Lukisan Mozaik

Oleh: MH Heikal. Berbagai cara dilakukan para seniman membuat suatu benda menjadi memiliki nilai estetika, indah dan artistik. Salah satunya, dengan cara membuat mozaik-mozaik pada benda seni.

Lukisan mozaik merupakan gambar atau lukisan. Dibuat menggunakan material, menggunakan bahan dari kepingan-kepingan, sengaja dibuat dan ditempel pada media datar dengan menggunakan perekat.

Berbagai kepingan bisa dari berbagai bahan. Keramik, kaca, kulit kayu, daun, kertas, bebatuan, biji-bijian, bulu, pelepah pisang, rafia, kain, benang dan sebagainya. Prinsip kerja membuat mozaik dimana-mana sama. Menempelkan potongan-potongan bahan di atas karya seni atau lukisan.

Pewarnaan pada mozaik sebaiknya dipilih dari bahan atau material mozaik yang akan di tempel yang memiliki warna asli. Artinya warna asli dan alami. Misalnya kayu untuk warna coklat, daun untuk warna hijau. Nantinya tidak perlu menambahkan pewarnaan setelah ditempelkan. Untuk menghasilkan corak gambar yang elastis atau dekoratif, harus diatur warnanya tersebut dari susunan materialnya.

Mozaik, dianggap memiliki nilai artistik tinggi. Dituntut untuk mencari inovasi baru yang dibutuhkan masyarakat. Sekarang ini tak heran kita temukan dinding-dinding rumah banyak dihiasi dengan lukisan mozaik.

Awal Mozaik dibuat kira-kira tahun 3000 SM, oleh bangsa Sumeria di Mesopotamia lama. Kawasan sekarang ini masuk wilayah Irak. Pada zaman itu mozaik dibuat dengan mengatur lempengan tanah liat berwarna dilengketkan ke dinding, sehingga terbentuk pola gambar yang diinginkan.

Setelah itu bangsa Mesir muncul menggunakan pecahan material keras. Bebatuan berwarna-warni untuk menghias dinding dan perabotan ataupun barang-barang lain. Supaya tampil lebih indah dan  bersinar banyak juga menggunakan aneka warna batu-batu permata sebagai material mozaik.

Kepingan kaca juga merupakan komponen utama mozaik untuk membuat efek kaca. Untuk memperoleh penampilan efek kaca lebih variatif, kaca dibakar dengan membubuhkan oksida metal, tembaga, besi, emas dan perak. Terjadilah warna-warni kepingan  unik, menjadikan bertambah indahnya motif gambar mozaik.

Orang Romawi mengembangkan teknik pembuatan mozaik dengan membuat bentuk kepingan. Berbentuk kotak atau kubus dengan ukuran kecil kurang dari 2cm x 2cm. Mereka juga menggunakan tanah liat bakar. Keramik dan kaca digabungkan pada gambar di point-point tertentu untuk memperoleh efek khusus. 

Orang Romawi juga menggunakan semen dan mortar sebagai bahan perekat dan pengisi spasi yang kosong. Gambar mozaik lebih tahan lama dibandingkan dengan perekat sebelumnya. Hasilnya, dapat ditemukan mozaik hiasan lantai dan dinding pada bangunan bangunan kuno. Indah di seluruh negeri yang merupakan bagian dari kekaisaran Romawi. Gaya dan corak luar biasa dari motif-motif mozaik zaman itu dapat dilihat mulai dari hiasan-hiasan dinding. Sederhana namun indah, sampai ke lukisan-lukisan mozaik yang rumit pembuatannya.

Tahun 530 M, zaman yang kaya akan inovasi dalam sejarah seni mozaik. Agama Kristen-lah mempengaruhi corak-corak gambar mozaik di era ini. Dalam hal teknik dan warna-warna, digunakan masih tetap sama dengan era sebelumnya. Bisa dilihat di dalam gereja-gereja zaman Byzantium. Banyak dihiasi karya mozaik sangat indah dengan kreasi yang mengagumkan.

Pada zaman itu, Byzantium merupakan pertemuan perdagangan Timur dan Barat. Ini juga mempengaruhi corak gambar mozaik zaman itu. Pengaruh Mesir dimana selalu menampilkan gambar mata yang lebar.

Mozaik terus berkembang bebas sebagai permulaan modernisasi. Eksponen terbaik mozaik pernah terkenal adalah Antonio Gaudi (1852-1926). Dia merupakan seniman mozaik terhebat. Dia pernah menutup seluruh bagian luar bangunan. Rata maupun tidak rata dengan motif mozaik, tersusun dari pecahan keramik tidak beraturan bentuknya dengan warna-warni bervariasi.

Di Indonesia lebih sering kita dengar seniman, khusus melukis saja. Jarang kita dengar ada namanya seniman mozaik. Ansori, pria Jawa Tengah kelahiran 17 Desember 1961, merupakan seorang seniman pelukis mozaik.

Bermula tahun 1980-an dia mulai menyukai senilukis dan menekuni profesi sebagai pelukis tahun 1984. Tahun 1990 dia hijrah ke Jakarta untuk belajar melukis kepada Bim Wirahua, seorang seniman dari Ambon.

Selanjutnya dia mencoba membuat kreasi mozaik pada lukisan. Kini, Ansori, selain Dimas Zulfandy dan Suryatmin masih setia menjadi seniman dan menekuni aktifitas melukis mozaiknya.

Senilukis mozaik termasuk seni yang jarang diminati orang karena tingkat kesulitannya yang cukup tinggi. Begitu pun, mozaik masih tetap diminati dan terus dibuat oleh para seniman di seluruh dunia. Seiring dengan perkembangan zaman, motif-motif dan design gambarnya lebih beragam dan kreatif, dengan ukuran yang beragam pula.

()

Baca Juga

Rekomendasi