Oleh: Ubai Dillah Al Anshori
RUBRIK Taman Riang Analisa memuat dua cerpen anak setiap minggunya. Cerpen anak memiliki perbedaan dengan cerpen remaja ataupun dewasa.
Di dalam cerpen anak biasanya: a). Tokoh diperkenalkan terlebih dahulu. Dalam cerpen remaja tokoh dapat diperkenalkan saat cerita berlangsung.
b). Biasanya cerpen anak dibarengi dengan gambar. Tujuannya agar menarik bagi anak- anak dan mudah memahami ceritanya.
c). Menggunakan bahasa sederhana agar mudah dipahami anak-anak.
d). Penceritaan cenderung dengan kehidupan anak-anak.
e). Di akhir cerita biasanya membahagiakan tokoh utama.
(Sarumpaet dalam santoso, 2003:8) menyatakan ada beberapa unsur yang membedakan cerpen anak dengan cerpen lainnya.
Unsur Pantangan yaitu unsur yang secara khusus berhubungan dengan tema dan amanat. Artinya sastra anak pantang atau menghindari masalah-masalah yang menyangkut tentang seks.
Cinta yang erotis, dendam yang menimbulkan kebencian atau hal yang bersifat negatif. Penyajian dengan gaya secara langsung. Tokoh diperankan, sifatnya hitam-putih. Artinya sifat tokoh hanya mempunyai satu sifat baik atau jahat. Fungsi Terapan adalah cerita yang bersifat menambah pengetahuan yang bermanfaat.
Menurut B. Nurgiyantoro (2005:6) Sastra anak adalah sastra secara emosional psikologis dapat dipahami oleh anak.
Berangkat dari fakta konkret yang dapat di imajinasikan. dan Lukens (2003) Sastra anak adalah sebuah karya yang menawarkan dua hal. Kesenangan dan pemahaman.
Perkembangan sastra anak di Indonesia sangat berbeda dengan dunia Barat. Di Indonesia cerita anak hanya di anggap sepele dan dianggap hanya sebagai pengantar tidur. Padahal cerita anak sangat bermanfaat untuk menambah wawasan anak tentang lingkungan sekitar dan menambah imajinasi anak.
Di Negara lain khususnya Barat dan Cina perkembangan sastra anak dapat di urutkan. Pada abad ke-3 SM diwarnai dengan cerita-cerita tentang binatang berperilaku seperti manusia(fabel).
500-1400 M di Cina, mulai menikmati cerita fantasi, cerita tentang supranatural dan cerita tentang monster.
1600-an periode ini ditandai dengan kemunculan buku bergambar pertama kali di Rusia. 1800-an dan 1900-an sebagai tahap modern.
Pada masa ini meruakan awal perkembangan teknologi. Hal ini dilihat pada perkembangan sastra anak yang di perbanyak menggunakan mesin cetak.
Unsur-unsur dalam cerpen anak. Tema cerpen anak mencakup fantasi, cerita lucu, petualangan, ilmu pengetahuan atau kehidupan sehari-hati. Penokohan atau tokoh pada cerpen anak biasanya dibatasi dengan 1 tokoh utama dan 2 tokoh pendamping.
Alur cerita biasanya maju. Agar lebih mudah dipahami anak dibandingkan alur cerita mundur atau campuran.
Biasanya cerpen anak memiliki ending yang lansung selesai. Tidak membuat anak penasaran atau bingung dengan jalan cerita.
Setting, di dalam penggambaran setting yang melatih imajinasi anak. Cara penuturan, cerpen anak biasanya disampaikan dari sudut pandang tokoh utama.
Sastra anak merupakan pembayangan kehidupan anak yang imajinatif ke dalam bentuk struktur bahasa anak. Sastra anak merupakan sastra yang ditujukan untuk anak bukan sastra tentang anak.
Hakikat sastra anak harus sesuai dengan dunia dan alam kehidupan anak-anak. Keragaman dalam sastra anak, ialah cerita misterius dan detektif, fable, fantasi dan lain-lain. Manfaat yang diperoleh dari cerpen anak ialah, sebagai media pendidikan dan hiburan. Membentuk kepribadian anak dan menuntun kecerdasan anak. Di dalam cerpen anak terkandung pesan moral yang dapat merangsang kepribadian positif pada anak-anak.
Menyenggol dengan hal tersebut kita harus mampu membedakan atau memilih. Sastra yang cocok untuk dikonsumsi anak-anak, sehingga keunikan dalam cerpen anak yang membuat dirinya khas dan harus terus dikembangkan agar anak-anak tidak buta dengan sastra.
Penulis; mahasiswa FKIP UMSU dan bergiat di komunitas diskusi sastra FOKUS.