Selain menjadi malam reuni, perhelatan malam itu juga menjadi malam kenangan. Sebab sebagian besar penonton yang hadir menyaksikan pertunjukkan, merupakan penggemar mereka pada saat jaya dulu.
Setelah 13 tahun , baru kali ini IZI kumpul dan kembali manggung. Hanya sempat 5 kali latihan, itupun sekali saja yang formasinya lengkap, maklumlah, ungkap vokalis IZI, Ira Merian di sela jeda lagu yang dibawakannya.
IZI yang tampil sebagai band pembuka sebelum penampilan J-Rock itu, digawangi personel Ira Merian, Nunink (melodi), Amalia Ipeh (bas), dan Nanda (drum). Permainan mereka juga dimeriahkan dengan bergabungnya vokalis Morbi Budi, Dodi (gitaris Lucifer), Iwan (drummer) dan Ion (Mr Tith), serta gitaris Dede Cranium, Fredzo MOB.
Ini sangat luar biasa. Hampir tidak ada sela, antara IZI dan penggemarnya begitu menyatu, papar PIC Media New PRSU, Diurnanta Qelanaputra kepada Analisa di sela pertunjukkan tersebut. Sebagai catatan, di awal 2000-an, kiprah IZI di jagat musik bahkan pernah menelurkan album major dan sempat muncul di layar televisi MTV Indonesia/MTV Asia.
Warna Rock
Menggebrak lewat enam lagu dan berkolaborasi dengan sejumlah musisi rock Kota Medan era 90-an, membuat IZI dielu-elukan penonton. Vokalis Ira, bahkan sempat mengajak wartawan musik Diurnanta naik panggung. Ini saksi hidup perjalanan karir kami (IZI) dan musisi Medan masa itu, ujar Ira yang disambut aplaus penonton.
Menurutnya, pada era 90-an band Medan memiliki karakter masing-masing. Makanya kapan dan di manapun mereka manggung selalu ramai penontonnya. Tapian Daya Medan yang kini jadi lokasi PRSU, juga merupakan tempat bersejarah bagia perjalanan music rock di Medan.
Dulu band Medan kalau manggung selalu ramai penonton dan mereka mau pula membayar tiket masuk, kenangnya. Di hadapan penonton Diur berharap band Medan bisa kembali eksis menjadi tuan di kota sendiri.
Mahameru yang tampil setelah IZI, juga tidak kalah seru. Vokalis Mahameru, Yudhi yang berkolaborasi dengan gitaris Ilussion Park, Deddi, serta personel Peppermint luar biasa memukau.
Vokalis yang berjuluk Axl Roses itu, tampil mengenakan rok Skotlandia merah bermotif kotak-kotak. Dua lagu andalan Guns n Roses, Don`t Cry dan Sweet Child O`Mine mereka bawakan dengan mulus diiringi lambaian tangan penonton.
Satu Jam
Puncak hiburan malam itu, J-Rock mengguncang PRSU selama satu jam. Sambutan meriah penonton, menyemangati petugas pemadam kebakaran untuk menyemprotkan air ke arena J-Rock Star (sebutan fans J-Rock) yang memanas.
Menyapa penonton Medan, J-Rock sempat menortor saat membawakan lagu Si Togol yang disambut hangat aplaus ribuan penggemarnya. Kepada penonton Medan, vokalis J-Rock, Iman mengaku pulang karena istrinya berasal dari Sumatera Utara.
Satu band Medan lainnya, Finger Print juga tampil di panggung yang sama, Selasa (12/4). Sekira 2 ribuan penggemar musik cadas berkumpul mengapresiasi band yang membawakan sejumlah lagu hitsnya. Finger Print merupakan salah satu band metal terbaik yang dimiliki Medan. Tidak hanya di dalam negeri, hits mereka juga digemari penikmat musik luar negeri, terutama di Eropa.
Perhelatan PRSU yng akan berakhir Senin (18/4) awal pekan depan, menjadi suguhan hiburan istimewa dengan tampilnya jajaran artis ibukota dan musisi Medan. Akhir pekan ini, Ay Claudia akan tampil pada Sabtu (16/4) dan sebagai pemungkas, Kotak+Kinkan akan meramaikan panggung utama pada Minggu (17/4). (rio)