SETIAP akhir Agustus, baik rakyat Inggris maupun masyarakat dunia kembali terkenang akan tragedi mengenaskan yang menimpa salah satu anggota keluarga kerajaan Inggris.
Pada 31 Agustus 1997, dunia gempar dengan kematian Princess of Wales yang dikenal dengan nama Putri Diana. Kecelakaan mobil tragis di Paris merenggut nyawanya, saat tengah menghindari kejaran juru foto yang terus memburu gambar dirinya setelah berpisah dengan pewaris tahta kerajaan Inggris, Pangeran Charles.
Dalam kecelakaan yang merenggut nyawanya 19 tahun silam itu, dia sedang bersama sang kekasih, Dodi Al Fayed, yang juga meregang nyawa. Supirnya, Henri Paul juga tewas dalam insiden itu.
Siapa sangka kematiannya itu juga sama mencuri perhatian saat wanita bernama lengkap Diana Spencer menjadi istri pertama Charles, Pangeran Wales sekaligus putra mahkota Ratu Elizabeth II.
Pernikahan Putri Diana dan Pangeran Charles yang bak cerita negeri dongeng digelar pada 29 Juli 1981 di Katedral St Paul London.
Sekitar 750 juta pasang mata di seluruh dunia menyaksikan momen royal tersebut. Namun sayang, cerita bak negeri dongeng itu tak berakhir bahagia. Bahtera rumah tangga keduanya dilanda prahara. Meski tak banyak terekspos publik.
“Setelah Harry lahir, pernikahanku dengan Charles sudah tamat. Saya mencoba, terus mencoba, tapi dia menolak keberadaan saya. Kami sudah pisah ranjang selama dua tahun,” ungkap Ken Wharfe, perwira yang ditugaskan menjaga Putri Diana atau Lady Di seperti dimuat Daily Mail belum lama ini.
Menurut Wharfe dalam serangkaian memoir baru yang eksploisif, Harry bukan putra biologis Pangeran Charles. Mantan pengawal Putri Diana menyatakan rasanya mustahil James Hewitt, mantan kekasih Diana sebagai ayah Pangeran Harry.
Setelah Harry lahir, atau bahkan sebelum itu, Charles mulai kerap menemui Camilla Parker Bowles - kekasih masa lalunya. Merasa tercabik-cabik oleh pengkhianatan suaminya, sang Putri merasa siap untuk berselingkuh.
Diana akhirnya menjalin cinta dengan seorang perwira bernama Kapten James Hewitt dari Household Calvary.
Sang Kapten bertemu dengan Lady Diana pada awal 1986 dalam suatu pesta yang digelar oleh pendamping pengantin wanita, Hazel West. Dia hampir saja batal hadir karena ada undangan makan malam sebelumnya.
Seandainya dia tetap hadir dalam acara makan malam itu, maka salah satu perselingkuhan paling terkenal ini mungkin tidak akan pernah terjadi.
Merasa Dikhianati
Diana mengisahkan pertemuan mereka yang pertama dan dari cara bicaranya jelaslah bahwa dia mengagumi pria tersebut, bahkan setelah mereka menjauh.
Obrolan pertama mengalir alamiah, katanya, dan inilah yang memicu rasa tertariknya. Menurutnya, mereka langsung cocok. Secara alamiah, Hewitt adalah seorang penakluk wanita. Dia mencurahkan perhatian dan kasih sayang yang didambakan Diana, sehingga hatinya pun tercuri.
Hewitt mengaku kepada Diana bahwa dia adalah seorang pelatih berkuda. Ketika Diana mengaku takut kepada kuda, dia menawarkan bantuan untuk mengatasi rasa takut itu.
Mereka pun membuat janji pertemuan berikutnya, lalu berlanjutlah hubungan terlarang keduanya.
Kisah itu pertama kali terkuak dari bibir Ken Wharfe–seorang perwira Inggris yang ditugaskan untuk mengawal mantan istri Pangeran Charles.
Diana merasa dikhianati karena Hewitt memilih karir ketimbang dirinya. Semula Diana melakukan segala sesuatu untuk mencegah kepergian kekasihnya, bahkan mengancam akan bicara kepada atasan Hewitt.
Hewitt tersentak membayangkan Household Cavalry menghukum perwira yang berani-beraninya menggoda istri calon raja Inggris.
Ketika Hewitt menolak mengorbankan karirnya, Diana memupuskan perselingkuhan mereka. Perbincangan melalui telepon menjadi semakin jarang hingga akhirnya, tanpa memberi tahu Hewitt, Diana kemudian memutuskannya.
