Sidikalang, (Analisa). ‘Buha-Buha Ijuk’ (ibadah subuh) memperingati hari kebangkitan Isa Almasih di Gereja Kristen Protestan Panji Bako Desa Sitinjo 2 Kecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi berlangsung hikmat, Minggu (27/3).
Kalangan anak-anak, remaja, orangtua hingga gembala gereja menunjukkan semangat kemenangan meninggalkan dosa dan kematian ditandai kehadiran dalam jumlah terbanyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Mereka beranjak dari kediaman mengenakan jaket, kaos kaki dan penghangat badan lainnya menyusul cuaca relatif dingin ke bait suci sekira pukul 05.00 Wib.
Sebagian di antaranya berjalan kaki demi menyanyikan kidung pujian. Sesekali umat tertengok meneteskan air mata membayangkan beratnya pengorbanan Yesus di kayu salib guna menebus kesalahan umat manusia. Pada sesi lain, lagu berirama ria dikumandangkan pengobat kesedihan.
Kotbah berbahasa Batak Toba tersebut disampaikan Sintua boru Silaban dikutip dari Mateus 28:1-10 tentang perjalanan Maria menuju pemakaman Jesus. Pada hari ketiga, Sang Juru Selamat menggenapi firmanNya bangkit dari liang kubur. Dalam suasana gembira bercampur takut, Maria menyampaikan mukijat itu kepada murid Allah di Getsemani.
Agenda ditutup ditandai pembagian telor paskah dan makanan ringan atau disebut ‘lappet Toba’ berikut kopi hangat. Anak-anak berusaha menemukan telor paskah yang diselipkan panitia diantara kursi.
Pimpinan GKPI Resort Sidikalang 1, Pendeta Mirdad Siahaan mengatakan, bangga atas kehadiran jemaat. Acara sekali setahun kian mengugah hati umat. Diterangkan, perjalanan salib dan kebangkitan Yesus punya relevansi terhadap kehidupan sehari-hari.
Pengorbanan Sang Juru Selamat membuktikan bahwa menyatakan kebenaran itu amatlah berat bahkan beresiko. Namun, selihai apapun kebohongan dikemas, suatu saat akan menguap dan berganti kejujuran.
Jesus tidak berdosa, tetapi mesti rela disalibkan. Atas berkat Bapa, Dia bangkit dan menang. Sehari-hari, bila ada 5 orang berkumpul, terkadang suara kejujuran dari 1 orang bisa terabaikan. Percayalah, kebenaran akan tampil seiring waktu.
Indonesia bisa bangkit, bila ada nol koma persen saja pimpinan kristiani berani menyatakan kebenaran dan melawan kemunafikan. Seperti Nabi Nuh, akhirnya selamat dari air bah setelah gagal mendapatkan pengikut Tuhan.
Sesungguhnya, Indonesia kaya potensi sumber daya alam. Rakyat akan percaya kepada pemerintah jika seluruh rakyat turut menikmati kekayaan tersebut. Negeri ini pasti kuat dan beriman jika seluruh warga merasakan perlindungan pemerintah. (ssr)