Jumat Agung

Kematian Yesus Bukti Besarnya Cinta Allah

Medan, (Analisa). Kematian Yesus Kristus di kayu palang merupakan bukti kasih dan solidaritas Allah kepada umat manusia. Allah begitu peduli hingga rela berinkarnasi menadi manusia dan turun ke dunia dalam rupa Yesus Kristus. "Karena itu, Jumat Agung dan Paskah seba­gai satu rangkaian penting kita maknai de­ngan membangun solidaritas terhadap sesa­ma manusia. Kita bantu membantu. Kita to­long mere­ka yang membutuhkan, sebagai­mana diteladankan Yesus Kristus, juru sela­mat dunia," terang Pendeta Dr. Deonal Sina­ga dalam ibadah Jumat Agung di gereja HKBP Cinta Damai, Medan Sunggal, Jumat (25/3).

Perayaan Jumat Agung, sambung dia, bukanlah bentuk keka­lahan Allah terhadap dosa, melainkan sebuah proklamasi keme­nangan yang gilang gemilang terhadap maut dan sengat dosa. Karena Yesus telah menuntaskan sebuah misi akbar Ilahi di dunia ini yakni menyelamatkan seluruh umat manusia dari belenggu kuasa dosa. Kematian Yesus di kayu palang memberi jaminan bagi setiap umat berdosa untuk memperoleh hidup kekal di dalam sorga, asal mereka mempercayai dan mengimani Yesus Kristus di dalam hidup mereka.

Karena itulah, memaknai kematian Yesus di kayu palang, kata Deonal Sinaga lagi, hendaknya belajar semakin menik­mati hidup kita, menjalaninya dengan terlibat aktif me­la­yani sesama manusia, menunjukkan se­kelabat kiprah kita di tengah bangsakita sebagaimana diteladankan Yesus yang hidup melayani umat manusia, menyembu­kan orang sakit, menga­barkan injil, dan menggenapi misi Ilahi secara sempurna meski harus menghadapi jalan salib (via dolorosa)

Usai acara kebaktian kelar, kemudian dilanjutkan.dengan perjamuan kudus. Per­jamuan kudus ditandai dengan meme­cah roti dan minum anggur. Prosesi ini sebagai tanda agar umat Nasrani mengingat Yesus Kristus yang telah membe­rikan daging (di­lambangkan dengan roti) dan da­rahNya (dilambangkan dengan anggur) untuk menyela­matkan manu­sia dari dosa.

Sementara memasuki pukul 14.00 WIB, sejumlah wanita anggota jemaat HKBP Cin­ta Damai Medan Sunggal meme­rankan prosesi "Jalan Salib" atau via dolorosa, da­lam mem­peringati Jumat Agung. Para ibu-ibu ini meyakini, Yesus memilih jalan salib dan rela mati di kayu palang di bukit Golgata, demi menuntaskan misi Ilahi: me­nebus umat manu­sia dari kuasa dosa.

Kebaktian Jumat Agung dan perjamuan kudus di sejumlah rumah ibadah di kota Medan berjalan aman dan lancar. Sejumlah personil polisi berjaga jaga di sekitar ling­kungan gereja guna memastikan pelaksa­naan ibadah aman. (dgh)

()

Baca Juga

Rekomendasi