjadi sejak Senin (10/8) sore, sekitar pukul 01 tengah malam, tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Kejadiannya begitu cepat, mungkin tak sempai sepuluh menit,” jelasnya. 

Banjir bandang terus menerjang hingga ke desa tetangga, Desa Saba Bangunan, yang berjarak sekitar satu kilometer dari Desa Malino. Puluhan rumah milik warga hancur serta memakan korban jiwa seorang balita Hadi Ritonga (2,5) meninggal dunia, setelah hampir empat jam hilang terseret banjir. 

Data

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paluta Hazairin Hasibuan yang turun bersama tim dibantu personil kepolisian dan TNI ke daerah bencana mengatakan, sesuai data yang mereka kumpulkan, banjir bandang melanda dua Desa yakni Desa Malino dan Desa Saba Bangunan di Kecamatan Dolok yang disebabkan hujan lebat yang berlangsung semalaman sehingga menyebabkan aliran sungai meluap,

Data sementara di Desa Malino kerusakan akibat banjir, tercatat 3 unit rumah rusak berat, 20 unit rumah rusak ringan, sekitar 20 hektar sawah dan sejumlah ternak milik warga hilang hanyut terbawa arus banjir. 

Sedangkan di Desa Saba Bangunan tercatat 4 unit rumah rusak berat, 27 unit rumah rusak ringan, 1 unit masjid dan 1 unit kilang padi milik warga ambruk. Sekitar 6 hektar sawah rusak serta korban jiwa satu orang balita atas nama Hadi Ritonga (2,5) meninggal dunia akibat terseret banjir. 

“Data sementara yang kita peroleh 7 rumah rusak berat, 47 rumah rusak ringan, puluhan hektar sawah rusak, sejumlah ternak hanyut dan harta benda serta padi dari lumbung milik warga hanyut terseret air, satu orang balita meninggal dunia,” ujarnya.

Menurutnya, bukan hanya air yang menerjang dan merendam rumah warga, namun lumpur dan material tanah juga bercampur dengan air menggenangi rumah warga. Saat ini warga sudah mulai membersihkan rumah, serta mengumpulkan sisa harta benda yang masih terpakai. 

Warga yang rumahnya sudah hancur, terpaksa mengungsi ke rumah penduduk lainnya. “Sebagian besar warga masih trauma, dan sebagian sudah mulai bergotong royong membersihkan lumpur yang menggenangi rumah, sebagian lagi mengungsi ke rumah saudaranya yang berada di desa,” ungkapnya. 

Hazairin juga mengatakan, Pemkab Paluta juga sudah menyalurkan bantuan logistik berupa makanan siap saji dalam jumlah yang cukup besar. Selain itu ia juga sudah melaporkan bencana ini kepada Bupati Paluta, serta pihak BPBD akan terus berkoordinasi dengan pihak kantor Camat Dolok Sigompulon, dibantu personil kepolisian dan TNI.

Camat Dolok Sigompulon Madnalim Pakpahan kepada wartawan menyampaikan turut berduka cita atas peristiwa itu. Ia berharap para korban banjir diberikan ketabahan. (ong)

()

Baca Juga

Rekomendasi