Oleh: Azmi TS
PUBLIK mengenal sosok yang satu ini seorang pematung handal dari abad pertengahan. Kemampuan seni pahat arsitek ini sungguh luar biasa. Bahkan telah tercipta puluhan patung realis dengan nafas religi yang kuat. Tepatnya seni patung relief yang banyak mencerminkan makna kehidupan beragama Nicola Pisano. Terbukti karya seni patung reliefnya memperindah arsitektur katedral Pisa, Siena dan Pistoia bergaya Romawi klasik.
Karya terkenal Nicola Pisano diantaranya ada pada mimbar dari Babtistery dan katedral Pisa, Italia. Seni patung relief ciptaannya tak hanya sebatas gambar adegan pada bidang datar saja, tapi rata-rata tergolong rumit. Sebahagian mirip aslinya diukir utuh menyerupai patung trimatra. Selebihnya tetap menonjolkan simbol figur tokoh tertentu.
Semua relief figur tokoh terkesan padat terkadang ada terselip bentuk hewan utuh atau setengahnya, sehingga memunculkan kepalanya saja. Simbol figur itu menunjukkan satu cerita lakon ke lakon lainnya, sehingga menuntun pikiran menjelajahi visioner lebih dalam. Visioner Nicola Pisano terasah berkat pertemanannya dengan seniman klasik Romawi ikut mempengaruhi karya seni patung relief keagamaan.
Keahlian memadukan ornamen artistik ukiran Gotik dengan figur memang identik dijuluki pematung visioner pada masa itu. Tak mengherankan karya seni patung relief Nicola Pisano kini masih ada di St. Dominic - Bologna Italia kuat visionernya. Karya visioner lainnya banyak bertebaran di area air mancur katedral Piazza-Perugia. Begitu meninggal tahun 1278 di Pisa, seni relief visioner dilanjutkan oleh anaknya bernama Giovanni Pisano.
Karya seni patung relief anak Nicola menjadi berkembang hingga saat ini, termasuk klasik Romawi yang terdapat di basilika dan katedral. Seniman patung yang punya reputasi tinggi dan dihormati mereka berdua punya kemampuan teknik serta punya gagasan inovatif. Nicole dan Giovanni adalah sosok yang mampu menerjemahan cerita keagamaan agar dekat kepada ajaran kitab sucinya.
Mengamati karya seni patung relief mereka seakan menghidupkan hasrat untuk meningkatkan kepercayaan diri dari lakon hidup duniawi ke surgawi. Lakon hidup yang juga bisa dijumpai pada panel relief pahatan dinding Candi Borobudur. Relief-relief candi memerlukan penafsiran berbeda tentang kaitan cerita dengan makna teraan ukiran itu sendiri. Misalnya ketika menafsirkan relief rendah pada dinding ukiran Masjid Mantingan, Jepara.
Terkadang seni relief juga menggambar tentang adegan perang seperti yang ada pada zaman Romawi ketika memperluas area jajahannya di Dacia. Berbeda dengan relief yang dimunculkan dalam pintu gerbang pura Perancak di Bali. Terkadang seram, dan misterius dengan istilah Jaba Mandala. Sebelum masuk gapura, di hadapkan pada relief sosok patung dua ekor buaya yang menganga dengan taring-taringnya.
Kesan seram tak terlihat pada seni patung relief Pulpit karya Nicola Pisona atau seni patung relief Navity hasil garapan Giovanni Pisona. Sosok beberapa ekor singa yang menopang tiang pilar mimbar itu jauh dari kesan menakutkan. Singa yang selalu melindungi anaknya yang sedang makan, suatu simbol kasih sayang tak berbatas. Pahatan relief yang sangat realis itu mengingatkan seniman Michaelangelo tentang kemiripan objeknya.
Terlebih lagi ketika melihat sosok figur yang dipahatkan pada pintu masuk Notra Dame St. Anne begitu apik dan tersusun rapi. Terutama mengusung sisi religius dalam karya seni reliefnya yang menghiasi dinding basilika atau katedral tersebut. Seni relief klasik adalah mahakarya ukiran timbul yang umumnya di buat oleh seniman yang cukup sensasional. Pemahat yang memang memiliki kemahiran memadukan dua gaya yakni klasik dan kontemporer.