Pembangunan Masjid Raya Baiturrahman Dipacu

Banda Aceh, (Analisa). Pembangunan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh terus dipacu sehingga diharapkan pada akhir tahun ini pem­ba­ngunan basement (ruang bawah tanah) sebagai lokasi par­kir dan payung dapat dituntaskan. Jika ini bisa di­tun­taskan, masyarakat sudah bisa memanfaatkan hasil re­no­va­si dan pembangunan masjid raya ini pada 2017.

“Saat ini, kemajuannya sudah men­ca­pai 42 persen,” ujar Kepala Dinas (Kadis) Cipta Karya Aceh, Ir Zulkifli, saat mendampingi penin­jau­an yang dilakukan Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pem­ba­ngunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Ting­gi (Kejati) Aceh di Masjid Raya Bai­turrahman, Banda Aceh, Rabu (8/6).

TP4D yang dipimpin Kepala Ke­jak­saan Tinggi (Kajati) Aceh Raja Na­fri­zal, begitu tiba langsung meninjau pem­bangunan basement masjid raya yang masih dalam tahap pengerjaan. Melihat kondisi di lapangan ini, Kajati mempertanyakan perkembangan pembangunan masjid saat ini, pelaksa­na­an proyek yang dilakukan selama Ramadan dan kendala yang dihadapi.

Kadis Cipta Karya Zulkifli menga­ta­kan, pelaksanaan pembangunan dan re­novasi Masjid Raya Baiturrahman terus dipacu. Bahkan, dari rencana awal selesai pada Juni 2017, ditar­get­kan bisa rampung pada Desember 2016. “Akhir Desember ini, payung sudah bisa digunakan,” ujarnya.

Di samping itu, lanjutnya, dengan tun­tasnya pembangunan payung se­ba­gai target utama pembangunan dan re­novasi masjid raya ini, akan di­la­kukan renovasi plafon masjid raya yang dengan yang baru serta pema­sa­ngan marmer impor asal Italia.

Menyangkut kendala, Zulkifli me­nyebutkan secara umum tidak ada ken­dala berarti. Meskipun dalam bu­lan puasa saat ini, pengerjaan pem­ba­ngunan Masjid Raya Baiturrahman te­rus dilakukan, kecuali pada saat iba­dah ketika semua aktivitas dihentikan.

Begitu juga dengan pengerjaan pada malam hari, pelaksanaanya di­hentikan saat umat Islam me­lak­sa­nakan salat tarawih. Setelah tarawih se­lesai sekitar pukul 22.00 WIB, pe­ngerjaan bangunan kembali dilakukan sam­pai menjelang subuh.

Selesai Tepat Waktu

Zulkifli optimis pembangunan akan selesai tepat waktu pada akhir Juni 2017, termasuk pembangunan la­pa­ngan parkir bawah tanah, tempat wu­duk, pemasangan lantai marmer impor Italia, serta pemasangan 12 pa­yung besar di kanan kiri masjid raya dan samping kanan kolam.

Payung itu saat ini dirakit di Be­kasi. Terpal paying diimpor dari Jer­man sesuai spesifikasi dalam kontrak. Be­gitu juga lantai marmer sudah dipesan dari Italia. Setelah pemasa­ngan payung besar, akan dilanjutkan pemasangan lantai marmer.

Proyek pengembangan Masjid Raya Baiturrahman mengalokasikan anggaran senilai Rp1,4 triliun. Guber­nur Aceh, Zaini Abdullah, Selasa (28/7/2015) telah melakukan peresmian pem­bangunan dan pengembangan lans­kap serta infrastruktur Masjid Raya Baiturrahman.

Anggaran pembangunannya terdiri atas untuk pembangunan jangka pendek senilai Rp344,845 miliar dan jangka panjang Rp1,1 triliun.

Proyek fisik jangka pendek meli­puti persiapan pekerjaan dan mem­bu­tuhkan dana Rp2,175 miliar. Kemu­di­an, pekerjaan struktur Rp163,298 mi­liar, arsitektur Rp125,199 miliar, elektrikal Rp12,651 miliar, mekanikal Rp5,714 miliar, lanskap Rp3,206 miliar, dan nonstruktural Rp1,249 miliar.

Sementara, untuk jangka panjang, fokus utama yaitu pembebasan lahan dan bangunan sampai ke tepi Krueng (sungai) Aceh. Rinciannya, untuk sisi barat membutuhkan anggaran Rp83,60 miliar dan pembangunan fisik Rp122,­375 miliar. Kemudian sisi selatan membutuhkan Rp56,129 miliar dan pembangunan fisik Rp133,643 miliar.

Untuk sisi utara, dana yang di­plot­kan Rp201,1692 miliar dan biaya pem­bangunan fisik Rp13 miliar. Sisi ti­mur senilai Rp105,022 miliar dan pem­bangunan fisik Rp35,643 miliar. Se­lain itu, untuk pembangunan ling­ku­ngan masjid senilai Rp344,845 mi­liar dan biaya supervisi Rp4,5 miliar se­hingga totalnya senilai Rp1,1 triliun. (irn)

()

Baca Juga

Rekomendasi