Jangan Keraskan Hatimu

Oleh: Jekson Pardomuan

Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman", siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa? – Ibrani 3 : 15

Suatu ketika, seorang suami mengingatkan isterinya agar tidak membicarakan orang lain dengan berlebihan. Sang suami juga mengingatkan agar isterinya jangan terlalu sering gabung dengan ibu-ibu lainnya di daerah tempat tinggal mereka. Karena ada dua alternatif yang akan didapat dari sana. Informasi yang negative atau yang positif. Kalau positif mungkin sah-sah saja. Tapi kalau informasi yang diperoleh negative bisa merusak moral dan mengundang perpecahan di kemudian hari.

Nasehat sang suami sepertinya tidak didengar oleh sang isteri. Ia mengeraskan hatinya dan selalu bergabung dengan ibu-ibu yang ada di tempat tinggal mereka setiap kesempatan. Apa yang akhirnya terjadi ? Si isteri dijelekkan oleh ibu yang lain. Maka pecahlah perang di komplek tempat tinggal mereka dan menjelekkan isterinya. Sang suami hanya bisa berkata, dari jauh hari saya sudah mengingatkan tapi sang isteri yang mengeraskan hatinya.

Sama halnya hubungan kita dengan Tuhan. Di dalam Alkitab telah banyak larangan dan nasehat yang disampaikan dan dituliskan. Akan tetapi kita sering tawar menawar dengan Tuhan. Sering membelokkan jalan Tuhan. Firman Tuhan menuliskan “Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun.”

Pendengaran akan firman Tuhan akan menambah kadar iman percaya kita. Karena, firman Tuhan yang dapat menciptakan iman di dalam hati kita.  Rasul Paulus dalam Roma 10:17 mengatakan: “Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus”. Hati sangat berperan penting dalam pertumbuhan iman, itulah sebabnya penulis Ibrani dalam nas ini mengingatkan kita agar jangan mengeraskan hati ketika kita mendengar firman Tuhan.  Hati yang keras tidak mungkin bisa menerima bimbingan, teguran dan nasihat firman Allah dan oleh karena itu tidak mungkin memiliki iman dan segala berkat dan penggenapan janji Allah.

Di dalam Alkitab disampaikan, bahw umat Israel memiliki kekerasan hati sehingga mereka tidak percaya dan taat kepada Allah sebaliknya mereka menyesali dan menyalahkan Allah yang telah membawa mereka keluar dari perhambaan untuk menderita dipadang gurun. Sikap umat Israel ini mendatangkan murka Allah sehingga mereka tidak dapat memasuki tanah perjanjian, tidak dapat memiliki dan menikmati penggenapan janji Allah.

Ketika hari ini ada oranglain yang mencoba menasihati kita dan mengingatkan kita agar jangan mengulangi perbuatan yang salah, janganlah keraskan hatimu dan menolak nasehatnya. Mungkin nasehatnya hari ini tidak berarti apa-apa, akan tetapi ketika kita benar-benar menghadapi kenyataan sesuai dengan yang dinasehatkan pastilah yang kita lakukan adalah penyesalan. 

Seorang anak sudah diingatkan agar tidak mencoba narkoba. Tapi karena kekerasan hatinya dan ketidakpedulian orangtuanya si anak jadi terjerumus ke dunia kelam narkoba. Kalau sudah terkerumus, akan sulit untuk mengangkatnya kembali ke jalan yang diberkati Tuhan.

Sekali lagi, jangan keraskan hatimu – sebaliknya bukalah hatimu supaya Dia masuk di dalamnya, biarkan hatimu disentuh oleh firman Tuhan yang akan mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik kita di dalam kebenaran sehingga kita diperlengkapi untuk perbuatan baik (2 Timotius 3: 16-17).

Dengan demikian kita akan menerima segala berkat dan penggenapan janji Allah. Sekali lagi, jangan keraskan hatimu, milikilah hati yang mau mendengar dan taat akan firman Allah. Biarlah kesalahan kita di masa lalu dikubur dalam-dalam dan memulai yang baru dengan setulus hati dan berubah sepenuh hati.

Seperti dalam dunia pertanian, ada tanah yang sungguh-sungguh keras dan tertutup, ada tanah tipis berbatu-batu, ada tanah bersemak duri dan ada pula tanah gembur dan subur dimana benih dengan mudah bertumbuh, berakar dalam dan berbuah banyak. Kita diminta agar seperti tanah yang kondusif bagi firman, dan segala yang baik yang berasal dari Allah.

Hari ini kita mendapatkan penegasan: jika kamu mendengar suara-Nya, jangan keraskan hatimu seperti yang pernah dilakukan umat Israel di padang gurun. Kekerasan hati hampir tidak ada gunanya. Kita hanya boleh meneguhkan dan mengeraskan hati dalam melakukan hal yang kita sungguh yakini benar dan baik, serta dikehendaki Tuhan. Itupun kita harus berhati-hati dan selalu merelakan diri untuk melakukan permenungan kembali.

Mulai hari ini, cobalah untuk melembutkan hati kita dan mendengar baik-baik suara Tuhan dan membiarkan-Nya meresap ke dalam hati kita. Biarkanlah suara Tuhan masuk dan menggema ke ruang-ruang terdalam dan tersembunyi batin kita. Milikilah hati yang tulus dan penuh tanggungjawab ketika mendengar firman-Nya. Dan lakukan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh. Ketika kita melembutkan hati kita, maka perasaan kita akan lebih nyaman dan tenang terutama saat mendekat kepada Tuhan. Amin.

()

Baca Juga

Rekomendasi