Cerita Wisata ke Hutan Mangrove

Pada  23 April 2016, tepatnya Sabtu, sekolah kami mengadakan study tour ke berbagai tempat. Murid kelas I dan II pergi ke kebun binatang. Murid kelas IV dan V pergi ke kebun strawberry di Brastagi. Dan kerennya.. Murid ke­las III dan VI pergi ke Hutan Mangrove Per­baungan.

Oh iya, sebelum dilanjutkan, saya ingin perkenalkan nama sekolah saya dulu. Saya sekolah di SD Muhammadiyah 01 Medan jalan Demak No. 03. Oke, sudah kenal dengan sekolah saya, kita lanjut ya! Kami pergi dengan me­naiki bus pariwisata. Walaupun perja­lanannya jauh dan lama, saya tidak mera­sakannya karena sudah terbawa dalam sua­sana gembira. Di bus, kami bercanda, tertawa, melihat pemandangan kota dan desa serta berbagi makanan. Tapi tiba-tiba, suasana gembira itu terusik karena saya merasa mual dan ingin muntah. Saya coba menahannya, namun muntah tak terben­dung lagi. Keluarlah segala sesuatu yang saya makan sebelumnya dari perut saya. Untunglah sudah sedia plastik sebelum mun­tah. He.. he.. he..

Akhirnya, setelah kurang lebih 3 jam perjalanan, kami sampai ke tempat tujuan. Karena itu sudah siang hari, kami pun men­cari tempat untuk makan siang. Tapi sebe­lumnya kami harus berjalan diatas pasir yang dapat menenggelamkan kaki menuju tempat pemberangkatan sampan. Saya melihat banyak hewan unik di sana. Salah satunya ikan bakul, ikan berkaki yang dapat melompat-lompat diatas air, dan juga burung kuntul yang mirip bangau, burung yang sa­ngat suka menghampiri rawa-rawa kecil di hutan.

Kami tidak tahan melihat keindahan pantai di depan mata, bukannya mengambil buku dan alat tulis, malah langsung lari menuju pantai. Tak peduli walaupun tak beralaskan kaki, pasir pantai yang begitu panas pun diterjang juga. Sampai-sampai, belum juga mulai belajar, tapi baju kami sudah basah kuyup diterpa ombak laut. Di pantai, banyak murid yang mendapat ikan, besar-besar lagi. Wah.. keren, ya!

Walaupun sudah basah kuyup, tapi sema­ngat belajar tidak boleh luntur. Maka dari itu, saya pun mengambil buku dan alat tulis. Dari seluruh murid, dibagi menjadi tiga ke­lom­pok. Kelas IIIA dan VIA bersama satu kelompok dengan pembimbingnya, begitu pula dengan kelas IIIB dan VIB. Nah, karena saya duduk di kelas VIC, kami pun satu ke­lom­pok dengan murid kelas IIIC bersama pembimbing kami yang bernama bang Deni. Bang Deni adalah pembimbing yang baik, ia sangat sabar menjawab semua pertanyaan yang menyerangnya secara bersamaan.

Bang Deni menceritakan tentang sejarah kampung Nipah di sana, pengertian mangrove, fungsi mangrove, serta tumbuh-tum­buhan yang ada di hutan mangrove ini, baik yang termasuk mangrove maupun yang ti­dak termasuk mangrove.

Setelah belajar, petualangan kami belum selesai. Lagi-lagi kami pergi ke pantai. Ada yang menaiki Banana Boat, ada yang bere­nang, ada yang menangkap ikan, ada pula yang hanya bermain pasir. Kalau saya hanya bermain-main air di pinggir pantai saja. Walaupun begitu, tetap menyenang­kan. Segarnya badan selepas mandi walau tidak sabunan dan sikat gigi, karena tidak dibawa. Kami pun mengemasi barang-ba­rang karena sudah mau pulang dan kemu­dian berbaris.

Saya menaiki bus pariwisata, sambil terse­nyum gembira dan mengingat-ingat kejadian-kejadian di pantai. Pengalaman ini tidak akan pernah saya lupakan. (Qurrotul ‘Aini - Siswi kelas VI SD Muhammadiyah 01 Medan)

()

Baca Juga

Rekomendasi