Menara Setan di Wyoming, Amerika

DI wilayah timur laut Wyoming, Ame­rika, terdapat sebuah gunung beba­tuan be­ku yang terlihat seperti “tung­gul pohon rak­sasa”, dengan keting­gian lebih dari seribu meter.

Secara vertikal batu ini memiliki go­resan raksasa, penduduk berkulit putih me­nyebutnya Menara Setan (Devils To­wer). Sementara suku Indian menye­but­nya dengan berbagai nama, diantaranya “Bear Lodge”.

Mungkin legenda menara se­tan yang paling banyak dikenal penduduk asli Amerika. Seperti legenda yang diceritakan oleh Kiowa, ada tujuh gadis bermain di dekat desa mereka ketika mereka dikejar oleh beberapa beruang.

Gadis-gadis itu melompat di atas batu rendah dan memohon; “Batu, kasihanilah kami, batu selamatkan kami!” Batu itu mendengar mereka, hidup seperti tanaman yang tumbuh drastis. Beruang-beruang yang mengejar mereka melompat di batu dan menggaruk (mencakar-cakar) beba­tuan, tapi tidak bisa mendaki.

Menara setan membawa tujuh gadis ke tempat tertinggi se­hingga mereka menjadi bintang, konstelasi yang disebut Plediades. Dahulu, penduduk dari bagian timur laut Wyoming mengunju­ngi Yankton, Dakota Selatan.

Disana dia menunjukkan gambar me­nara setan kepada beberapa suku Indian Sioux yang ditemuinya, salah satunya sa­ngat bersemangat ketika melihat gambar ter­sebut dan bertanya: “Apakah ada jalan me­nuju dasar menara setan?“.

Penduduk itu menjawab tidak, dan pria itu tampak kecewa. Dengan sedikit desa­kan, dia me­nyampaikan legenda menara se­­tan. Sebelum tiga pemberani berburu dekat menara setan, mereka menjelajahi bebatuan di dasar gunung dan menemukan sebuah lorong di bawahnya.

Mereka membuat obor dari pinus dan mulai menjelajahi terowongan. Mereka menemukan bagian berserakan dengan tulang manusia. Terowongan itu menuju sebuah gua yang memiliki da­nau bawah tanah berukuran sekitar 25 meter, dan disana terdapat emas, harta karun dengan jumlah yang sangat besar.

Para pemburu tidak siap untuk me­ngam­bil emas itu, mereka meninggalkan te­rowongan dan menyembunyikan pintu ma­suk harta karun sehingga orang lain tidak akan menemukannya. Mereka ber­niat kembali untuk mendapatkan emas di lain waktu, tapi tidak pernah melaku­kannya.

Pemburu

Salah seorang pemburu, sebelum kema­tiannya menceritakan kisah itu kepada anggota lain dari sukunya dan kisah itu telah diwariskan selama beberapa ge­nerasi suku Indian kuno. Namun di sisi lain, Black Hills merupakan wilayah di mana menara se­tan berdiri.

Disini terdapat beberapa gua terbesar di bawahnya, termasuk Wind Cave dan Je­wel Cave. Dae­rah Black Hills juga di­kenal sebagai pertambangan emas, jadi, ada beberapa kebenaran cerita legenda menara setan. Mungkin gua yang hilang tidak di bawah menara setan melainkan di dekatnya.

Terbentuknya fenomena alam Menara Setan dengan ketinggian sekitar 1.267 me­ter dekat dengan Sungai Fourche Belle. Selama zaman dinosaurus, daerah ini per­nah berada di bawah laut dangkal. Selama jutaan tahun, sedimen diendapkan di dasar laut dan akhir­nya berubah menjadi batuan sedimen seperti batu pasir, serpih dan batulanau (siltstone).

Pada akhir zaman dinosaurus (65 juta tahun lalu) tekanan dari dalam bumi dipak­sa naik ke atas permukaan. Tekanan ter­se­but menciptakan Black Hills di dekatnya dan Pegunungan Rocky, juga memaksa batuan cair naik ke permukaan di lokasi menara setan.

Batu vulkanik plug terbentuk ketika gunung berapi punah dan batuan cair di dalam tabung yang membawa magma dari dalam bumi ke kawah gunung mendi­ngin hingga membentuk batuan beku. Batu dalam tabung biasa­nya jauh lebih keras daripada bagian gunung lainnya.

Angin, dan hujan kemudian mengikis gunung hingga batu vulkanik plug terbuka. Sebagian besar bukti menunjukkan bahwa menara setan bukanlah sisa-sisa gunung berapi yang punah. Tidak ada jejak feno­mena geologi di daerah sekitarnya yang terkait dengan gunung berapi, seperti abu atau aliran lava.

Teori yang lebih mungkin menyatakan bahwa menara setan terbentuk akibat laccolith. Laccolith merupakan intrusi magma panas dari dalam bumi yang tidak pernah mencapai permukaan. Hal ini mendorong terbentuknya tonjolan batuan sedimen di atasnya, namun tidak ada kaldera atau kawah yang terbentuk.

Batuan cair dingin dan batuan sedimen lembut di tonjolan kemudian terkikis, dan batuan keras beku terbuka. Jika hal ini terjadi, menara setan mungkin terbentuk antara satu hingga dua juta tahun lalu.

Menara Setan terdiri dari Phonolite Por­phyry, sebuah batuan beku abu-abu atau kehijauan dengan kristal Feldspar yang tertanam di dalamnya. Seperti tanah di sekitar menara yang terus terkikis, tidak kebal terhadap erosi itu sendiri. Batu-batu yang berse­rakan di sekitar dasar menara se­tan merupakan sisa-sisa dari formasi yang jatuh dan terkikis dari waktu ke wak­tu. (ausbc/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi