Filateli, Antara Kemasan Khusus dan Prisma

Oleh: Rhinto Sustono. DUA pekan mendatang, persisnya 14 Agustus 2016, PT Pos Indonesia akan meluncurkan  prangko kemasan khusus dengan tema yang dipilih, Gerakan Pramuka berserikan Jambore Nasional (Jamnas) 2016. Meski dalam satu tema, namun ada dua momentum yang dirangkum pada penerbitan prangko khusus ini, yakni HUT ke-54 Gerakan Pramuka dan Jamnas 2016.

Bagi para kolektor prangko di Tanah Air, tentu kehadiran prangko Jamnas ini sangat ditunggu-tunggu. Tidak ubahnya edisi khusus yang bertemakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan seri peduli lingkungan pada terbitan 5 Juni lalu.

Demikian halnya dengan edisi khusus dalam mengabadikan momentum bersejarah bagi dunia filateli pada 21-26 Oktober mendatang. Terbitan dalam rentang sepekan itu, memilih tema Pameran Prangko Internasional-FIP dengan seri Pameran Kejuaraan Prangko Dunia, di Philataipei 2016 dan Pameran Filateli Nasional 2016.

Sebenarnya prangko bertamakan jamnas yang akan terbit pertangahan bulan depan, bukanlah hal pertama. Hampir setiap momen kegiatan itu digelar, selalu diiringi dengan penerbitan prangko baru. Sebagai catatan, kali pertama jamnas digelar pada 1972 juga diabadikan dalam penerbitan prangko. Demikian pada Jamnas 1977 di Sibolangit dan tiap kali pelaksanaan dalam rentang lima tahun.

Yang menjadi menarik kini, justru Jamnas 2016 menjadi tema pada prangko penerbitan khusus, mengalahkan momentum PON ke-19. Apalagi momentum terbitnya bertepatan dengan Hari Pramuka, 14 Agustus. Sedangkan PON di Jabar pada September nanti, hanya diabadikan dalam prangko nondefenitif yang rencananya terbit pada 9 September 2016.

Hal inilah yang membuat para kolektor (filatelis) menantikan kedatangan prangko khusus jamnas tersebut. Minat mengoleksi prangko jamnas ini, tidak ubahnya ketika para kolektor menunggu kedatangan prangko istimewa, gerhana matahari total (GMT) yang terbit 23 Februari lalu.

Begitu juga dengan perburuan terhadap prangko astrologi, shio monyet yang sempat salah cetak terbit 24 Januari 2016. Prangko yang menandai tahun baru Imlek itu, berkategori salah cetak karena kesalahan penulisan tahun pada lembaran mini prangko bernominal Rp3.000 yakni tertulis ‘Tahun Monyet 2566’ padahal semestinya pada 2016 ini merupakan Tahun Baru Imlek 2567.

Terbitan 2016

Selama setahun ini, bagi para kolektor prangko bisa berburu sembilan terbitan prangko nondefinitif dan tiga kemasan khusus. Dimulai dari prangko bertemakan pariwisata dengan seri daerah tujuan wisata yang terbit 1 Januari lalu.

Kemudian prangko shio monyet, prangko GMT, prangko kebudayaan dengan seri perfilman di Indonesia (terbit 18 Maret), prangko bersama Indonesia dan Thailand (terbit 5 Mei), kemasan khusus bertema Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan seri peduli lingkungan (terbit 5 Juni).

Setelah prangko Jamnas 2016, pada September akan diterbitkan tiga prangko sekaligus. Masing-masing prangko PON ke-19  pada 9 September, pada 24 September akan diterbitkan prangko bertema tumbuhan dengan seri penerbitan rempah-rempah nusantara, dan prangko telekomunikasi seri satelit Indonesia pada 27 September.

Dua prangko lainnya yang akan menyusul diterbitkan, yakni prangko Pameran Prangko Internasional dan Pameran Filateli Nasional 2016, serta prangko Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional dengan seri Flora dan Fauna Nusantara pada 5 November.

Satu hal yang menarik dicermati dari sederetan tema prangko yang terbit dan akan diterbitkan pada 2016 ini, yakni prangko bersama Indonesia dan Thailand yang dilunurkan di Museum Nasional, Jakarta pada 5 Mei lalu. Momen tanggal tersebut menandai peringatan 120 tahun kunjungan Raja Thailand Chulalongkorn ke Indonesia pada 5 Mei 1896.

Prangko seri bersama Indonesia Thailand diterbitkan dalam dua keping dengan latar belakang gambar kisah Ramayana dalam pewayangan masing-masing negara berupa ‘mini sheet’. Sebelumnya prangko bersama Indonesia-Thailand juga pernah diterbitkan pada 2013.

Prangko Prisma

Jenis pranko lainnya yang juga tidak kalah menarik untuk dikoleksi yakni prangko prisma. Prisma adalah singkatan dari Prangko Identitas Milik Anda. Bagi awam, prangko prisma memang masih belum banyak dikenal. Namun bagi filatelis, prangko prisma semakin digandrungi karena memliki kekhasan, yakni memiliki sifat terbatas dan personalitas.

Produk Pos Indonesia yang lahir pada 9 Oktober 1999 ini awalnya diterbitkan untuk mengimbangi kecanggihan dunia teknologi informasi kekinian. Indonesia menjadi negara kedua dalam hal produsen prangko prisma, setelah kali pertama dikenalkan Australia Post pada pameran filateli sedunia, "Australia 99" yang digelar di Melbourne pada 19 -24 Maret 1999.

Saat diluncurkan, Australia memberikan sebutan ‘Personalised Stamp’ dengan konsep prangko yang memiliki identitas pribadi didukung oleh teknologi yang merupakan kombinasi teknologi cetak digital. Pada prangko prisma dapat ditampilkan foto atau identitas lainnya (logo, produk, lambang perusahaan, tulisan/slogan bahkan tanda tangan atau apa pun) sesuai pesanan dan dicetak di atas security paper seperti halnya prangko kebanyakan.

Pada lembar mini prangko, kita biasa mengenal gambar tokoh nasional atau tokoh internasional yang hidup maupun yang sudah meninggal. Layaknya gambar presiden dan gambar para pahlawan yang menjadi kreteria kelayakan untuk diabadikan dalam sebuah prangko. Namun dalam prangko prisma, gambar Anda bisa ditampilkan.

Seperti halnya prangko lainnya, prisma dapat dipakai sebagai alat pemrangkoan (bea kirim) surat, kartu pos, atau kiriman pos lainnya. Sebab prisma juga memenuhi persyaratan prangko, memuat nama negara penerbit, tahun penerbitan, dan mencantumkan nilai nominal.

Prisma bisa dijadikan sebagai sarana promosi bagi lembaga pemerintah dan perusahaan swasta, bahkan bagi personal. Karena di dalamnya bisa diterakan gambar, logo, nama, bahkan visi dan misi. Sayangnya, meskipun prisma sudah dikenalkan selama 17 taun, namun masih banyak kalangan yang belum kenal prisma.

Dengan terbatasnya peredaran prisma, menjadikan prangko ini menjadi langka. Setiap benda yang susah dicari dan bersifat langka, biasanya menguntungkan bagi kolektor. Sebab harganya tentu akan melambung.

Nah, kondisi ini menjadi alasan yang tepat bagi filatelis untuk berlomba memburunya. Jadi, berapa banyak koleksi prisma yang Anda miliki sekarang?

()

Baca Juga

Rekomendasi