Nisam, (Analisa). Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengatakan, para santri, ulama dan teungku, memiliki peran penting untuk membendung penyebaran aliran sesat di Aceh. Banyak cobaan yang dihadapi masyarakat Aceh, terutama terkait dengan pendangkalan akidah.
“Para santri punya peran untuk membendungnya,” ujar Muzakir Manaf dalam sambutannya pada peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW 1437 H di Dayah Darut Thalibin, Desa Keutapang, Nisam, Aceh Utara, belum lama ini.
Para santri, kata Muzakir, adalah kader penerus ulama dalam menjaga dan membela agama Islam di Aceh. ”Para alim ulama sangat berperan dalam pembangunan di Aceh, para santri yang menuntut ilmu di dayah-dayah yang ada di Aceh harus mampu menjadi pengganti dan penerus di masa yang akan datang,” katanya.
Muzakir mengajak masyarakat menjadikan momen peringatan Maulid Nabi Muhammad untuk memperkuat silaturahmi, menjaga persatuan umat Islam dan membangun masyarakat yang damai di Aceh.
Sementara Pimpinan Dayah Darut Thalibin, Tgk. Hasballah menyampaikan terima kasih kepada Wagub Aceh yang telah menyempatkan diri berhadir di dayah tersebut.
Ia berharap, kedatangan orang nomor dua di Aceh itu dapat membawa dampak terhadap terhadap pembangunan dayah dan Masjid Assa’adah yang saat ini masih membutuhkan uluran bantuan.
Muzakir Manaf dan rombongan tiba di dayah Darut Thalibin sekitar pukul 11.00 Wib, disambut Pimpinan Dayah Darut Thalibin, Tgk. Hasbalah dan Camat Nisam, Ibrahim serta tokoh masyarakat Gampong Keutapang. Turut hadir mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib, Anggota DPRA, Azhari dan Tarmizi, ayah Haji Nurdin (Abu Panton), Tgk. Haji Mustafa (Abi Peruepok), dan Abati Ramli (Abu Babah Buloh). (mhd)