Oleh: dr.Jimmy.
Herpes zoster (Shingles) atau yang lebih familiar dengan sebutan cacar ular merupakan penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi Varicella Zoster Virus (VZV). Cacar ular adalah istilah awam untuk menyebut herpes zoster. Penyakit ini merusak saraf tepi di satu bagian tertentu dan kulit yang disarafinya. Karena aliran saraf di kulit ini biasanya berbentuk memanjang seperti ular, maka oleh orang awam disebut cacar ular.
Pada anak-anak atau remaja, VZV menyebabkan penyakit Varicella atau cacar air, namun virus ini tidak seluruhnya hilang dari tubuh setelah penderita sembuh dari cacar air, namun akan dorman di saraf,, sehingga pada suatu saat (penurunan daya tahan tubuh, stres psikologis, penuaan, menderita penyakit dan mejalani pengobatan tertentu) dapat aktif kembali dan terjadilah herpes zoster. Herpes zoster cukup sering kita temukan di masyarakat, sekitar 50% orang akan mengalami penyakit ini satu kali selama hidupnya.
Herpes zoster ditandai dengan adanya ruam kulit yang terasa gatal dan nyeri seperti terbakar berwarna kemerahan disertai dengan gelembung berisi cairan yang membentuk gambaran seperti ular. Biasanya penyakit ini dapat disertai dengan demam, nyeri kepala, letih lesu, dan gejala nonspesifik lainnya. Derajat keparahan penyakit ini dipengaruhi oleh lokasi dan umur penderita. Pada lokasi tertentu seperti wajah (terutama di daerah sekitar mata) dapat menyebabkan gangguan mata, telinga, dan persarafan. Sedangkan pada usia lebih dari 50 tahun, kemungkinan terjadinya nyeri menetap setelah sembuh (postherpetic neuralgia) lebih tinggi.
Untuk menegakkan diagnosis herpes zoster, pertama adalah dengan melakukan konsultasi dengan dokter, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium yang biasa dilakukan adalah Tzanck Smear, antibodi IgM darah, atau PCR.
Pencegahan herpes zoster dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, yaitu dengan menjaga daya tahan dan kesehatan tubuh dan menjauhkan diri dari stres. Pencegahan dapat pula ditempuh dengan pemberian vaksin VZV.
Walaupun herpes zoster dapat sembuh sendiri, pada umumnya prinsip terapi herpes zoster untuk mengurangi derajat dan durasi nyeri, mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi. Obat yang dipakai adalah obat antivirus seperti acyclovir dan obat penghilang nyeri yang beredar di pasaran.
Apa Itu Cacar Ular (Shingles)?
Cacar Ular (Shingles) adalah ruam kulit yang menyakitkan, yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Penyakit ini juga disebut Herpes Zoster. Cacar ular biasanya muncul berkelompok atau berbaris pada satu area kecil di salah satu sisi wajah atau tubuh.
Cacar ular umumnya terjadi pada orang dewasa dan orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat stres, cedera, obat-obatan tertentu, atau alasan lain. Kebanyakan orang yang terkena cacar ular akan membaik dan tidak pernah terkena lagi.
Apa Penyebab Cacar Ular?
Cacar ular terjadi ketika virus yang menyebabkan cacar air beraksi kembali dalam tubuh Anda. Setelah Anda sembuh dari cacar air, maka virus tersebut “tidur” (dormant) di akar saraf Anda.
Pada beberapa orang, virus tersebut tetap dormant selamanya. Sedangkan pada yang lain, virus tersebut “bangun kembali” ketika penyakit, stres, atau penuaan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Beberapa obat juga dapat memicu virus untuk bangun dan menyebabkan ruam cacar ular. Belum jelas diketahui mengapa hal ini bisa terjadi. Namun setelah virus aktif kembali, maka hanya menyebabkan cacar ular dan bukan cacar air.
Anda tidak dapat tertular cacar ular dari orang lain yang terkena, tapi kemungkinan bahwa orang dengan ruam cacar ular dapat menyebarkan virus ke orang yang belum pernah terkena cacar air dan yang belum mendapatkan vaksin cacar air.
Apa Gejala-Gejala Cacar Ular?
Gejala cacar ular terjadi secara bertahap. Pada awalnya Anda mungkin sakit kepala atau sensitif terhadap cahaya. Anda juga mungkin merasa seperti flu tetapi tidak ada demam.
Kemudian, Anda mungkin merasa gatal, kesemutan, atau nyeri di daerah tertentu. Di daerah itulah ruam dapat muncul beberapa hari kemudian. Ruam berubah menjadi kelompok gelembung/lepuh yang terisi dengan cairan dan kemudian mengeras. Gelembung dapat sembuh dalam waktu 2 sampai 4 minggu dan mungkin meninggalkan bekas luka. Beberapa orang hanya mengalami ruam ringan, dan beberapa yang lain tidak mengalami ruam sama sekali.
Anda mungkin juga merasa pusing, atau lemah, atau nyeri jangka panjang atau ada ruam di wajah Anda, perubahan penglihatan, perubahan dalam seberapa baik Anda bisa berpikir, atau ruam yang menyebar. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala tersebut, segera hubungi dokter Anda.
Bagaimana Mengobati Cacar Ular?
Cacar ular diobati dengan obat-obatan, termasuk obat antivirus dan obat pereda rasa nyeri.
Penggunaan obat antivirus sejak dini dapat membantu lebih cepat penyembuhan ruam dan lebih sedikit rasa sakit. Jadi jika Anda mengira Anda terkena shingles, maka segera temui dokter Anda.
Perawatan yang baik di rumah juga dapat membantu mempercepat kesembuhan Anda seperti:
Rawat semua luka kulit, dan jaga agar luka tersebut bersih.
Minum obat Anda sesuai aturan pakai.
Jika Anda terganggu oleh rasa sakit, beritahukan ke dokter Anda. Dokter mungkin memberikan obat resep untuk pereda nyeri atau menyarankan Anda menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas.
Siapa yang dapat Terkena Cacar Ular?
Siapapun yang telah terkena cacar air bisa terkena cacar ular, dan kemungkinan terkena penyakit ini lebih besar jika usia Anda lebih tua dari 50 tahun atau sistem kekebalan tubuh Anda lemah.
Vaksin cacar ular dapat diberikan bagi orang yang berusia lebih dari 50 tahun untuk membantu menurunkan risiko Anda terkena cacar ular dan mencegah nyeri jangka panjang yang dapat timbul setelah cacar ular. Penggunaan vaksin ketika Anda menderita cacar ular dapat membantu menyembuhkan ruam lebih cepat dan lebih sedikit rasa sakit.
Beberapa pandangan masyarakat mengenai cacar air maupun ular dan penjelasan ilmiahnya adalah sebagai berikut:
1. Saat terkena cacar air, tampek, maupun cacar ular, kerap kali ada 'nasihat' dari orang sekitar untuk tidak mandi. Dikhawatirkan air justeru akan menyebarkan daerah di kulit yang terkena penyakit tersebut. Padahal mandi justru penting untuk mencegah infeksi bakteri.
2. Tidak ada pantangan makanan bagi mereka yang terkena penyakit ini.
3. Sedangkan nasihat agar jangan banyak kena angin sebaiknya dijalankan. Hal ini karena penyakit ini juga mengenai saraf tepi. Jika banyak terkena angin, saraf akan teriritasi dan selanjutnya rasa sakit bisa bertahan lebih lama sesudah kelainan kulit sembuh.
(Penulis adalah alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia Angkatan 2004).