Beberapa pedagang mengaku mengalami penurunan omzet sejak awal 2016 lalu. Salah seorang pedagang, Mulimin br Sinulingga (49) mengaku sejak Februari harga per bal monza naik sebesar Rp1 juta. Hal itu menyebabkan semakin mahalnya harga jual dan dagangan menjadi sepi.
"Pas menjelang Lebaran kemarin ramai juga. Sekarang sudah sepi lagi. Semakin mahal bal yang kami dapat, maka harga jual juga jadi tinggi," ucapnya saat diwawancarai Analisa.
Sebelumnya, harga satu bal gorden bekas kira-kira Rp3,6 juta. Namun setelah naik hampir menjadi kurang lebih Rp5 juta. Ia mengatakan, saat ini pengunjung yang datang ke tokonya tidak seramai dulu.
"Omzetnya berkurang hampir 50 persen. Dulu pas jelang Lebaran kami bisa dapat Rp4 juta per hari. Tetapi sekarang hari biasa seperti ini hanya Rp2 juta saja. Pembeli banyakan orang luar kota dan langganan. Tapi ada juga orang baru," bebernya.
Di tokonya, gorden bekas ukuran dua nako dibanderol mulai dari harga Rp30 ribu hingga Rp200 ribu. Sedangkan untuk ukuran tiga nako yang lebih besar, harganya Rp150 ribu hingga Rp300 ribu.
"Harganya bervariasi. Untuk yang lebih besar lagi ukuran empat nako kami jual seharga Rp250 ribu hingga Rp300 ribu," terangnya.
Pelanggan tetap Mulimin, Nunung (46) yang berasal dari Subulussalam menuturkan selalu membeli gorden, ambal dan sarung bantal bekas di sini. Menurutnya, saat ini memang peminat monza tak seramai dulu lagi. Namun, tetap ada saja orang-orang yang selalu membeli monza.
"Saya beli untuk dijual lagi di Subulussalam. Jadi saya selalu belanja banyak kalau datang ke Medan. Harga gorden bekas di sini bervariasi," pungkasnya.
Tidak hanya gorden bekas, Mulimin juga menjual perlengkapan rumahtangga lainnya, seperti ambal, sarung tilam, sarung bantal, taplak meja bekas yang didatangkan dari luar negeri.
Harganya bervariasi, sarung bantal dijual mulai dari harga Rp6 ribu hingga Rp10 ribu. Sarung bantal tamu satu set seharga Rp50 ribu. Lalu sarung tilam tiga kaki dan enam kaki masing-masing seharga Rp75 ribu dan Rp125 ribu. (dani)
