Ketika Rachmat dan istrinya, Flora mendesain koleksi tas, clutch, dompet, sepatu wanita, dan tas golf dari kulit buaya, ular dan biawak dengan brand Raflo, Lucas Croco sedikit spesifik dengan memilih kulit buaya Papua untuk memproduksi berbagai koleksi tas, dompet, ikat pinggang, dan lainnya. Kulit buaya Papua yang berusia 3 tahun dinilai dalam kondisi yang kuat dan memiliki tingkat eksotisme yang tinggi. Apalagi kulit buaya Muara dari Papua sisiknya rapi tersusun, berbeda dengan jenis lainnya.
Keduanya memilih bahan kulit buaya untuk tas-tas buatannya dan sudah dinikmati fashionista di mancanegara. Lucas Croco, kulit buayanya sangat diminati dengan pangsa pasar utama pembeli asing dan diekspor ke Turki, Jepang, Singapura dan Italia. Raflo tercatat pernah ditunjuk secara eksklusif untuk merancang tas kulit khusus untuk 18 presiden dan perdana menteri dari negara-negara tetangga yang menghadiri konferensi APEC di Bogor pada tahun 1994.
Butik di Jepang, Korea, United Emirat Arab, Singapura, Italia, Turki, Rusia, Cina, dan Amerika juga memasarkan produk Raflo. Dengan konsep minimalis dan menghindari aksen yang berlebihan pada desain, Raflo menawarkan inovasi dari segi desain dan varian warna produknya. Selain itu, baginya tas yang tak hanya cantik dilihat, tapi juga nyaman dan ringan dibawa kemana-mana.