Langsa, (Analisa). Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengatakan, keberadaan ulama dalam kehidupan masyarakat Aceh memiliki peran penting, tidak hanya sebagai pemimpin keagamaan tapi juga sebagai rujukan umat dalam berbagai aktivitas kehidupan.
Demikian sambutan Gubernur Aceh saat membuka acara Mubahasah Ulama Muda se-Aceh (MUMA) dengan tema; “Wakalah (mewakilkan) nikah via-telepon dan salat jama’/qashar karena macet”. Acara berlangsung di Dayah Futuhul Mu’arrif Al Aziziyah Gampong (desa) Seuriget, Kecamatan Langsa Barat, Selasa (5/4).
Dikatakan, dengan kegiatan mubahasah ulama ini semoga semakin meningkatkan kiprahnya dalam memberikan bimbingan dan pencerahan bagi umat Islam di Aceh.
Untuk itu, diharapkan mampu menjawab persoalan umat Islam kontemporer dan dapat menjadi acuan dalam menyikapi berbagai persoalan yang terjadi dewasa ini.
Sebagaimana kita rasakan bersama, tantangan yang kita hadapi selaku masyarakat Islam di Aceh semakin kompleks. Tantangan itu, antara lain bisa kita lihat menurunnya nilai-nilai kebersaman, kasih sayang, kegotong-royongan, rasa saling memiliki, dan menghargai satu sama lainya.
Melihat fenomena tersebut, Pemerintah Aceh mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut terlibat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, termasuk para ulama.
Karena keberadaan para ulama dalam kehidupan masyarakat Aceh memiliki peran penting sebagai rujukan umat dalam menghadapi semua tantangan itu.Apalagi, ulama sebagai pewaris para nabi merupakan sosok yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku masyarkat.
Untuk itu, penguatan peran ulama harus terus ditingkatkan sehingga ulama Aceh dapat bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat Aceh berdasarkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Sebelumnya, Pimpinan Dayah Futuhul Mu’arrif Al Aziziyah, Tgk Murdani Muhammad mengatakan, kegiatan ini diprogramkan untuk mampu memberikan hasil nyata dan menjadi harapan kita bersama. Isu, tema dan masalah didiskusikan secara ilmiah menjadi sebuah kesepakatan bersama dalam bentuk ketentuan yang mengikat.
Dikatakan, hasil dari kegiatan ini nantinya akan menjadi sebuah produk hukum syariat untuk ditindaklanjuti oleh lembaga terkait sebagai keputusan ulama yang berbentuk fatwa dan terbukukan dalam lembaran formal serta publikasi yang tersiar di masyarakat.
Sementara Walikota Langsa, Usman Abdullah SE, mengatakan, bila ulama dan Usman Abdullah Marzuki Hamid (Umara) bersatu Kota Langsa akan makmur sentosa dan itu merupakan impian semua orang, baik dari penyelenggara negara ulama dan rakyatnya. “Itu akan terwujud jika kedua unsur ini, baik ulama dan umara bisa bersatu padu saling mengisi serta membutuhkan untuk kesejahteraan rakyat,” ujarnya. (dir)