Menurut Penelitian

Dinosaurus Mungkin Tidur Seperti Manusia

HINGGA kini, dipercaya sifat-sifat tidur manusia se­perti gerakan mata cepat (Ra­pid Eye Movement atau REM) baru terlihat pada he­wan mamalia dan burung.

Penelitian baru di satu laboratorium Jer­man yang melibatkan lima kadal meng­in­­­dikasikan bahwa reptilia juga bisa ber­mimpi. Menurut ilmuwan, pola tidur seperti itu bahkan dialami dinosaurus.

Para ilmuwan belum lama ini mengata­kan mereka untuk pertama kalinya mendo­ku­­mentasikan pengalaman ge­rakan mata cepat (REM) dan tahapan tidur lain yang di­sebut tidur gelombang lambat pada reptilia.

Karena tidur REM terjadi ketika orang bermimpi, te­muan itu menunjukkan ke­mung­kinan bahwa kadal-ka­dal juga ber­mimpi. Kapan REM dan tidur gelom­bang lam­bat pertama berkembang masih men­jadi mis­teri.

Temuan tentang kesamaan tahapan tidur reptilia dengan mamalia dan burung, ke­lom­pok saudara dalam vertebrata, me­nun­­jukkan bahwa sifat tidur muncul jauh lebih awal dibanding perkiraan sebe­lum­­nya dalam evolusi umum nenek moyang tiga kelompok itu.

Pada tidur REM manusia, mata ber­gerak secara cepat, denyut jantung dan te­kanan darah meningkat, otot tungkai jadi melemah dan mimpi berkembang.

Tidur gelombang lambat, yang juga dise­but tidur nyenyak, adalah periode tidur yang paling tenang, ditandai dengan ge­lombang otak lambat dan sedikit mimpi.

Tahapan-tahapan ini di­ang­gap penting untuk konso­lidasi, penyimpanan dan peng­hapusan memori dan tujuan-tujuan lain­nya. Dalam penelitian sifat ti­dur rep­tilia, para peneliti me­nempatkan perangkat di dalam otak lima naga berjang­gut, yang pan­jangnya bisa sampai 60 sentimeter, untuk mengukur aktivitas elektro­fisiologis selama tidur.

Sementara manusia me­nga­lami empat atau lima si­klus tidur gelombang lambat panjang/REM setiap malam, kadal-kadal itu rata-rata mengalami 350 siklus sepan­jang 80 detik.

Beberapa petunjuk pada tahapan-taha­pan tidur itu, yang terlihat di area hip­po­campus dalam otak mamalia, ditemu­kan pada bagian otak yang lebih primitif, bukit dor­sal ventricular, pada kadal.

Beberapa ilmuwan punya hipotesis REM dan tidur gelombang lambat bisa di­kaitkan dengan kehangatan darah dan berevolusi secara independen pada burung dan mamalia.

Berdasarkan temuan itu, sifat tidur ini mungkin be­rubah setidaknya sepanjang usia moyang reptilia, burung dan mamalia: binatang serupa kadal yang hidup antara 300 juta dan 320 juta tahun lalu.

Posisi Tidur Dinosaurus

Satu per satu fosil dinosau­rus dite­mu­kan. Beragam spesies dinosaurus pun te­rung­­­kap. Meski demikian, masih banyak pula misteri yang melingkupi satwa purba ter­sebut.

Salah satu pertanyaan iseng diajukan oleh Brian Switek, seorang penulis sains serta peneliti di New Jersey State Museum. Dia memper­tanyakan bagaimana cara dinosaurus tidur.

"Apakah Apatosaurus ber­diri atau ber­lutut saat istirahat? Apakah Tyrano­sau­rus bang­kit dengan lengan kecilnya se­telah tidur siang? Dan, apakah dinosau­rus ber­pelu­kan agar tetap hangat di malam ha­ri pada masa Meso­zoikum?" demikian se­jumlah pertanyaan yang diajukannya da­lam tulisan di blog Smi­thsonian.

Dalam tulisan di blognya, Switek me­nya­jikan sejumlah hasil penelitian yang dapat sedikit menjawab pertanyaan ten­tang posisi tidur dino­saurus.

Salah satu temuan yang bisa menjawab adalah fosil Mei Iong, dinosaurus golong­an troodontid (mirip burung) yang punya mata besar serta cakar yang bisa dibalik di kakinya. Fosil itu ditemukan oleh dua palaentolog, Xing Xu dan Mark Norell, pada tahun 2004.

Setelah dianalisis, Mei Iong yang berarti "naga yang tidur" ternyata mati dalam posisi seperti burung modern beristirahat. Kepala dino­saurus itu direbahkan di an­tara lengannya dan ekornya dilipat ke bagian tubuh uta­ma.

Fosil dinosaurus sejenis baru saja dite­mukan, tetapi berukuran kecil. Pene­munya ada­lah Chunling Gao dari Dalian Natural His­tory Museum in China. Posisi fosil ter­se­but identik dengan fosil Mei sebelumnya.

Dua spesimen Mei tersebut bukan satu-satunya dino­saurus yang ditemukan dalam posisi tidur. Spesimen troo­dontid lain yang ditemukan di Mongolia, Sinornithoides youngi, juga ditemukan dalam posisi sedang beris­tirahat.

"Sementara itu, penulis tidak menulis­kan dalam makalah penelitiannya, posisi tidur Mei dan Sinornithoides tersebut me­ngingatkan saya pada dinosaurus di awal era Jurassic, Segisaurus.

Dideskripsikan pada tahun 1936, tulang Segisaurus dite­mukan dengan kaki terselip di bawah tubuhnya dan le­ngan berada da­lam posisi beristirahat," ungkap Switek.

Switek mengungkapkan, mungkin di­no­­saurus-dino­saurus itu mati saat tidur.

"Bukti-bukti memang ja­rang, tapi bukti yang ada mem­bantu memberi gambar­an beberapa momen dalam sejarah Mesozoi­kum," papar­nya. (hfp/bbc/ng/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi