Dianggap Rusak Jembatan dan Jalan

Masyarakat Demo Lokasi Galian C

Batang Serangan, (Analisa). Masyarakat Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Sa­rangan unjuk rasa di lokasi galian C Sungai Batang Sara­ngan Pantai Namo Damak, Desa Namo Sialang, Kabu­paten Langkat, Kamis (14/1).

Aksi puluhan warga ini dimulai de­ngan long march 300 meter dari Sim­pang Dusun Titi Mangga menuju Du­sun Namo Damak, Desa Na­mu Sia­lang, tempat dilakukannya penge­rukan pa­sir.

Dengan membawa sejumlah poster, pen­demo yang di­dominasi kaum ibu itu, men­dapat pengawalan ketat petu­gas kepolisian Polres Langkat dan Polsek Padang Tualang.

Dalam orasinya, warga meminta aktivitas galian C ditutup karena dinilai merusak infrastruktur jalan dan jemba­tan, sehingga mereka berke­beratan karena arus lalu lintas di kawasan itu terhambat akibat kerusakan jalan.

Mereka juga khawatir bila nantinya ak­tivitas galian C tidak dihentikan, jem­batan penghubung ke tempat ting­gal mereka putus. Mereka berha­rap ke­pada pemerintah daerah untuk meng­kaji ulang reko­mendasi atau izin galian itu.

“Kita minta kepada pe­me­rintah baik di Langkat maupun provinsi untuk meng­kaji ulang itu. Selain merusak infras­truk­tur jalan, juga dapat menga­kibatkan amblasnya jembatan. Inilah yang kita protes, karena kalau jem­batan hancur, kam­pung kami akan te­ri­solir,” ung­kap Penanggung jawab aksi, Krista Ginting.

Dikatakannya, bila aksi di lokasi ga­lian ini nantinya ga­gal, mereka akan te­rus berju­ang hingga ke provinsi dan pu­sat untuk menindak galian C yang me­rusak infrastruktur jalan dan jem­batan .

Pengelola Galian C, Kitab Ginting ketika ditemui di lokasi menjelaskan, mereka sudah mengantongi izin dari Kantor Perizinan Terpadu (KPT) Pro­vinsi Sumut dan Dinas Perairan Sumut terkait aktivitas galian C ini.

Namun, katanya, pihaknya mem­be­rikan kesempatan ke­pada warga yang ingin menge­luarkan aspirasinya agar ke­depan tidak ada lagi kesalah­pahaman antar warga.

“Kita biarkan saja, karena kitakan punya izin. Tetapi se­telah dijelaskan mereka tidak faham, kita beri kesem­pa­tan kepada warga ini untuk me­nyam­paikan aspirasinya agar tidak ada lagi kesalahfaha­man,” ungkapnya

 Dia mengaku, aksi yang dilakukan se­gelintir warga ini ditunggangi pihak-pi­hak ter­ten­tu yang tidak bertanggung­ja­wab untuk menghalang-ha­langi usa­hanya.

Saya yakin aksi ini ditung­gangi ok­num tertentu, karena sebagian pen­demo bukan warga daerah sini. Tapi saya tidak berani menyebutkan na­ma, biar pihak kepolisian saja nanti yang menanganinya,” ujarnya.

 Kapolsek Padang Tualang AKP Eri­yanto Ginting, me­nye­butkan, se­dikitnya 100 personel diturunkan baik dari Polres Langkat maupun Pol­sek Pa­dang Tualang untuk me­ngamankan aksi demo warga ini. Pengawalan dilakukan guna menghindari benturan antara dua belah pihak di lokasi galian.

Dia menambahkan, penga­walan di­la­kukan kepada war­ga sampai batas akhir demo hingga pukul 17.00 WIB. “Bila nantinya aktivitas demo berlan­jut di luar batas keten­tuan, tentu pihak­nya akan melakukan pembubaran ter­ha­­dap warga. Kita tak ingin ada per­ti­kaian dalam aksi de­mo ini,” kata­nya. (hpg)

()

Baca Juga

Rekomendasi