Putri Konglomerat Tewas di Alaska

Silvana Sutanto Bukan Pewaris Wings Group

Jakarta, (Analisa). Silvana Regina Sutanto, anak perempuan konglomerat Indonesia Harjo Soetanto, yang meninggal karena musibah kebakaran di Alaska bukan pewaris tahta PT Sayap Mas Utama (Wings Group). Namun ayah Silvana, Harjo Soetanto, memang salah satu pendiri Wings Group.

"Nggak ada seperti itu (pewaris). Media dari Strait Times juga menulis­nya tidak se­perti itu. Kami tidak bisa memberikan komentar lebih jauh, ini urusan keluarga," jelas Group Head of Marketing Commu­nications PT Sayap Mas Utama (Wings Food) Aristo Kristandyo kepada detikcom, Rabu (8/6).

Menurut dia, Silvana selama ini ber­aktivitas di Singapura dan tidak terkait dengan perusahaan Sayap Mas Utama.

"PT Sayap Mas Utama dengan beliau tidak ada hubungannya. Ayah beliau salah satu pendiri di Surabaya," tambahnya.

Lebih lanjut, Aristo tak mau berkomentar karena hal ini urusan keluarga, sama sekali tak ada kaitan dengan perusahaan.

"Jadi ini benar-benar masalah keluarga ya. Kami tidak memberi komentar soal keluarga," tutup dia.

Terpisah dilaporkan, fakta-fakta dalam insiden kebakaran yang mene­waskan Sil­vana Sutanto mulai terkuak. Kebakaran dilaporkan berawal dari kabin utama pengi­napan terpencil di Uyak Bay, Kodiak Island, Alaska, AS.

Dalam keterangan terbaru, seperti dilansir media lokal Alaska Dispatch News, Rabu (8/6), Alaska State Troopers telah memastikan identitas korban tewas dalam kebakaran yang terjadi 2 Juni lalu, Silvana Sutanto (59) yang berkewarganegaraan Indo­nesia.

Keterangan Alaska State Troopers yang dirilis Selasa (7/6) itu juga menyebut, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 04.09 waktu setempat muncul ketika empat korban tengah tidur di kabin wisata milik Spirit of Alaska Wilderness Adventures Lodge, yang terletak di kompleks bekas pabrik pengalengan di Uyak Bay.

Disebutkan juga oleh Alaska State Troopers, bahwa dua korban berhasil menyelamatkan diri melalui jendela penginapan. Kedua korban yang dimaksud ialah Shaun Gozali (30) yang seorang Warga Negara Indonesia (WNI) dan Kim Taeri (33) warga negara Korea Selatan (Korsel).

Satu korban lainnya, yakni Danielle Go­zali (22) yang juga WNI, dievakuasi keluar dari gedung yang masih terbakar oleh pemilik penginapan. Dalam kete­rangannya, pada Selasa (7/6), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memas­tikan Shaun dan Danielle sebagai anak Silvana, se­dangkan Kim Taeri meru­pakan menantu Silvana, atau istri Shaun.

Tiga korban selamat dievakuasi menggu­na­kan helikopter US Coast Guard menuju sebuah rumah sakit di Kodiak City. Alaska State Troopers menyebut, misi diplomatik Indonesia dan Korsel yang ada di AS telah diberi kabar mengenai insiden ini. (dtc)

()

Baca Juga

Rekomendasi