Pasienia

Aplikasi Mahasiswa UGM untuk Curhat Pasien

Yogyakarta, (Analisa). Empat mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan sebuah aplikasi bernama Pasienia untuk membantu pasien agar dapat berinteraksi dan saling mendukung satu sama lain.

Aplikasi ini juga dapat terhubung dengan pasien ataupun keluarga pasien lainnya untuk berbagi pengetahuan dan informasi tentang penyakit yang tengah diderita. Termasuk sebagai wadah mempertemukan sesama pasien dengan kesamaan penyakit yang dialami.

Empat orang itu adalah Fadli Wilihandarwo, Haidar Ali Ismail, Dimas Ragil Mumpuni dan Rusmawati Harya Megasari. "Agar pasien bisa saling tukar informasi atau sebagai tempat sharing," kata CEO Pasienia, Fadli Wilihandarwo kepada wartawan di Kampus UGM di Bulaksumur, Yogyakarta, Senin (1/2).

Menurut Fadli, orang yang sedang sakit biasanya ingin ngobrol, curhat, maupun sharing dengan orang-orang yang seperti mereka. Adanya aplikasi ini, sesama pasien dapat saling mendukung, menguatkan ataupun saling bercerita pengalaman.

Ide pengembangan aplikasi ini berawal dari pengalaman Fadli sering menemani pasien saat melakukan terapi. Sekitar tahun 2013-2014, dirinya sering mendampingi seorang kenalannya yang menderita kanker paru-paru.

"Saat mendampingi untuk terapi, saya sering melihat antar pasien yang bercerita pengalaman masing-masing. Mereka saling menguatkan atau memberi semangat," katanya.

Mereka juga saling berbagi tips dalam perawatan penyakit. Misalnya bagaimana mengatasi rasa mual yang timbul dari terapi yang dilakukan. Dokter biasanya tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memberitahu ke pasien secara lengkap, terutama tips-tips mengatasinya.

"Sesama pasienlah yang saling berbagi info," ungkap mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) ini.

Setelah itu, dia mulai berpikir untuk mengembangkan sebuah aplikasi yang berbasis Android ini pada bulan Maret 2015 lalu bersama tiga temannya. Pasienia baru dikembangkan untuk smartphone berbasis Android. Namun nantinya akan dikembangkan juga dalam versi iOS dan web.

Sejak Mei 2015, Paseinia sudah mendapat sambutan positif. Saat ini terdapat sekitar 500 pasien yang telah melakukan input data. Aplikasi ini juga pernah berhasil meraih juara pertama dalam tiga kejuaraan bergengsi yaitu Start Surabaya Bootcamp, Indonesia Developer Summit, dan Forum Informasi Kedokteran Indonesia.

Serta menjadi peserta eksebisi dalam acara Google Hackfair 2015 di Jakarta dan mendapat kesempatan untuk presentasi secara personal di depan Jason Titus, VP Engineering Google dari Mountain View, California.

"Aplikasi ini sudah dapat diunduh melalui web Pasienia.com atau di Google Play Store," lanjut Fadli.

Ia menambahkan, Pasienia baru menyediakan pilihan menu untuk ngobrol dengan sesama pasien dalam lima kelompok penyakit yaitu kanker, diabetes, jantung, rubella dan lupus.

"Saat sign-up, pengguna bisa menentukan akan menjalin pertemanan dengan pasien penyakit apa saja. Setelah itu akan muncul di timeline Pasienia hanya pasien dengan penyakit yang sama dan dokter ahli penyakit tersebut," paparnya.

Pasien juga dapat berkonsultasi ke dokter secara online yang bisa diakses dengan gratis. Kini, Pasienia baru diperkuat oleh tiga dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang bergabung secara sukarela. Ke depan mereka berharap akan ada lebih banyak dokter ahli yang mau bergabung dalam Pasienia.

"Kami juga tengah menjajaki kerjasama dengan sejumlah laboratorium kesehatan di Yogyakarta. Harapannya melalui integrasi dengan lab. pemeriksaan tersebut, dapat membantu pasien dalam melakukan pemeriksaan penunjang dan akan mendapatkan potongan harga saat pemeriksaan," Fadli menandaskan. (dtc)

()

Baca Juga

Rekomendasi