Oleh: Jekson Pardomuan
“Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuhnya, ke arah manapun Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada TUHAN dengan berkiblat ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu, maka Engkau kiranya mendengarkan di sorga doa dan permohonan mereka dan Engkau kiranya memberikan keadilan kepada mereka. 1 Raja-Raja 8 : 44-45.
Ketika seseorang berbalik dari perbuatan-perbuatan yang tidak dikehendaki oleh Tuhan dan menjadi orang yang benar, selalu mengucap syukur dalam segala hal serta dengan segenap hati melakukan segala sesuatu dengan benar adalah salah satu contoh orang yang berbalik dan berubah dari kebiasaan buruknya dengan sepenuh hati.
Firman Tuhan seperti dituliskan diatas juga diulangi dalam 2 Tawarikh 6 : 34 - 35 “Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuh-musuhnya, ke arah manapun Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke kota yang telah Kaupilih ini dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu, maka Engkau kiranya mendengar dari sorga doa dan permohonan mereka dan Engkau kiranya memberikan keadilan kepada mereka.
Kemudian, 2 Tawarikh 6:38 menuliskan “apabila mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri orang-orang yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu, maka Engkau kiranya mendengarkan dari sorga, dari tempat kediaman-Mu yang tetap, kepada doa dan segala permohonan mereka dan kiranya Engkau memberikan keadilan kepada mereka, dan Engkau kiranya mengampuni umat-Mu yang telah berdosa kepada-Mu.”
Pengulangan firman Tuhan ini menguatkan sekaligus mengingatkan kita agar benar-benar dalam mengikut Tuhan. Di dalam Alkitab ada juga dituliskan berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya”. Berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati adalah salah satu bentuk 'kasih karunia'.
Ketika kasih karunia Allah benar-benar merasuki lubuk hati kita dan menggetarkannya, pasti akan memberikan kita sebuah kekuatan baru. Akan tetapi ditengah situasi seperti sekarang ini, manusia lebih mementingkan diri sendiri, menganggap diri paling hebat dan kuat dan hanya sedikit yang bersedia untuk memberikan hatinya kepada Tuhan, suara hati mereka yang lebih cenderung berpikir praktis justru melawan kata hati mereka sendiri dan keingingn mereka sendiri yang sebelumnya ingin bertobat, membiarkan Tuhan mengubah, memperbaharui hati kita yang benar-benar ingin bertobat dengan sepenuh hati.
"Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu” (2 Korintus 6:2). Kata-kata Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus bergema bagi kita. Kata "waktu ini" yang diulang beberapa kali mengatakan bahwa kita tidak bisa membiarkan waktu ini melewati kita, waktu tersebut diitawarkan kepada kita sebagai kesempatan yang sangat istimewa.
Dan tatapan Rasul Paulus berfokus pada berbagi yang dipilih Kristus untuk mencirikan hidup-Nya, melakukan segala sesuatu pada manusia hingga menanggung beban dosa manusia yang sangat berat. Yesus, yang tidak berosa, yang kudus, “Dia yang tidak mengenal dosa” (2 Korintus 5:21), menanggung beban dosa, berbagi dengan umat manusia akibat kematian-Nya, dan mati di kayu salib. Rekonsiliasi yang ditawarkan kepada kita sangat mahal harganya.
Dulu, sebelum Indonesia merdeka, musuh utama kita adalah penjajah. Sekarang, setelah 70 tahun Indonesia merdeka musuh utama kita adalah diri kita sendiri. Musuh yang saat ini menggerogoti bangsa kita adalah narkoba, judi dan perilaku menyimpang seperti LGBT. Seperti disinggung pada renungan beberapa waktu lalu, sudah ada puluhan negara yang mengakui perkawinan sejenis, padahal di dalam Alkitab dengan jelas dikatakan bahwa perkawinan sejenis ini tidak dikehendaki oleh Tuhan.
Ketika seseorang mengingatkan orang lain, maka ia akan merasa terusik dan merasa terganggu, padahal orang tersebut mengingatkan kita agar kembali ke jalan yang dikehendaki Tuhan. Berbalik dengan sepenuh hati untuk berjalam menurut firman Tuhan. Kalau dipandang dari sudut duniawi, orang-orang akan berkata apakah dengan mengikut Tuhan atau Yesus kita langsung bisa dapat uang atau kekayaan ? Pertanyaan ini sering terlontar dari orang-orang yang merasa hidupnya tak pernah tenang dan nyaman didalam pengasihan Tuhan.
Padahal, kalau kita mau berbalik dengan sepenuh hati dan mengikut Tuhan sesuai dengan firman-Nya, kita akan merasa lebih tenang. Hidup kita akan terasa lebih bersemangat, karena kita percaya bahwa Tuhan menyediakan segalanya. Tuhan tidak akan membuatkan kita sampai tergeletak. Berbaliklah ke jalan Tuhan dengan segenap hatimu, percayalah kepada-Nya setulus hatimu. Yakin bahwa Tuhan akan membuka jalan yang terbaik bagi masa depan kita, masa depan anak-anak kita dan masa depan generasi kita berikutnya. Amin.