Diana menyangka, ‘derajatnya’ lebih tinggi daripada Charles yang tidak mampu mendepak Camilla.
Tapi kepergian mantan kekasih berdampak buruk kepadanya sehingga ia sering galau, terkadang menangis, dan bisa galak karena meluapkan amarahnya. Diana merasa dunia tak adil padanya.
Dokter Pakistan dan Pria Muslim
Dalam sebuah wawancara dengan majalahVanity Fair, sahabat Diana, Jemima Khan, mengungkap bahwa sang putri “tergila-gila” dengan dokter ahli bedah jantung asal Pakistan Hasnat Khan.
Majalah Vanity Fair yang menerbitkan laporan itu pada Agustus 2013 menceritakan secara rinci tentang affair dan upaya Diana untuk menutupinya.
Bahkan memasang sampul wajah sang putri yang menyebutkan bahwa cinta sejati sang putri jatuh pada seorang dokter ahli bedah dari Pakistan itu.
Saking terpikatnya sang putri kepada Hasnat, Jemima mengatakan Diana bahkan mempertimbangkan untuk pindah ke Pakistan demi bisa bersama kekasihnya itu.
Dokter bedah muda usia ini berasal dari Pakistan dan bekerja 90 jam seminggu. Meski begitu, dia tinggal di sebuah apartemen kecil dengan satu kamar tidur.
Jemima menuturkan, selama kunjungan penggalangan dana ke Pakistan pada 1996, Diana secara rahasia bertemu keluarga Hasnat untuk membicarakan kemungkinan mereka menikah.
“Diana ingin tahu apa kesulitan yang telah aku lalui untuk beradaptasi dengan kehidupan di Pakistan,” ujar Jemima dalam artikel berjudul “The Grandmother Prince George Never Knew” di Vanity Fair pada 2013 silam.
“Dia juga bertemu keluarga Hasnat secara diam-diam untuk mendiskusikan kemungkinan dia menikahi kekasihnya,” jelas Jemima.
Jemima juga mengungkap, Diana sangat putus asa karena tidak dapat menarik hati ibu sang dokter. Namun, ibu Hasnat, Naheed Khan, tetap tak setuju menikahkan putranya dengan seorang perempuan Inggris.
“Bahwa anaknya akan menikahi seorang perempuan Inggris adalah mimpi buruk bagi ibu Pushtun yang konservatif,” papar Jemima. Apalagi Hasnat adalah lelaki Pakistan tradisional, juga keluarganya yang konservatif. Mereka benci dengan publisitas.
Sehebat apa pun cinta Putri Diana kepada Hasnat, hubungan cinta mereka yang berawal pada 1995 hanya bertahan dua tahun.
Sahabat Diana yang lain, Rosa Monckton menyatakan, Hasnat memutuskan hubungan cinta mereka. Tapi, teman yang lain menandaskan, Diana yang ingin putus, karena sakit hati tak kunjung mendapat kepastian pernikahan.
Hubungan keduanya berakhir saat Diana bertemu dengan Dodi Al Fayed. Namun, menurut Rosa, hubungan dengan Dodi dijalani sang putri agar Hasnat cemburu.
Pada 31 Agustus 1997, Diana dan Dodi Al Fayed tewas dalam kecelakaan mobil di Paris, Prancis. Berselang delapan tahun kemudian, tepatnya pada 9 April 2005, Charles dan Camilla melangsungkan pernikahannya.
Ayah Dodi, Mohamed Al Fayed, mengklaim kecelakaan tersebut disengaja oleh supir mobil Fiat Uno dan pengendara motor yang membutakan mata Paul dengan kilatan kamera.
Menurut Fayed, Keluarga Kerajaan, badan intelijen Inggris dan Amerika Serikat, ada di balik kejadian tragis itu. Ada dugaan, hal itu untuk mencegah Diana menikahi seorang Muslim.
Namun, pengawal Putri Diana, Ken Wharfe tak yakin dengan itu. “Saya mendengar selama bertahun-tahun tentang konspirasi yang disebarkan ayah Dodi, Mohamed Fayed, dan para pendukungnya.”
Wharfe mengaku mempelajari laporan-laporan resmi terkait kejadian tersebut, termasuk jam-jam terakhir sebelum insiden terjadi.
“Saya bisa menyatakan dengan yakin, berdasarkan pengalaman selama puluhan tahun sebagai polisi, bahwa kematian Diana bukan pembunuhan, melainkan kecelakaan maut yang seharusnya bisa dicegah.” (bbs/mirror/dm/es)